Mengenal Kondisi Alergi Dingin dan Cara Mengatasinya
Banyak orang merasa dirinya flu atau sakit kulit, ternyata harus berdamai dengan yang namanya alergi dingin. Alergi jenis ini memang merupakan salah satu yang umum di masyarakat, namun cukup mengganggu produktivitas bila sedang kambuh.
Alergi dingin sering muncul dengan gejala seperti biduran atau rasa gatal di area tubuh tertentu yang sensitif. Muncul bentol-bentol seperti terkena ulat, namun dalam area yang cukup luas.
Ada juga yang berupa gangguan sistem pernafasan, seperti bersin-bersin, batuk hingga seperti akan muntah, atau sesak nafas. Tak semua orang mengalami gejala alergi dingin yang sama karena kondisi orang yang bervariasi.
Kenapa bisa alergi dingin?
Ada beberapa penyebab kenapa orang memiliki alergi terhadap suhu dingin. Di antaranya adalah keturunan, kondisi imunitas atau kekebalan tubuhnya, usia orang tersebut atau memiliki kondisi medis tertentu.
Biduran atau alergi dingin misalnya, merupakan sebuah gejala atau kondisi yang muncul kebanyakan di usia remaja beranjak dewasa. Atau mereka yang memiliki kondisi autoimun maupun penyakit pernafasan, bisa mudah sensitif pada udara dingin sehingga mudah bereaksi seperti flu atau sesak nafas.
Riwayat keluarga maupun bawaan lahir dapat menyebabkan kita mengalami kondisi alergi ini. Beberapa orang lahir dengan kekebalan tubuh yang lebih rentan misalnya karena prematur atau kelainan tertentu sehingga mempengaruhi imunitasnya.
Gejala alergi dingin pada kulit
Adalah respon tubuh pada suhu dingin yang nampak pada kulit. Umumnya kondisi ini dialami oleh remaja di usia belasan tahun. Tapi juga bisa terjadi pada orang dengan kondisi medik dan sensitivitas tertentu dengan usia di atasnya.
Setelah beberapa menit terkena udara dingin, membuat kulit yg terpapar mulai terasa gatal. Setelah itu akan muncul bentolan seperti gatal nyamuk atau ulat bulu yang cukup banyak. Membawa ke suhu yang lebih hangat bisa jadi malah memicu perburukan kondisi.
Tapi tidak perlu khawatir, karena pada dasarnya kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya dalam hitungan jam.
Menyebabkan gangguan pernafasan
Sistem pernafasan merupakan salah satu bagian tubuh yang mudah terpicu oleh alergi. Pada alergi makanan tertentu seperti kacang, dapat menyebabkan sesak nafas pada penderitanya. Sama halnya dengan alergi dingin, bukan hanya udara tapi juga bisa pada minuman atau makanan dengan suhu dingin.
Gejala yang sering muncul seperti bersin-bersin, hidung tersumbat yang mirip dengan sinus, batuk yg terasa kering atau gatal, serta bisa pula memicu asma.
Penanganan reaksi alergi
Kondisi alergi ini bisa kita atasi dengan cepat dan mudah menggunakan obat tertentu sesuai dengan anjuran dokter. Obat alergi pun biasanya tersedia di apotik. Namun demikian, seperti sudah kita singgung bahwa beberapa reaksi alergi bisa hilang dengan sendirinya.
Namun bila alergi mulai memunculkan kondisi yang mengganggu, seperti adanya pembengkakan atau jantung berdebar dan kondisi tidak nyaman lainnya, sebaiknya periksakan ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Sebab alergi meskipun kecil, bila tak tertangani dengan baik, dapat menyebabkan perburukan kondisi dan memerlukan opname.
Dokter akan perlu melakukan observasi dan mendeteksi bila memang ada faktor lain di balik alergi tersebut, seperti adanya kemungkinan penyakit lain. Dengan begitu akan lebih cepat mencegah dan menangani pemicunya.
Mencegah munculnya reaksi alergi
Yang dapat kita lakukan untuk mengurangi reaksi alergi ini paling utama adalah menghindari pemicunya. Misalnya makanan dan minuman dingin, ruang AC dengan suhu yang terlalu rendah dan juga kondisinya yang kotor, atau bisa juga gunakan pakaian yang melindungi area sensitif dari paparan suhu dingin.
Beberapa terapi herbal atau pengubahan gaya hidup juga bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga menaikkan toleransi kita terhadap reaksi alergi.
Misalnya dengan mengubah pola makan. Makan teratur dengan asupan lebih sehat dan memenuhi kebutuhan zat gizi tubuh, dapat memperbaiki sistem metabolisme dan imunitas. Di antaranya berpuasa, atau memisahkan konsumsi makanan laut dan darat agar tidak dimakan bersamaan.
Terapi herbal bisa menggunakan madu atau makanan dan minuman probiotik, serta rempah-rempah yang terbukti mampu mencegah peradangan dan anti oksidannya tinggi. Madu memiliki sifat antibakteri dan bisa membantu menurunkan reaksi alergi. Namun dengan catatan bahwa kita tidak memiliki alergi lain terhadap jenis makanan dan minuman tersebut.
Alergi ini mungkin tidak akan benar-benar hilang. Tapi, dengan perbaikan gaya hidup, dapat membantu mengurangi risiko kemunculannya secara berangsur-angsur dengan meningkatkan kualitas ketahanan tubuh kita.
BACA JUGA: Gatal pada Kulit, Ini Penyebab dan Kemungkinan Tanda Penyakit
Tidak ada salahnya berkonsultasi juga dengan dokter, untuk bisa mendapatkan saran dan penanganan terbaik. Bahkan beberapa jenis alergi dapat kita atasi hanya dengan mengganti pola hidup tertentu.