5 Gejala Kanker Serviks yang Perlu Diwaspadai


Seringkali gejala kanker serviks tak bisa kita deteksi dengan baik, sebab hampir semua gejalanya berhubungan dengan area perut, pinggul dan sekitarnya. Walhasil, kebanyakan gejala kanker serviks terdeteksi ketika kondisinya sudah parah.

Para perempuan di usia berapapun, terutama bagi mereka yang memiliki aktivitas seksual atau sudah menginjak usia 40 tahun ke atas, perlu berhati-hati dengan kesehatan organ intim mereka. Utamanya mereka yang sering menunjukkan gejala siklus bulanan kurang normal. Sebab abnormalitas tersebut juga menjadi karakter dari gejala kanker.

Meski demikian, bukan berarti semua siklus yang tidak konsisten setiap bulannya menunjukkan adanya kanker. Berikut ini kita akan membahas secara mendalam tentang gejala kanker serviks.

Penyebab munculnya gejala kanker serviks

ilustrasi penyebab munculnya gejala kanker serviks
Sumber gambar

Pada dasarnya banyak sekali jenis kanker yang belum benar-benar terdeteksi penyebabnya, termasuk dengan leher rahim ini. Meski demikian, studi memperlihatkan adanya kaitan antara human papilloma virus atau HPV dengan kemunculan penyakit tersebut.

Hal ini nampak dari studi yang melihat lebih dari 99% kasus kanker serviks dengan kecenderungan HPV yang merupakan virus penginfeksi leher rahim. Potensi paparan ini berasal dari hubungan seksual. Ada banyak sekali jenis virus HPV, 15 di antaranya merupakan faktor penyebab terjadinya penyakit ganas ini.

Faktor risiko mengalami penyakit ini

Setelah mengetahui penyebabnya, sangat perlu bagi kita mengenali faktor risiko dari kanker serviks. Siapa dan apa saja yang menyebabkan potensi terbentuknya penyakit ini meningkat. Berikut ini di antaranya:

  • Mereka yang sudah menikah
  • Ada kontak seksual seperti memasukkan benda tertentu hingga mencapai leher rahim.
  • Mengalami infeksi organ kewanitaan, seperti klamidia. Atau terjadi peradangan pada area panggul.
  • Sering mengalami gangguan kekebalan tubuh atau imunitas
  • Punya kebiasaan merokok atau terpapar asap rokok
  • Riwayat seksual berganti pasangan
  • Kurang menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim
  • Riwayat keluarga yang memiliki kanker serviks
  • Riwayat melahirkan yang cukup banyak

Hubungan badan tidak selalu menyebabkan kanker serviks, hanya saja yang sering menjadi penyebab adalah sebaran bakteri atau virus yang mungkin berasal dari salah satunya atau alat-alat yang kontak dengan leher rahim.

Gejala kanker serviks dari keputihan

ilustrasi gejala kanker serviks dari keputihan
Sumber gambar

Terjadinya keputihan tidak selalu mengindikasikan adanya penyakit. Ada beberapa kriteria warna, tekstur dan bau yang bisa menjelaskan kondisi dalam vagina. Oleh karena itu, saat terjadi keputihan, kenali dan amati kondisinya. Bila terasa tidak biasa seperti warnanya berubah, konsistensinya pekat atau bahkan berbau, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter.

Hal ini bisa menjadi antisipasi dini kita pada akan pembentukan gejala kanker serviks atau gangguan kesehatan lainnya. Selain karena kebersihan, keputihan ini juga dapat muncul akibat pola makan dan kondisi stres.

Munculnya pendarahan

Adanya pendarahan karena menstruasi merupakan hal yang normal, akan tetapi untuk kanker serviks, hal ini bisa berlangsung di luar siklusnya. Misalnya ketika sedang melakukan hubungan intim dengan pasangan. Selain itu juga berpotensi terjadi meski wanita tersebut sudah menopause.

