Rekomendasi Obat Alergi Dingin yang Aman dan Mudah Didapat


Sedia obat alergi dingin bila masih memiliki anak-anak berusia di bawah remaja. Sebab mereka adalah golongan yang masih rentan akan suhu dan reaksi alergi.

Kebanyakan alergi dingin terjadi pada mereka yang berusia di bawah 17 tahun. Namun tak berarti semua anak dan remaja pada usia tersebut, bisa mengalami sensitivitas terhadap udara seperti ini. Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi kemunculan alergi dingin pada seseorang.

Meski demikian, alergi dingin kebanyakan bisa reda atau sembuh ketika seseorang beranjak dewasa. Nah, pada artikel ini kita akan memahami tentang alergi dingin dan rekomendasi penanganan bila mengalami gejalanya. Tak semua merupakan saran medis berupa obat-obatan, tapi bisa menjadi tindakan preventif atau darurat saat kita butuhkan.

Penyebab alergi dingin

ilustrasi penyebab alergi dingin
Sumber gambar

Seseorang mengalami alergi dingin karena imunitas atau sistem kekebalan tubuh mereka melakukan reaksi yang terlalu kuat akibat stimulasi suhu udara rendah. Misalnya ketika pagi hari, terkena paparan AC, hingga berada di wilayah dataran tinggi.

Penyebab seseorang bisa memiliki alergi ini bisa karena banyak hal. Di antaranya adalah sebagai berikut:

Faktor bawaan lahir

Misalnya karena lahir prematur sehingga ada pembentukan sistem atau fungsi yang kurang sempurna.

Faktor keturunan

Jika terdapat anggota keluarga inti atau kakek dan nenek yang memiliki alergi ini, kemungkinan keturunannya bisa mengalami alergi dingin.

Sedang dalam kondisi medis tertentu

Misalnya penyakit medis seperti autoimun, paparan virus atau mengonsumsi obat yang memiliki efek samping pada tubuh. Hal ini bisa mempengaruhi ketahanan kulit pada suhu udara.

Memang memiliki jenis kulit yang sensitif

Kulit yang sensitif bisa bereaksi pada banyak hal. Seperti bahan-bahan perawatan kulit, pakaian, tekstur dan juga suhu udara.

Gejala urtikaria dingin atau reaksi pada suhu udara dingin

ilustrasi reaksi kulit saat alergi dingin
Sumber gambar

Urtikaria dingin merupakan istilah medis dari alergi dingin. Umumnya gejala yang muncul sebenarnya ringan, akan tetapi pada pasien dengan kondisi tertentu bisa menyebabkan gejala serius. Hal ini karena alergi sendiri memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda dan relatif pada faktor penyebabnya.

Berikut ini adalah beberapa keluhan atau ciri-ciri alergi dingin yang sering terjadi:

  • Muncul rasa gatal ketika kulit terpapar udara dingin
  • Area yang gatal tampak bentol, namun dengan bentuk yang tidak beraturan. Umumnya bisa memanjang atau menyebar di area yang mengalami alergi.
  • Warna kulit kemerahan.
  • Pada kondisi yang agak intens, bisa menimbulkan pembengkakan.
  • Kemungkinan area gatal muncul lecet akibat tergaruk. Utamanya pada mereka yang masih anak-anak dan balita, karena merasa tidak nyaman.

Itulah beberapa gejala yang sering muncul. Umumnya paparan ini bisa terjadi hampir di seluruh tubuh. Oleh karena itu seringkali disarankan menggunakan pakaian lengan panjang atau hangat saat terjadi udara dingin.

Meski seringnya mengenai mereka yang berusia di bawah 17 tahun, tapi juga bisa terjadi pada orang dewasa. Gejala yang tertangani dapat menyebabkan penurunan tekanan darah mendadak hingga sesak nafas. Hal ini termasuk ke dalam syok anafilaktik dan rawan membuat penderitanya kehilangan kesadaran.

Pengobatan medis untuk alergi dingin

ilustrasi pengobatan alergi dingin
Sumber gambar

Setelah mengetahui penyebab dan gejala, ada baiknya kita melakukan preventif dengan mengetahui bagaimana cara menangani dan pengobatan medisnya. Hal yang bijak bila kita mau segera memeriksakan kondisi tersebut setelah merasakan gejalanya. Sebab dengan cara tersebut kita bisa mendeteksi lebih akurat dan mendalam mengenai penyebab serta cara mengatasinya.

Berikut ini adalah tindakan non medis yang bisa kita lakukan untuk menghindari dan mengatasi alergi dingin:

  • Menggunakan pakaian atau penutup tubuh yang dapat membantu melindungi dari paparan udara dingin.
  • Hindari air dingin, AC atau minuman dan makanan dingin saat terjadi gejala atau ketahanan tubuh sedang turun. Termasuk hindari menyentuh dan mengonsumsinya.
  • Gunakan bedak atau lotion yang memiliki kandungan calamin dan antihistamin. Kedua bahan tersebut memiliki khasiat meredakan gejala alergi pada kulit dan menenangkannya.

Sementara, berikut ini adalah obat-obatan yang biasanya bermanfaat untuk mengatasi munculnya alergi dingin. Penggunaannya sebaiknya dengan konsultasi dengan dokter. Tujuannya agar bisa lebih spesifik dalam menegakkan diagnosa dan pengobatan yang sesuai.

Antihistamin

Jenis obat ini banyak bermanfaat untuk membantu meredakan reaksi alergi atau flu. Mekanismenya dengan mencegah produksi histamin terlalu besar oleh imunitas jika ada stimulus alergen. Bentuk obat ini beragam, mulai dari tablet, suntikan dan obat oles. Pada pasien yang kondisinya serius, biasanya pemberian obat ini dengan metode suntik.

Leukotriene Antagonis

Merupakan pengobatan yang diberikan ketika seseorang mengalami alergi dingin yang menyebabkan sesak nafas. Mekanismenya dengan menghambat leukotrien, sebuah zat yang menyebabkan radang serta hambatan saluran nafas.

Omalizumab

Jenis obat yang satu ini bisa meredakan biduran atau alergi dingin dan gatal yang menyebabkan serangan sesak nafas dengan intensitas sedang sampai berat.

Itulah beberapa penjelasan tentang pengobatan dan penanganan untuk alergi dingin. Meski demikian, ketahuilah bahwa kendati nampak remeh, tetapi alergi bisa jadi sangat mematikan bila reaksi tubuh kita atau triggernya berlebihan. Oleh karena itu, jangan pernah mengabaikan gejalanya.

Epinefrin

Penanganan dengan epinefrin umumnya untuk kondisi alergi yang sangat parah dan berisiko menimbulkan kegawatdaruratan. Biasanya pemberian obat ini adalah dengan injeksi atau suntikan.

Hal ini karena sifat alergi yang bisa menimbulkan pembengkakan dan berpotensi menghalangi jalan nafas atau udara. Seperti pembengkakan di lidah atau area lainnya.

BACA JUGA: Mengenal Kondisi Alergi Dingin dan Cara Mengatasinya

Ketika mengetahui bahwa ada gejala alergi dingin, segera konsultasikan dengan dokter agar bisa mendapatkan diagnosa yang lebih akurat. Semoga penjelasan ini bermanfaat dan selalu jaga kesehatan, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *