Muncul Covid Varian XBB, Apakah Lebih Bahaya dari Omicron?
Munculnya berbagai varian covid baru, termasuk varian XBB kembali meresahkan masyarakat di dunia. Apalagi di Indonesia, ketika sistem pelayanan kesehatan belum sebaik sistem di negara maju. Kemunculan varian XBB tentu membuat berbagai sektor mulai waspada, apakah varian baru ini akan sebahaya varian pendahulunya?
Anda tentu ingat bagaimana varian delta menciptakan gelombang covid dahsyat di dunia, termasuk di Indonesia, pada pertengahan tahun 2021 lalu. Belum lagi kemunculan varian omicron di tahun 2022, yang disebut memiliki kecepatan penularan lebih besar daripada varian delta. Hal-hal tersebut membuat pemerintah dan masyarakat harus belajar lebih baik lagi untuk mencegah gelombang besar terulang kembali.
Kita semua harus mengenal varian XBB dengan lebih baik untuk dapat melakukan antisipasi yang tepat. Seperti apa itu varian XBB dan seberapa berbahaya varian baru tersebut. Simak penjelasannya pada artikel ini.
Apa itu covid varian XBB?
Varian XBB sebenarnya kurang tepat jika disebut sebagai varian baru, melainkan merupakan subvarian baru. Covid varian XBB merupakan salah satu subvarian dari omicron. Omicron sendiri ternyata memiliki cukup banyak subvarian, seperti BQ.1, BQ.1.1, BQ.1.3, BA.2.3.20, XBB, dan sebagainya. Varian XBB merupakan persatuan antara dua subvarian BA.2 pada varian omicron.
Varian XBB pertama kali ditemukan pada Agustus 2022 di India. Saat ini, varian XBB telah menyebar ke berbagai negara di penjuru dunia. Singapura merupakan salah satu negara yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan karena banyaknya varian XBB yang ditemukan di sana. Anda pun mungkin juga mendengar bahwa Singapura sedang mengalami gelombang covid yang cukup besar beberapa bulan terakhir ini.
Beberapa media massa diketahui sempat memberitakan peningkatan kasus di Singapura beberapa bulan terakhir. Mereka menyebutkan bahwa varian XBB telah menyebabkan peningkatan kasus covid derajat berat dan angka kematian di Singapura. Hal tersebut tentu membuat sebagian besar masyarakat dunia diselimuti kekhawatiran besar.
Akan tetapi, kementerian kesehatan Singapura telah mengklarifikasi hal tersebut. Ternyata, covid varian XBB tidak terbukti memunculkan gejala yang lebih parah pada penderitanya dibandingkan varian omicron maupun delta. Lebih tepatnya belum ada data yang membuktikan bahwa covid varian XBB lebih berbahaya daripada varian sebelumnya.
Penderita covid varian XBB bahkan diketahui memiliki angka rawat inap 30% lebih rendah daripada covid varian omicron. Akan tetapi, penyebaran yang terjadi memang sangat cepat. Hal tersebut tetap menjadi tugas bagi pemerintah dan seluruh masyarakat karena penyebaran yang cepat pun bisa menjadi berbahaya ketika tak ditangani dengan cepat pula.
Gejala covid varian XBB
Secara umum, gejala covid varian XBB tidak jauh berbeda dengan varian pendahulunya. Gejala covid memang terkenal tidak begitu jelas dan menyerupai banyak penyakit lain. Berikut adalah beberapa gejala yang bisa saja terjadi apabila Anda terserang covid varian XBB.
- Batuk
- Demam
- Sesak napas
- Rasa lelah
- Nyeri pada persendian maupun otot
- Nyeri tenggorokan
- Nyeri kepala
- Hilangnya kemampuan indra penciuman
- Hilangnya kemampuan indra perasa
- Diare
- Rasa mual
- Muntah
Sebenarnya masih ada banyak gejala yang bisa terjadi ketika Anda terserang covid varian XBB. Apabila Anda mengalami gejala di atas, segeralah melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah Anda tertular covid. Apabila Anda mengalami satu atau dua gejala batuk, sesak napas, demam, kehilangan kemampuan indra penciuman, dan perasa, maka itu adalah gejala khas dari covid.
Pencegahan covid varian XBB
Secara umum, cara pencegahan covid varian XBB juga sama dengan covid pada umumnya. Anda tentu sudah akrab dengan protokol kesehatan, bukan? Berikut adalah beberapa protokol kesehatan dan hal tambahan yang harus Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah penularan covid.
- Memakai masker (atau hanya membukanya untuk durasi yang singkat, seperti ketika makan)
- Menjaga jarak
- Rajin cuci tangan
- Menghindari berada dalam kerumunan untuk durasi waktu yang lama
- Tidak keluar rumah (mengisolasi diri) ketika tubuh merasa sakit
- Melakukan vaksinasi (apabila tidak terdapat komorbid atau kondisi kesehatan lain yang menghalangi vaksinasi)
Apabila Anda telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, berarti Anda telah berperan besar dalam pencegahan covid. Ingatlah masih ada golongan orang dengan risiko tinggi bila terpapar virus covid. Menerapkan protokol kesehatan tidak hanya berarti peduli pada diri sendiri, namun juga peduli terhadap orang dan lingkungan sekitar.
BACA JUGA: Apa itu Omicron XE? Ini Gejalanya yang Perlu Anda Ketahui
Itulah sekilas informasi mengenai covid varian XBB yang tetap perlu diwaspadai. Kemunculan berbagai varian baru merupakan hal yang sudah tak terelakkan. Sikap dan cara masyarakat dalam menghadapi virus tersebutlah yang harus ditingkatkan. Semoga artikel ini bermanfaat dalam menambah wawasan dan kewaspadaan kita terhadap virus covid.