Tentang Tanda-tanda Haid dan Memahami Siklusnya
Mengenali tanda-tanda haid bukan hal yang sulit bagi perempuan. Namun, bagi yang masih baru mengalaminya, misalnya remaja berusia belasan tahun, kemungkinan hal tersebut adalah hal yang baru.
Pre menstrual syndrome merupakan salah satu sinyal akan datangnya menstruasi. Hal ini kerap kali membuat tanda haid menjadi bervariasi, bukan hanya siklus yang terjadi 28-30 hari sekali. Misalnya tubuh terasa mudah lelah, gejala anemia, emosi kurang stabil menjelang tanggal haid dan lain sebagainya.
Setiap perempuan mengalami menstruasi bisa dengan gejala, pms dan siklus yang berbeda. Bahkan bagi seorang individu wanita saja, siklusnya bisa berganti menjadi lebih cepat atau lebih lama. Hal inilah yang akan kita pahami bersama dalam ulasan artikel ini.
Apa itu tanda-tanda haid?
Tanda atau gejala haid adalah kondisi fisik yang muncul pada rentang 11 hari atau kurang dari jarak munculnya menstruasi. Hal ini bisa menjadi sinyal bagi seorang wanita untuk menyadari situasi tubuh dan kesehatannya. Misalnya bila memiliki kecenderungan anemia, sedang program kehamilan, ingin mengajukan cuti, mempersiapkan suplemen serta menstrual pads dan lain sebagainya.
Hal ini menjadi penting, karena tidak semua perempuan mengalami menstruasi dengan level yang sama. Ada yang benar-benar membutuhkan istirahat yang cukup, terasa sangat nyeri sehingga tidak sadarkan diri dan lain sebagainya. Mengetahui siklus dan tanda haid bisa menjadi bahan evaluasi individu untuk memantau secara mandiri apakah organ dan fungsi kewanitaan mereka dalam kondisi normal.
Kalender menstruasi
Tahukah Anda bahwa menghitung siklus menstruasi itu ternyata bukan dari hari selesai menstruasi ke tanggal haid berikutnya? Ya, kita perlu menghitung sejak tanggal mulai menstruasi, sampai ke tanggal menstruasi berikutnya. Jumlah hari itulah yang menjadi siklus menstruasi kita. Umumnya, seorang perempuan bisa memiliki siklus 21-35 hari dan hal ini bisa berubah setiap bulannya.
Untuk memantau perubahan tersebut normal atau tidak, kita bisa membuat kalender menstruasi. Baik itu menggunakan kalender manual, maupun aplikasi yang ada di smartphone. Dengan data tersebut, kita bisa menyesuaikan untuk beragam kebutuhan. Misalnya bagi yang ingin melakukan program kehamilan, bisa tahu kapan masa ovulasi berlangsung.
Tanda-tanda menstruasi dari perubahan mood
Salah satu kondisi yang paling sering terjadi adalah perubahan mood sekitar 10 hari menjelang dan pada hari menstruasi. Hal ini bisa muncul akibat perubahan hormon yang kita alami. Oleh sebab itu, biasanya perempuan perlu mengelola hampir seluruh aspek hidupnya untuk mencegah perubahan hormon ini berdampak signifikan.
Di antaranya adalah dengan membatasi konsumsi gula serta kafein, tetap melakukan olahraga dan yang paling penting ialah cukup tidur. Sebab ketika kita tidak kekurangan jam istirahat, maka risiko stres dan mellow akan lebih kecil. Hal ini karena saraf dan hormon dalam kondisi yang baik dan seimbang.
Bila kita tidak menerapkan pola hidup yang baik atau cenderung sedang mengalami pola yang tidak teratur akibat kesibukan, umumnya dapat menyebabkan gangguan mood, makan yang impulsif, badan yang mudah sakit dan perasaan yang mudah terbolak-balik atau mood swing.
Perubahan yang nampak pada wajah
Ciri berikutnya ketika haid akan tiba biasanya adalah muncul jerawat. Bagaimana kondisi ini bisa terjadi? Rupanya tidak lepas dari pengaruh hormon progesteron yang meningkatkan sebum di wajah. Hasilnya, muncul jerawat di beberapa area wajah kita.
Kondisi ini bisa kita cegah, tapi bisa juga terjadi secara alamiah sehingga apapun preventifnya, jerawat tetap akan muncul. Kenali saja bagaimana tubuh kita bereaksi menjelang hari terjadinya haid. Umumnya, munculnya jerawat ini tidak membahayakan. Akan tetapi bagi mereka yang memang memiliki kondisi kulit berjerawat cukup parah, biasanya memerlukan penanganan atau konsultasi dengan dokter.
Tanda-tanda haid berupa ngilu di payudara
Jangan keburu parno bila payudara terasa sakit, sebab hal itu bisa jadi merupakan efek dari perubahan hormon progesteron menjelang haid. Ada kalanya hal ini juga memunculkan benjolan pada payudara tersebut atau juga pada ketiak.
Kondisi ini mungkin hilang timbul, jadi tidak perlu menggunakan obat apapun karena akan reda dengan sendirinya. Gunakan pakaian dan bra yang tidak terlalu kencang guna menghindari adanya tekanan pada kondisi sekitar payudara. Periksa juga keberadaan benjolan.
Umumnya benjolan bisa hilang sendiri setelah menstruasi bila memang berkaitan dengan tanda datangnya datang bulan. Namun bila benjolan menetap, sebaiknya segera memeriksakan ke dokter spesialis. Tidak perlu khawatir, sebab penanganan akan semakin mudah dan cepat bila kita periksakan lebih dini.
Peningkatan nafsu makan
Nah, waspadai hal ini bila terjadi pada kita sebelum atau pada saat menstruasi muncul. Terutama yang memiliki bakat naik berat badan dengan cepat. Meski demikian, bukan berarti kita tidak boleh makan. Ada beberapa cara untuk mengatasi kondisi tersebut.
Pertama. Makanlah dengan porsi kecil sehingga bisa untuk beberapa kali makan. Cara ini bisa mengakomodir nafsu makan yang bisa muncul dengan impulsif. Meski tidak serta merta berdampak pada kesehatan, tapi sangat mungkin meningkatkan level gula darah, kolesterol, menaikkan berat badan dan hal ini bila kita abaikan, akan menjadi PR kesehatan di masa mendatang. Terutama risiko obesitas, diabetes dan gangguan pada program kehamilan.
Kondisi fisik yang tidak stabil
Ada banyak gangguan fisik yang mungkin kita alami. Di antaranya adalah perut tidak nyaman atau mengalami kram. Hal ini bisa terjadi lebih ringan di masa PMS dan semakin intens pada hari H. Namun tidak semua perempuan mengalami kondisi nyeri haid yang kuat. Untuk mengatasinya, kita bisa beristirahat, mengompres perut dengan kompres hangat atau bila sudah tak tertahankan, mengonsumsi obat pereda nyeri sesuai rekomendasi dokter.
Selain perut, keluhan lainnya bisa seperti mudah kelelahan, rasa mengantuk yang kuat, migrain, vertigo atau pusing kunang-kunang dan banyak lagi. Hal ini terjadi karena perubahan hormon yang berdampak ke seluruh tubuh.
Cukupi kebutuhan air putih, konsumsi lebih banyak sayur dan buah, lakukan olahraga meski ringan. Hal ini membantu metabolisme dan imunitas tubuh tetap on, sehingga bisa mengantisipasi efek dari gangguan PMS atau keluhan saat terjadi haid.
BACA JUGA: 6 Obat Pelancar Haid, Aman Nggak ya?
Masa haid memang menjadi momen yang membuat seorang perempuan perlu melakukan pengelolaan dan perawatan terhadap kondisi kesehatannya. Hal ini karena mereka mengalami gejala dan siklus yang berbeda antara satu orang dengan lainnya. Semoga informasi ini bermanfaat.