Pasien Covid Varian XBB di Indonesia


Pasien Covid varian XBB di Indonesia telah bertambah menjadi tiga kasus lagi, sehingga genap menjadi empat kasus yang tercatat. Kasus Covid varian XBB tersebut merupakan transmisi dari dalam negeri dan luar negeri.

Sejak kemunculannya pertama kali di Wuhan, China, satu-satunya hal yang diketahui tentang virus SARS-Cov-2 adalah virus ini selalu berubah dan bermutasi. Hingga kini, sudah ada varian Alpha, Beta, Delta dan Omicron. Walaupun memiliki gejala yang hampir mirip, namun setiap varian memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Demikian pula dengan keparahan gejala, kecepatan penularan dan penyebarannya.

Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa hingga saat ini terus menerus bermunculan varian virus yang baru. Ketika virus beredar luas dan menyebabkan infeksi, di sanalah kemungkinan virus untuk bermutasi terus meningkat. Semakin banyak peluang yang dimiliki virus untuk menyebar, maka semakin banyak pula peluang untuk berubah. WHO memberikan nama yang berbeda-beda pada setiap varian menggunakan alfabet Yunani untuk mempermudah pengenalan varian yang berbeda.

Varian Omicron sebenarnya bisa menjadi pengingat bahwa mungkin pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai. Omicron bahkan memiliki subvarian yang berbeda-beda, yang berhasil diidentifikasi dari beberapa negara di dunia. Inilah mengapa sangat penting bagi semua orang untuk sesegera mungkin mendapatkan vaksin yang tersedia, dan mengikuti saran dari pemerintah untuk mencegah penyebaran virus.

Omicron dan subvariannya, lebih berbahayakah dibandingkan varian lainnya?

ilustrasi bahaya varian xbb
Sumber gambar

Varian Covid-19 yang terbaru saat ini adalah varian Omicron yang memiliki banyak subvarian lainnya. Misalnya saja BA.1 yang pertama kali diidentifikasi di Botswana dan Afrika Selatan di akhire November 2021. Kasus ini kemudian dengan cepat menyebar dan berlipat ganda di beberapa negara belahan dunia lainnya. Omicron kemudian membuat lonjakan kasus yang sangat tinggi di beberapa negara.

Pada akhir Agustus 2022, subvarian BA.4 dan BA.5 mengambil alih lonjakan kasus dengan strain yang berbeda. BA.5 sendiri bahkan ditemukan di lebih dari 80% kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat.

Subvarian BA.4 dan BA.5 dikatakan sangat cepat menular namun dengan gejala yang ringan, sehingga vaksin masih dapat memberikan perlindungan yang baik dan menurunkan risiko gejala parah maupun perawatan di rumah sakit. Penularan yang cepat dari varian Omicron dan subvariannya dikatakan lebih cepat akibat mutasi protein yang ada di dalam virus, yang meningkatkan probabilitas penularan.

Soal keparahan gejalanya, para ilmuwan masih terus mempelajari apakah Omicron BA.4 dan BA.5 juga berisiko menyebabkan keparahan gejala yang sama seperti varian Delta. Namun menurut CDC, keparahan gejala Omicron dibandingkan dengan varian-varian Covid-19 lainnya dinyatakan lebih rendah. Namun karena adanya lonjakan kasus yang signifikan, maka rawat inap di Rumah Sakit dan kematian masih ditemukan dalam kasus Omicron.

Seperti apa gejala yang dialami pasien Covid varian XBB?

Berdasarkan laporan yang ada, CDC terus mengawasi dan memantau subvarian Covid XBB/ Dilaporkan bahwa di India, subvarian XBB ini menyebabkan adanya lonjakan kasus yang menggandakan jumlah kasus positif hanya dalam satu minggu. Demikian pula dilaporkan di Singapura dan beberapa negara lain, yang menunjukkan adanya lonjakan kasus terkait varian Omicron XBB.

WHO mencatat bahwa saat ini Omicron XBB telah terdeteksi di 26 negara, dan belum ada pernyataan lain yang menyusul. Di Indonesia, hingga per 26 Oktober 2022, jumlah kasus aktif varian Omicron XBB tercatat sebanyak 4 kasus. semua pasien telah dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi mandiri dan tidak dirawat di rumah sakit. Dari 4 pasien tersebut, 3 di antaranya berlokasi di DKI Jakarta dengan 2 pasien transmisi lokal dan 1 pasien transmisi luar negeri.

Sedangkan 1 pasien lainnya berlokasi di Surabaya dengan transmisi luar negeri. Dengan ditemukannya kasus baru, maka Kementerian Kesehatan melalui juru bicaranya dr. M Syahril menyatakan bahwa Kemenkes akan melakukan upaya antisipatif dengan melakukan tracing dan testing terkait Omicron XBB dan menghimbau agar masyarakat memenuhi dosis dasar vaksinasi serta dosis booster.

Adapun gejala yang dilaporkan setelah terinfeksi Omicron subvarian XBB antara lain:

  • Batuk
  • Demam ringan
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri tubuh

Dilihat dari gejala yang dilaporkan, meskipun varian XBB cepat menular namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian-varian sebelumnya. Kendati demikian, banyak negara mengaku masih belum menyatakan aman dari pandemi Covid-19, sebab berbagai mutasi varian baru masih terjadi. Kemenkes juga terus menghimbau agar masyarakat kembali memperketat protokol kesehatan seperti tertib memakai masker, menghindari kerumunan, mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih, serta melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala Covid-19.

Selain itu, Kemenkes juga menghimbau agar semua masyarakat segera melengkapi vaksin Covid-19 dosis dasar, dan juga vaksinasi booster untuk meningkatkan perlindungan terhadap Covid-19. Hingga saat ini, WHO terus menghimbau agar program vaksinasi diteruskan secara meluas untuk mencegah keparahan penyakit dan kematian. Vaksin dikatakan juga melindungi serta menurunkan keparahan gejala yang dirasakan.

Langkah-Langkah untuk mencegah terinfeksi Omicron subvarian XBB

ilustrasi pencegahan covid
Sumber gambar

Varian Omicron, baik BA.1, BA.4, BA.5 dan subvarian XBB dikatakan jauh lebih cepat menular dibandingkan varian Covid-19 lainnya. Varian ini bahkan dengan cepat menginfeksi orang dewasa dan anak-anak. Dengan musim kemarau basah yang ada di Indonesia saat ini, maka meningkatkan pula risiko infeksi karena kekebalan tubuh yang banyak menurun akibat faktor cuaca.

Lantas bagaimana melindungi diri sendiri dan keluarga dari ancaman infeksi varian Omicron XBB ini?

Masih sama seperti sebelumnya, mencegah tertular atau terinfeksi tentu saja dengan menurunkan risiko paparan virus. Anda dan keluarga harus meningkatkan dan memperketat protokol kesehatan seperti:

  • Menggunakan masker yang menutupi mulut dan hidung dengan baik
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum atau setelah menyentuh barang, atau sebelum atau setelah melepas masker
  • Menjaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang lain, terutama di tempat publik
  • Menghindari ruangan dengan ventilasi yang buruk dan kerumunan
  • Membuka jendela dan membiarkan pergantian udara setiap hari
  • Sering-sering mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer
  • Melengkapi dosis vaksinasi dasar dan vaksinasi booster sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan di wilayah tempat tinggal
  • Makan makanan sehat dengan gizi seimbang untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh

Anda juga perlu memantau dan mengikuti berita yang ada terkait dengan subvarian Omicron XBB agar Anda dapat lebih waspada. Bila gejala flu atau Covid-19 muncul dan dirasakan, segera lakukan isolasi diri dan dapatkan konsultasi online dengan dokter untuk membantu meresepkan obat yang dapat meringankan gejala yang dirasakan.

BACA JUGA: Ciri-ciri Covid XBB yang Perlu Anda Ketahui

Juga lakukan testing apabila Anda pernah melakukan kontak erat dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19, atau merasakan gejala Covid-19. Ketika hasil tes menunjukkan Anda positif Covid-19, batasi aktivitas di luar rumah dan isolasi diri di rumah sampai sembuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *