6 Obat Sakit Mata yang Ampuh Atasi Gejala Ringan
Meski obat sakit mata tersedia di apotek hingga minimarket, nyatanya fungsi atau peruntukannya tidak selalu sama. Ada yang memang bisa mengatasi iritasi, ada pula untuk melembabkan. Beberapa dokter mata juga akan memberikan obat mata tertentu untuk pasien yang baru selesai melakukan operasi seperti katarak.
Menariknya, selain obat mata buatan farmasi, kita juga bisa memanfaatkan beberapa bahan lain yang lebih alami. Tentu saja efektivitasnya berbeda. Meski demikian, tidak ada salahnya untuk kita coba.
Sakit mata adalah kondisi di mana mata mengalami gangguan seperti infeksi atau peradangan. Kondisi yang mirip juga bisa kita temukan pada saat setelah tindakan operasi. Untuk penanganannya, kita bisa melakukan pengobatan mandiri atau memerlukan resep dari dokter. Kali ini kita akan membahas tentang obat sakit mata, sekaligus dengan peruntukannya yang berbeda-beda. Jangan sampai salah memilih agar bisa mengobati dengan optimal.
Obat sakit mata untuk kondisi mata kering
Jaman sekarang, semakin banyak orang yang mengalami kondisi mata kering. Hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor, tapi yang paling sering terjadi adalah faktor gaya hidup. Mulai dari pekerjaan dan pendidikan yang kini merambah ke dunia digital, belum lagi aktivitas sehari-hari yang sulit lepas dari gadget.
Hal ini bisa menyebabkan mata menjadi kering. Oleh karena itu kita memerlukan obat tetes mata untuk mata kering. Konsep dari obat ini sebenarnya mirip dengan air mata, atau bisa kita sebut sebagai artificial tears. Sehingga fungsinya bisa mengembalikan kelembaban jaringan bola mata.
Setiap tetesnya bisa mengurangi mata terasa friksi atau bergesek, berat, gatal atau pedih. Umumnya obat ini bisa kita beli meski tidak menggunakan resep dokter.
Obat dengan kandungan antihistamin
Tubuh memiliki zat alami dalam tubuh yang bernama histamin. Zat ini bisa memunculkan respon alergi saat terpapar faktor pencetus atau alergennya. Hal ini juga bisa terjadi pada mata, misalnya ketika ada reaksi alergi karena asap, gas, zat makanan tertentu, debu, bulu dan sebagainya.
Untuk pengobatan pada mata, ada ketotifen dan chlorpheniramine maleat. Ini adalah obat dengan jenis antihistamin yang bisa menekan produksi histamin sehingga menurunkan potensi alergi. Penggunaan obat ini kurang dianjurkan bagi anak yang masih di bawah 3 tahun. Selain itu, orang berusia di atasnya yang sedang mengonsumsi obat-obatan dengan kandungan tertentu atau dengan gangguan glaukoma, perlu memberitahu dokter sebelum mendapatkan resep obat ini.
Obat sakit mata jenis beta blocker
Beta blocker atau penghambat beta memiliki kegunaan untuk meringankan tekanan bola mata tinggi. Hal ini seringkali terjadi karena hipertensi okular atau tekanan bola mata tinggi, maupun penyakit glaukoma yang merupakan dampak kelanjutan dari penyakit tersebut. Tidak semua orang bisa memakai obat jenis mata. Oleh karena itu, sampaikan pada dokter mengenai riwayat kesehatan dan juga penggunaan obat yang sedang berjalan.
Obat jenis beta blocker memerlukan resep untuk bisa mendapatkannya. Namun memang lazimnya kita memerlukan pemeriksaan lebih dulu bila mengalami gangguan kesehatan mata yang memerlukan obat jenis ini.
Pengobatan sederhana dengan kompres
Cara lain yang bisa kita lakukan adalah mengompres hangat atau mengompres dingin pada kelopak dan area sekitar mata. Biasanya hal ini adalah untuk mengurangi peradangan atau trauma yang terjadi pada mata. Seperti sembab karena banyak menangis, peradangan karena bintitan, memar akibat pukulan dan sebagainya.
Sifatnya sebagai pertolongan pertama bisa membuat jaringan terasa lebih rileks atau meredakan inflamasi. Sehingga mengurangi rasa sakit atau pembengkakan. Akan tetapi karena sangat alami, maka bila kondisinya cukup serius, memerlukan pengobatan penunjang lainnya.
Obat sakit mata jenis antibiotik
Jenis obat ini sesuai untuk pengobatan pada sakit mata akibat infeksi mata akibat bakteri. Biasanya ciri-ciri penyakitnya adalah mata merah dengan mengeluarkan belek, terasa agak panas dan sering berair. Jenis penyakit ini pengobatannya berbeda dengan infeksi akibat virus dan jamur.
Beberapa jenis obat antibiotik yang umum adalah tobramycin, chloramphenicol, neomycin, ciprofloxacin, levoflxacin dan polymyxin. Untuk memastikan obat mana yang tepat, perlu ada pemeriksaan dari dokter. Sebab mata awam akan sulit membedakan infeksi karena jamur, virus atau bakteri.
Obat mata untuk infeksi karena virus
Setelah membahas obat untuk sakit mata karena bakteri, ada juga obat khusus untuk infeksi virus. Gangguan kesehatan mata ini terjadi karena kontak dengan orang yang terjangkit virus tersebut, baik kontak erat maupun kontak tidak langsung.
Sama halnya dengan kondisi infeksi karena bakteri, untuk menentukan obat yang tepat, kita perlu melakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter. Nantinya, dokter akan memberikan jenis antivirus yang sesuai bila perlu.
Mencegah kondisi sakit mata
Ada beberapa usaha yang bisa kita lakukan dalam rangka mencegah gangguan kesehatan pada mata. Di antaranya adalah berikut ini:
- Jaga kebersihan tangan dan hindari kontak tangan dengan mata terlalu sering. Sebab tangan pada dasarnya merupakan salah satu medium yang paling sering membawa virus, bakteri atau jamur.
- Hindari paparan asap, gas atau penyemprotan (penyemprotan anti DBD, semprotan pupuk, pembasmi hama dan sebagainya)
- Hindari kontak erat dengan orang yang sedang mengalami infeksi virus, bakteri atau jamur.
- Hindari alergen.
- Penuhi kebutuhan istirahat mata.
- Tetap terhidrasi dan gunakan obat tetes mata untuk melembabkan bila mata mulai kering.
- Gunakan kacamata anti radiasi.
BACA JUGA: Kenali Penyebab Mata Kedutan, Ini Penjelasan Medisnya
Semoga penjelasan mengenai obat sakit mata ini bisa membantu kita lebih memahami bahwa pada dasarnya, produk ini memiliki kandungan dan peruntukan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sesuaikan pembelian dengan kebutuhan dan keperluan. Serta bila perlu, lakukan pemeriksaan dengan dokter lebih dahulu.