Ketahui Gejala Covid Varian XBB


Covid varian XBB gejalanya cenderung ringan dan tidak berat. Diinformasikan bahwa subvarian XBB ini juga sudah ditemukan kasusnya di Indonesia. Seperti apa gejala Covid subvarian XBB? simak ulasannya dalam artikel berikut ini.

Sejak akhir tahun 2019, dunia dibuat sibuk dengan hadirnya virus SARS-CoV-2, yang bahkan membuat beberapa negara harus melakukan lockdown dan pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah. Gelombang demi gelombang subvarian yang berbeda menyerang hingga menumbangkan jutaan jiwa di seluruh dunia.

Gejala yang tampak hampir dalam setiap varian adalah gejala seperti flu dan gangguan pernapasan, yang bisa berkembang lebih parah pada orang dengan usia lanjut, bayi balita, ibu hamil, dan orang dengan penyakit bawaan. Tidak sedikit juga petugas medis yang akhirnya tumbang dan harus berkorban nyawa dalam memerangi infeksi ini.

Satu-satunya cara untuk mencegah penularan dan menekan penularannya adalah dengan menggunakan masker, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer saat tidak ada akses sabun dan air bersih, dan juga menjaga jarak. Semua usaha pencegahan tersebut harus dilakukan dengan seksama karena virus dapat dengan mudah menyebar melalui droplets orang yang terinfeksi saat batuk, bersin, berbicara, menyanyi maupun bernapas.

Seperti Apakah Covid Varian Omicron?

ilustrasi omicron
Sumber gambar

Covid-19 varian Omicron atau disebut dengan B.1.1.529 adalah salah satu jenis varian atau turunan jenis virus Covid-19 yang baru. Selain varian Omicron, ada beberapa jenis varian Covid-19 lain yang menyerang dunia, antara lain:

  • Varian Alpha (B.1.1.7)
  • Varian Beta (B.1.351)
  • Varian Gamma (P.1)
  • Varian Delta (B.1.617.2)
  • Varian Mu (B.1.621)
  • Varian R.1
  • Varian Epsilon, Theta dan Zeta

Varian Omicron pertama kali dideteksi dari spesimen yang dikumpulkan pada 11 November 2021 di Botswana. Penemuan varian baru covid xbb ini kemudian dilaporkan untuk pertama kalinya pada WHO pada 24 November 2021, yang kemudian diikuti dengan peningkatan kasus hampir di seluruh dunia.

Varian Omicron sendiri kemudian diturunkan menjadi beberapa sub varian antara lain:

  1. Omicron BA.2 – subvarian Omicron BA.2 disebut juga sebagai varian ‘siluman’ karena berseberangan dengan varian Omicron asli (BA.1). Subvarian BA.2 menunjukkan tanda-tanda penyebaran lebih mudah dibandingkan varian lain, namun tidak menimbulkan gejala yang lebih serius. Perlindungan vaksin tampaknya juga masih bekerja dengan baik terhadap subvarian BA.2 dan melindungi terhadap infeksi awal serta keseriusan gejalanya.
  2. Omicron BA.3
  3. Omicron BA.4 dan Omicron BA.5 – para ahli mendeteksi subvarian BA.4 pertama kali di Afrika Selatan pada awal tahun 2022, yang diikuti dengan subvarian BA.5. Sejak itu pula, jumlah kasus di negara terkait melonjak karena mutasinya mempengaruhi lonjakan protein yang membantu virus menempel dan menginfeksi lebih mudah dari subvarian sebelumnya. Subvarian BA.4 dan subvarian BA.5 memiliki gejala yang mirip, antara lain:
    • Batuk terus menerus
    • Kelelahan
    • Sakit tenggorokan
    • Hidung berair
    • Sakit kepala
  4. Omicron XBB – subvarian Omicron terbaru

Gejala umum Covid-19 varian Omicron

ilustrasi gejala umum covid
Sumber gambar

Varian Omicron menunjukkan bahwa infeksi penyakitnya tidak menyebabkan penyakit serius seperti pada varian sebelumnya, misalnya varian Delta. Vaksin terbukti masih bekerja dengan baik dan memberikan perlindungan serta menurunkan risiko kematian serta perawatan di rumah sakit. Namun, bukti juga menunjukkan bahwa varian Omicron jauh lebih cepat menular dan meningkatkan risiko infeksi ulang yang lebih tinggi dibandingkan varian lain. Dalam sebuah penelitian, seperti dilansir WebMD dikatakan bahwa masa inkubasi varian Omicron berkisar 3-4 hari saja. Ini artinya ketika Anda sembuh dari varian Omicron, Anda mungkin masih bisa terinfeksi sub varian Omicron lainnya.

Covid-10 varian Omicron memiliki lima gejala umum yang paling sering dialami, yaitu:

  • Hidung berair
  • Sakit kepala
  • Kelelahan yang ringan maupun parah
  • Sakit tenggorokan
  • Bersin-bersin

Gejala lain seperti batuk, demam, kehilangan penciuman atau perasa, juga masih mungkin dirasakan. Keparahan gejalanya cukup beragam, tergantung pada kondisi tubuh masing-masing orang yang terinfeksi. Yang jelas, berkat program vaksin, gejala yang dialami sebagian besar orang tidak separah saat terserang varian Delta.

Covid varian XBB gejalanya apa saja?

Subvarian Omicron XBB adalah jenis subvarian terbaru dari Omicron. Belum banyak informasi yang diketahui secara jelas bagaimana varian XBB ini. Yang jelas, infeksi subvarian XBB di Singapura telah meningkatkan jumlah pasien yang harus dirawat di rumah sakit karena infeksi Covid-10 subvarian Omicron XBB.

Lantas seperti apa gejala Omicron subvarian XBB?

Dilaporkan bahwa gejala subvarian Omicron XBB mirip seperti jenis Omicron lainnya, yaitu:

  • Batuk
  • Pilek
  • Demam ringan
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri tubuh

Diinformasikan pula bahwa gejala yang dialami mungkin lebih parah apabila menyerang orang dengan penyakit penyerta, misalnya pada penderita diabetes.

Covid varian XBB sudah masuk di Indonesia

Kementerian Kesehatan RI telah mendeteksi masuknya subvarian Omicron XBB di Indonesia. Melalui juru bicara Kementerian kesehatan, M. Syahril, diungkapkan bahwa kasus pertama subvarian Omicron XBB di Indonesia adalah transmisi lokal. Varian ini terdeteksi pada seorang perempuan berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gejala yang dialami oleh pasien tersebut adalah batuk, pilek dan demam. Setelah melakukan pemeriksaan dan menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh.

Walaupun menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tajam di Singapura akibat subvarian Omicron XBB, Kemenkes lewat juru bicaranya menghimbau agar semua masyarakat tidak panik. Masyarakat diminta untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan seperti tertib menggunakan masker, menghindari kerumunan, mencuci tangan serta melakukan test apabila mengalami tanda dan gejala Covid-19.

Adapun jenis tes yang digunakan untuk mendeteksi subvarian Omicron XBB adalah metode RT-PCR, karena dilaporkan bahwa subvarian XBB tidak dapat terdeteksi oleh pengujian antigen.

Pengobatan pada Covid-19 varian Omicron

Para ilmuwan hingga saat ini terus berusaha meneliti dan mengembangkan pengobatan terkait dengan subvarian yang baru. Dokter menyarankan pengobatan antivirus dan perawatan antibodi monoklonal pada pasien rawat jalan, dan pengobatan kortikosteroid serta penghambat reseptor IL 6 pada orang dengan gejala yang parah.

Selain itu, juga sangat penting untuk mendapatkan vaksinasi hingga dosis booster (tambahan), untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi varian Omicron.

Cara mencegah infeksi Covid-19 varian Omicron

ilustrasi cuci tangan
Sumber gambar

Nah, agar Anda dan keluarga tetap terlindungi dari semua subvarian Omicron, maka berikut adalah beberapa hal yang disarankan untuk dilakukan:

  • Mendapatkan vaksinasi lengkap dan booster
  • Menggunakan masker kemanapun Anda pergi khususnya saat keluar di tempat publik atau menggunakan masker ketika ada keluarga yang harus menjalani karantina di rumah
  • Tetap menjaga jarak untuk mencegah penyebaran subvarian Omicron apapun
  • Mendapatkan tes PCR apabila Anda melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi Covid-19 atau menunjukkan gejala Covid-19
  • Buka seluruh jendela untuk memaksimalkan pergantian udara
  • Menjaga tangan tetap bersih dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih, atau setidaknya menggunakan hand sanitizer
  • Mematuhi etika batuk dan bersin dengan menutup hidung dan mulut menggunakan tisu atau siku saat batuk maupun bersin

BACA JUGA: Kenali Tanda-tanda Kena Covid Varian Baru

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *