7 Penyebab Sakit Leher dan Begini Cara Mengatasinya
Merasakan sakit leher setelah bangun tidur atau di tengah aktivitas sehari-hari, dapat menunjukkan adanya permasalahan pada kesehatan. Di antaranya salah posisi tidur, faktor bantal, makanan, gangguan hormon, benjolan dan masih banyak lagi.
Di dalam batang leher manusia, terdapat syaraf, otot, tulang, kelenjar dan juga saluran cerna dan pernafasan. Dengan demikian, ada banyak sistem yang berlangsung pada bagian ini. Jika terjadi pembengkakan atau rasa sakit, kemungkinan erat berkaitan dengan kondisi tersebut.
Kali ini kita akan membahas tentang serba-serbi sakit leher. Kenali penyebab dan gejalanya sehingga bisa menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi keluhan tersebut. Simak ulasannya di bawah ini.
Penyebab sakit leher karena permasalahan tidur
Tidur semestinya adalah waktu yang baik untuk mengembalikan energi, menghilangkan capek dan merilekskan saraf serta otot. Namun, barangkali Anda pernah merasakan bangun tidur malah sakit pada bagian tengkuk atau leher samping belakang. Hal ini dapat terjadi akibat salah posisi tidur atau bantal yang tidak menopang kepala dengan baik.
Di Jawa, istilah kondisi ini adalah tengeng leher. Dalam istilah medis, merupakan kondisi leher kaku atau tortikolis spasmodik (cervical dystonia). Kondisi tersebut dapat terjadi akibat kontraksi secara tidak sengaja. Rasanya leher seperti kaku atau sakit. Bahkan ada juga yang membuat penderitanya sulit menoleh ke arah lainnya.
Sakit leher kaku ini bisa sembuh sendiri seiring waktu. Namun karena bisa mengganggu aktivitas, lakukan beberapa cara ini untuk mengatasinya:
- Mengompres bagian leher yang sakit dengan kompresan hangat.
- Menggunakan obat gosok untuk otot.
- Hindari memijat refleksi bila tidak mengenali saraf, sebab bisa menyebabkan masalah baru. Kita bisa memijat lembut saja untuk mengurangi rasa sakit.
- Jemur bantal dan peralatan tidur.
Kebiasaan duduk yang kurang baik
Sakit leher banyak terjadi pada mereka yang aktivitas sehari-harinya harus banyak duduk seharian. Selain itu juga bisa menjadi keluhan mereka yang sering berkendara, baik menyetir mobil atau motor. Pada dasarnya kedua aktivitas tersebut hampir serupa, yakni berhubungan dengan postur tubuh dan durasi saat melakukannya.
Bila terlalu lama dan sering mengulang postur yang salah dalam menjalankan suatu aktivitas, kerap kali dapat menyebabkan otot kaku atau salah posisi. Tak hanya itu, juga bisa menjadi faktor terjadinya saraf terjepit yang berdampak ke pinggang, punggung atau leher.
Untuk mengatasi kondisi ini, kita perlu menghindari durasi yang terlalu lama saat duduk bekerja atau duduk mengendarai kendaraan. Pastikan dudukan kita nyaman, sehingga menunjang posisi tubuh yang benar saat sedang duduk.
Sesekali, berdiri dari posisi duduk atau hentikan sejenak mengendarai kendaraan, kemudian lakukan peregangan secara perlahan. Cara ini bisa melancarkan pembuluh darah dan mengembalikan fleksibilitas persendian serta otot.
Sakit leher karena kolesterol atau tensi tinggi
Gaya hidup seperti adanya tekanan kerja, pola makan yang tinggi garam dan gula, bisa menyebabkan seseorang mengalami permasalahan kolesterol atau hipertensi. Kedua kondisi tersebut bisa memunculkan rasa berat dan tidak nyaman pada leher, tengkuk, hingga punggung.
Bila belum pernah memeriksakan diri, minimal lakukan medical check up yang mencakup kolesterol, tekanan darah dan gula darah. Namun, bila sudah mengetahui kondisi tersebut menjadi bawaan kita, maka sebaiknya perbaiki pola makan, istirahat dan olahraga untuk mengembalikan kondisi sehat dari tubuh. Terutama bagi mereka yang masuk dalam kategori kelebihan berat badan dan obesitas. Sebab gemuknya badan bisa mengindikasikan metabolisme yang terhambat.
Sakit leher karena saraf terjepit
Kondisi saraf terjepit dapat terjadi karena tiga faktor, yakni kebiasaan sehari-hari, penyakit tulang dan sendi, serta cedera. Seperti yang sempat kita bahas pada poin sebelumnya, saraf terjepit bisa terjadi pada area tulang punggung dan berpengaruh di sepanjang wilayah tersebut. Termasuk juga dengan leher.
Sakit pada saraf terjepit bisa menyebabkan nyeri yang menyiksa. Untuk mengatasi masalah saraf terjepit, kita perlu memeriksakan diri ke dokter. Sebab permasalahan saraf perlu mendapatkan observasi sebelum mendapat saran pengobatan yang tepat.
Gejala serangan jantung
Meski tidak sering terjadi, cukup banyak kasus serangan jantung mendadak. Gejala paling umum adalah sakit di dada sebelah kiri, tapi bisa menjalar sampai ke lengan dan leher. Hal ini menjadi silent killer yang perlu kita waspadai. Sakit leher karena gejala serangan jantung, harus segera mendapat tindakan yang tepat dari tim medis. Bila tidak, dapat menyebabkan nyawa yang bersangkutan tidak tertolong.
Kondisi fibromyalgia
Belum banyak yang mengenal kondisi fibromyalgia. Istilah ini merujuk pada kondisi di mana penderitanya bisa merasakan sakit hampir di seluruh tubuh. Bila sedang kambuh, membuat orang tersebut bahkan bisa merasa lemas atau kehilangan tenaga, meski dalam kesehariannya terlihat sehat-sehat saja.
Rasa nyeri fibromyalgia bisa mengenai area leher pula. Penyakit ini belum banyak yang bisa menjelaskan tentang faktor penyebabnya. Akan tetapi, seringnya menunjukkan adanya perubahan genetik, pengaruh penyakit tulang atau kondisi lupus. Untuk penanganannya, memerlukan pengobatan yang mungkin berjalan seumur hidup.
Osteoarthritis atau osteoporosis
Kedua istilah ini merupakan gangguan kesehatan pada tulang dan persendian. Pada leher yang mengalami osteoartritis, disebut juga dengan spondylosis. Kondisi ini menyebabkan spasial antara tulang belakang berkurang. Sedangkan osteoporosis adalah penurunan kualitas tulang yang memudahkannya keropos atau patah.
Meski umumnya terasa pada tulang lutut, kaki atau tangan, tapi juga bisa berisiko pada leher. Misalnya meningkatkan risiko cedera. Tentunya hal ini bisa menyebabkan sakit pada tulang leher.
Sebelum terjadi, kita bisa mengonsumsi makanan rendah gula, makanan yang mengandung kalsium serta mendapat asupan vitamin D dari sinar matahari atau ikan laut. Sedangkan bila gangguan ini sudah terjadi, sebaiknya periksakan ke faskes terdekat, sebab berhubungan dengan pemeriksaan tubuh bagian dalam.
BACA JUGA: Tentang Benjolan di Leher, Seberapa Bahaya dan Penanganannya
Itulah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan adanya sakit leher. Di samping ketujuh faktor di atas, tragedi kecelakaan ringan maupun berat juga bisa menyebabkan kondisi ini. Oleh karena itu, selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas, agar terhindar dari risiko tersebut.