Pendarahan sebagai gejala kanker serviks nampak tidak normal karena bisa muncul sewaktu-waktu. Banyaknya darah yang keluar juga tidak menentu. Memerlukan diagnosa yang lebih akurat dengan pengecekan lebih lanjut melalui tim medis.

Sering buang air kecil

ilustrasi sering buang air kecil
Sumber gambar

Gejala ini akan sering tidak terasa karena mirip dengan buang air kecil biasa atau mirip dengan kondisi diabetes pada mereka yang memiliki gula darah di atas normal. Selain itu, peningkatan frekuensi buang air kecil mungkin berkaitan dengan risiko infeksi saluran kencing atau ISK.

Untuk memastikannya, memang perlu pemeriksaan lebih lanjut. Mengapa kanker serviks memiliki ciri buang air yang frekuensinya sering? Hal tersebut karena lokasinya yang berdekatan, sehingga terjadi penyebaran virus penyebab kanker ini dan mempengaruhi kinerja dari sistem organ tersebut. Bahkan pada kondisi tertentu, bercak darah bisa muncul pada air kencing meski kita tidak sedang mengalami menstruasi.

Merasa sakit bila sedang melakukan hubungan intim

Mereka yang mengalami gejala kanker serviks di stadium lanjut, bisa merasakan lebih banyak gejala. Di antaranya rasa sakit ketika sedang melakukan hubungan badan. Nyeri terasa di sekitar area panggul dan ada juga yang menyebabkan mudah terjadi pendarahan.

Sama seperti berbagai ciri yang sudah kita bahas, rasa nyeri ini bisa terjadi karena banyak faktor. Misalnya endometriosis atau miom yang juga termasuk dalam gangguan organ kewanitaan, tapi bukan kanker serviks.

Penurunan berat badan, nafsu makan menurun dan mudah capek

Ketiga kombinasi hal ini seringkali muncul ketika tubuh sedang mengalami gangguan kesehatan serius. Ciri khasnya adalah kemerosotan berat badan yang cepat dan porsi makan yang semakin lama semakin kecil. Selain itu, tubuh terasa sering lelah padahal sedang tidak banyak kegiatan yang kita lakukan.

Bila hal ini muncul dengan beberapa ciri keluhan yang telah disebutkan, kemungkinan memang berhubungan dengan kanker serviks yang berdampak ke seluruh sistem tubuh. Umumnya hal ini terjadi ketika gejala sudah terbentuk cukup banyak.

Gejala kanker serviks stadium lanjut

Pada fase ini, komplikasi dapat terjadi di sejumlah area tubuh. Misalnya menyebabkan sembelit atau susah buang air besar. Hal ini juga bisa menimbulkan fistula atau atau fistula ani. Yakni kondisi di mana terjadi kebocoran dan menyebabkan urine serta feses bisa keluar dari saluran vagina.

Komplikasi lain yang bisa terjadi adalah pembengkakan tungkai sebagai akibat adanya benjolan kanker yang menyumbat sirkulasi darah dari panggul ke tungkai. Hasilnya, terdapat timbunan cairan dan pembengkakan pada area tungkai.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah terbentuknya kanker serviks. Di antaranya adalah dengan menjaga kebersihan organ intim serta saling memeriksakan dan memastikan kondisi kesehatan organ intim masing-masing sebelum melakukan hubungan badan. Sebab hal tersebut bisa menjadi medium penularan yang paling berisiko.

BACA JUGA: CEA dan Kaitannya dengan Kanker Kolon

Meski termasuk penyakit yang berisiko kematian tinggi, tapi masih ada peluang kesembuhan besar. Terutama bila kita bisa memeriksakan kondisi tersebut sejak dini, sehingga penanganannya akan lebih efektif dan menurunkan risiko keparahan. Karena itu, jangan ragu periksakan diri ke dokter bila terdapat gejala yang tidak biasa pada aktivitas sistem organ intim kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *