Kronologi Omicron XBB Masuk ke Indonesia


Omicron XBB sudah masuk Indonesia, Kementerian Kesehatan RI bahkan mengumumkan sudah ada 4 kasus konfirmasi positif subvarian omicron XBB yang telah masuk di Indonesia. Diketahui bahwa transmisinya berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Bagaimana kronologi dan gejalanya, ketahui dalam ulasan berikut.

Sudah sejak akhir tahun 2019, seluruh dunia harus bertahan dengan kondisi pandemi yang belum diketahui jelas kapan akan berakhir. Sejak kemunculan pertamanya di Wuhan, China, virus SARS-Cov-2 ini terus menerus bermutasi dengan berbagai keparahan gejala dan peningkatan lonjakan kasus yang tidak sedikit menyumbangkan angka kematian.

Mutasi virus SARS-Cov-2 dan jenis varian yang ada

ilustrasi covid
Sumber gambar

Mutasi adalah hal yang umum bagi virus, yang terjadi ketika virus beradaptasi dengan lingkungannya sehingga lebih efektif bagi mereka untuk berpindah dari inang satu ke inang yang lain. Mutasi dapat menyebabkan virus menghindari sistem kekebalan, perawatan dan vaksin yang telah didapatkan. Mutasi juga membantu virus mendapatkan sifat-sifat yang lebih membantunya bereproduksi dengan cepat atau menempel lebih baik pada permukaan sel manusia.

Ketika virus bermutasi, maka para ilmuwan akan menandainya dengan nama yang baru. Para ilmuwan menemukan varian baru melalui sesuatu yang disebut sekuensing genomik, yang dapat dilakukan dengan mengambil sampel tes PCR kemudian mengurutkan genom virus yang ada di dalam sampel. Hal ini sangat membantu dalam memantau perkembangan varian baru apakah lebih menular atau tidak, apakah berpotensi menyebabkan gejala yang lebih parah atau tidak. Selain itu, penelitian terkait mutasi virus juga dapat membantu para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin yang ada, yang bisa diberikan untuk memberikan perlindungan terhadap semua jenis varian yang ada.

Hingga saat ini CDC mengklasifikasikan varian SARS-Cov-2 ini menjadi beberapa, yaitu:

Varian yang sedang dipantau (VBM)

VBM atau Variants Being Monitored adalah jenis varian Covid yang telah beredar yang dikaitkan dengan peningkatan penularan, gejala keparahan, namun tidak lagi terdeteksi atau masih beredar pada tingkat yang sangat rendah. Varian ini tidak menimbulkan risiko yang signifikan karena vaksin telah melindungi dari berbagai varian Covid-19 jenis ini. Yang termasuk dalam VBM di antaranya sebagai berikut:

  • Varian Alpha (B.1.1.7)
  • Varian Beta (B.1.351)
  • Varian Gamma (P1)
  • Varian Delta (B.1.617.2) dan Delta plus (AY)
  • Varian Epsilon (B.1.425 dan B.1.429)
  • Varian Eta (B.1.525)
  • Varian Iota (B.1.526)
  • Varian Kappa (B.1.617.1)
  • Varian Zeta (P.2)
  • Varian Mu (B.1.621 dan B.1.621.1)

Varian yang menjadi perhatian (Varian of Concern)

Varian of Concern (VOC) adalah jenis varian yang saat ini berkembang, yang dibuktikan dengan peningkatan penularan dan penyakit yang lebih parah, serta pengurangan signifikan dalam netralisasi oleh antibodi. Disebut VOC karena saat ini membutuhkan perhatian yang lebih besar untuk mengontrol penyebaran dan menekan angka kasus agar tidak terjadi lonjakan yang dapat membuat fasilitas kesehatan kewalahan.

Yang termasuk dalam VOC saat ini adalah varian Omicron dengan subvarian:

  • B.1.1.529
  • BA.1
  • BA.1.1
  • BA.2
  • BA.3
  • BA.4
  • BA.5
  • XBB

Varian Omicron pertama kali muncul di akhir tahun 2021, di mana subvarian BA.5 adalah subvarian yang paling dominan dan sangat mudah menular. Gejala BA.5 terlihat tidak separah gejala varian sebelumnya seperti pada varian Alpha dan Delta yang merenggut banyak nyawa. Pun demikian, lonjakan kasus harus dikendalikan agar tidak membuat fasilitas kesehatan kewalahan. Dengan adanya lonjakan kasus, maka kebutuhan perawatan di rumah sakit juga akan meningkat yang artinya akan mempengaruhi segala aspek di sebuah negara.

Omicron XBB sudah masuk Indonesia, seperti ini gejalanya

ilustrasi gejala omicron
Sumber gambar

Gejala varian XBB sebenarnya tidak berbeda jauh dibandingkan subvarian Omicron lainnya. Adapun gejala yang seringkali dikeluhkan antara lain sebagai berikut:

  • Hidung berair
  • Sakit kepala yang konsisten
  • Kelelahan ringan atau parah
  • Sakit tenggorokan
  • Bersin-bersin
  • Batuk
  • Demam

Dilaporkan juga bahwa sebagian orang mengalami beberapa gejala lain seperti:

  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Anosmia
  • Mual dan muntah
  • Diare

Dari total 4 kasus Covid-19 varian XBB di Indonesia, pasien mengalami gejala ringan seperti batuk dan pilek namun pasien sudah sembuh hanya dengan melakukan isolasi mandiri, dan tidak ada perawatan di rumah sakit. Ditambahkan oleh juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, dari 4 pasien tersebut, 3 di antaranya berlokasi di DKI Jakarta dengan 2 pasien transmisi lokal dan 1 pasien transmisi luar negeri, dan 1 pasien lagi berlokasi di Surabaya dengan transmisi luar negeri. Semua kontak erat dengan pasien juga telah diperiksa dan hasil tes menunjukkan tidak ada hasil positif.

Subvarian Omicron XBB telah dilaporkan di sekitar 24 negara, dan sempat menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tajam di Singapura. Lonjakan tersebut bahkan menyebabkan peningkatan jumlah pasien yang harus dirawat di rumah sakit akibat penularannya yang sangat cepat. Namun masyarakat dihimbau untuk tidak panik, karena walaupun Covid-19 XBB menular dengan cepat, fatalitas gejalanya tidak lebih parah dari subvarian Omicron sebelumnya atau varian Covid-19 lainnya.

Masyarakat juga dihimbau untuk lebih berhati-hati, karena kecepatan penularan subvarian Omicron XBB artinya meningkatkan risiko penularan pada anak-anak yang saat ini telah aktif bersekolah dan berkegiatan di luar rumah. Anak-anak dan semua usia yang belum mendapatkan dosis vaksin lengkap dihimbau untuk segera melengkapi vaksinasi Covid-19 dosis dasar serta dosis lanjutan (khususnya orang dewasa dan lansia yang belum mendapatkan).

Apa yang sebaiknya dilakukan untuk mencegah terinfeksi Omicron XBB?

ilustrasi mencegah omicron
Sumber gambar

Musim kemarau basah yang saat ini dialami hampir seluruh wilayah di Indonesia menyebabkan cuaca yang panas dan hujan secara bergantian dalam satu hari, akibatnya pilek dan flu dengan mudah menyerang tubuh. Tubuh yang tumbang diserang pilek dan flu memiliki kekebalan tubuh yang rendah, yang artinya sangat mudah terinfeksi virus lain termasuk Covid-19.

Untuk mengetahui apakah gejala pilek atau flu yang Anda alami adalah infeksi Omicron XBB atau bukan, maka sebaiknya Anda mendapatkan tes PCR. Tes PCR akan membantu mengonfirmasi gejala yang Anda alami, serta mengetahui apakah Omicron XBB yang sedang menginfeksi. Bila hasil tes menunjukkan positif Covid-19, maka Anda perlu melakukan isolasi mandiri hingga sembuh dan tidak melakukan kegiatan di luar rumah untuk mencegah penularan dan lonjakan kasus.

Seperti pengalaman pada varian Covid-19 sebelumnya, untuk mencegah penularan dan penyebaran maka memperketat protokol kesehatan adalah satu-satunya hal yang perlu Anda lakukan. Berikut adalah beberapa hal yang dapat membantu mencegah terinfeksi varian Omicron:

  • Mendapatkan vaksinasi dosis dasar dan juga dosis lanjutan sesuai dengan jadwal yang ada di fasilitas kesehatan terdekat di rumah
  • Menggunakan masker yang tidak hanya melindungi diri sendiri, namun juga melindungi orang lain dari potensi penularan infeksi virus
  • Menjaga jarak kurang lebih 1 meter, terutama saat berada di ruang yang tertutup
  • Mendapatkan tes PCR apabila menunjukkan gejala batuk pilek, terutama bila Anda baru saja melakukan perjalanan ke luar daerah atau ke luar negeri, atau melakukan kontak dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, atau setidaknya menggunakan hand sanitizer apabila belum menemukan akses air bersih dan sabun
  • Mematuhi etika batuk dan bersin dengan menutupi mulut menggunakan siku atau tisu saat batuk atau bersin
  • Anda juga perlu menjaga agar ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik dengan membuka semua jendela di pagi hingga siang hari sehingga udara di dalam rumah berganti.

BACA JUGA: Ciri-ciri Covid XBB yang Perlu Anda Ketahui

Dengan mematuhi dan memperketat protokol kesehatan, diharapkan agar tidak terjadi lonjakan kasus pada subvarian Omicron XBB ini, sehingga pandemi segera berakhir. Yuk tetap gunakan masker, mencuci tangan dengan sabun serta menjaga jarak kemanapun Anda pergi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *