9 Obat Darah Rendah Alami Maupun dari Apotik
Mencari obat darah rendah sebenarnya tidak harus melulu menggunakan obat. Namun untuk beberapa kondisi medis tertentu, memang memerlukan penanganan yang intensif. Karenanya, akan lebih bijak bila mengalami gejala darah rendah yang cukup signifikan, periksakan saja ke dokter.
Kondisi tekanan darah rendah sebenarnya tidak kalah berisiko dari tekanan darah tinggi. Meski mungkin kita hanya merasa pusing, lemas, sering mengantuk, akan tetapi hal ini akan berbahaya bila kita tetap melakukan aktivitas harian yang membutuhkan konsentrasi tinggi atau kewaspadaan. Bukan hanya urusannya jadi tidak beres, tapi berbahaya bagi keselamatan kita sendiri.
Bila Anda termasuk orang yang sering mengalami gejala darah rendah, berikut ini adalah beberapa cara mengatasinya serta informasi mengenai obat yang membutuhkan saran dokter.
Kenali kondisi diri sendiri sebelum konsumsi obat darah rendah
Pertama kali yang perlu kita lakukan adalah memeriksa atau mengontrol kondisi tubuh dengan medical check up menyeluruh atau sederhana. Di antaranya memeriksa tekanan darah, gula darah, kontrol jantung, kolesterol dan lain sebagainya. Mengapa ini penting?
Beberapa gejala dari darah rendah, bisa nampak bias dengan gejala beberapa penyakit serius lainnya. Sebagai contoh adalah kolesterol meningkat yang bisa membuat kita mudah capek atau lelah. Padahal kedua hal ini adalah dua gejala yang berbeda arahnya. Bila salah penanganan karena self diagnose, bisa jadi malah membahayakan diri sendiri.
Memeriksakan rapor kesehatan bagi yang masih sehat bisa mulai dari satu tahun satu sampai dua kali. Sedangkan bagi yang memang memiliki permasalahan dengan sistem metabolisme atau lainnya, bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan.
Konsumsi cukup air putih
Tekanan darah rendah bisa terjadi lewat satu kondisi atau membarengi kondisi lainnya. Sebagai contoh adalah ketika kita sedang sakit lambung atau masuk angin yang membuat kita muntah atau diare sehingga kehilangan banyak cairan. Kondisi kekurangan cairan dengan cepat ini mendukung terjadinya hipotensi. Oleh karena itu, perlu bagi kita mengonsumsi cairan dalam jumlah yang cukup, baik dalam kondisi sehat maupun sakit.
Selain karena penyakit, cairan bisa cepat hilang karena aktivitas harian yang intens. Seperti bepergian, di bawah matahari, berolahraga atau bahkan karena rasa cemas dan tegang. Kondisi ini bisa memunculkan tekanan darah rendah dan meminum cukup air putih bisa bantu mencegah atau meredakan gejalanya.
Makan dengan jadwal teratur dan porsi nutrisi yang cukup
Garis bawahi jadwal teratur dan porsi nutrisi yang cukup. Makan sehat sebenarnya tidak harus mahal dan mengandung bahan organik, banyak makanan sehari-hari buatan rumahan yang bisa memelihara kesehatan tubuh kita. Serta menjaga dari anjloknya gula darah atau turunnya tensi.
Yang sering kita lewatkan adalah makan teratur dan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh ini. Akibatnya, kadang tubuh cepat lapar, lemas, mudah pusing atau mengantuk. Apalagi sekarang semakin banyak jajanan jalanan yang tampak lezat menggugah selera, kadang bikin lupa nutrisi yang seharusnya. Konsumsi makanan seperti itu juga tidak masalah, asalkan kita tidak lupa untuk mengontrol dan memenuhi nutrisi tubuh yang penting. Seperti protein, vitamin, mineral, lemak, karbohidrat dan lainnya. Tentu dengan porsi yang tetap terjaga.
Penuhi kebutuhan aktivitas fisik dan olahraga
Masih dalam rangka membangun stabilitas ketahanan tubuh, rutin melakukan olahraga dapat membantu mengurangi potensi tekanan darah tinggi maupun rendah. Sebab olahraga atau aktivitas gerak rutin lainnya, bisa membantu melancarkan sistem peredaran darah dan metabolisme. Dengan demikian, kondisi nilai tubuh seperti gula darah, kolesterol, tekanan darah dan lainnya akan cenderung lebih stabil, minim risiko penyumbatan pembuluh darah dan semacamnya.
Olahraga yang baik setidaknya mencakup 150 menit per minggu yang bisa kita bagi menjadi 3-7 kali. Mulai dari jalan sehat, kardio atau latihan beban lainnya. Tubuh kita menyukai sesuatu yang rutin dan berulang-ulang, seperti olahraga atau rutin bergerak.
Nah, beberapa cara di atas adalah tips yang bisa kita lakukan untuk mencegah tekanan darah rendah. Namun, bagi mereka yang memang dengan jelas mengalami kondisi darah rendah yang spesifik atau bahkan serius, biasanya dokter akan meresepkan atau melakukan penanganan seperti di bawah ini:
Pemberian Midodrine
Hipotensi ada beberapa jenis tergantung dari penyebabnya, salah satunya adalah hipotensi ortostatik atau terjadi karena posisi tubuh yang berubah. Midodrine merupakan obat yang bekerja dengan melakukan penyempitan arteri atau pembuluh darah. Teknis ini akan membuat tensi kita meningkat.
Meski demikian obat ini mungkin menyebabkan efek samping yang perlu kita konsultasikan dengan dokter. Efek samping yang muncul bisa seperti rasa panas dingin, kesemutan, ruam atau agak terhambat dalam buang air kecil.
Obat darah rendah fludrocortisone
Pemberian obat ini dengan tujuan untuk meningkatkan kadar garam serta volume darah. Dengan demikian, terjadi pemompaan darah oleh jantung yang lebih kuat dan bisa menaikkan tensi. Obat ini juga bisa menimbulkan beberapa efek samping seperti muntah atau mual, gelisah, sakit perut hingga munculnya jerawat.
Katekolamin
Jenis obat ini membantu meningkatkan detak atau debaran jantung serta menyempitkan pembuluh darah. Efek ini bisa membuat peningkatan tekanan darah. Namun pemberiannya hanya untuk pasien yang sedang mengalami gejala spesifik dan serius.
Format pemberiannya adalah dalam bentuk suntik. Injeksinya diberikan kepada mereka yang mengalami kondisi seperti syok anafilaktik dan syok kardiogenik.
Pemberian antibiotik
Beberapa jenis tekanan darah rendah terjadi karena cemaran pada pembuluh darah atau sepsis. Oleh karena itu, dokter akan memberikan antibiotik untuk mencegah dan mengatasi perkembangan bakteri. Jenis pemberian antibiotik menyesuaikan dengan jenis bakteri yang menginfeksi.
Transfusi darah
Salah satu penyebab tekanan darah anjlok bisa jadi adalah pendarahan dalam skala besar sehingga seseorang kehilangan banyak volume darah. Oleh karena itu, perlu melakukan transfusi darah untuk bisa segera menolong nyawa pasien. Tentunya, pemberian transfusi ini setelah melalui prosedur medis dan menyesuaikan dengan golongan darah pasien.
Infus
Hal ini sebenarnya sama seperti tubuh yang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Kondisi ini bisa terjadi pada pasien dalam kondisi spesifik atau berat, misalnya mengalami diare dan muntah yang hebat. Namun, dalam kondisi yang sudah parah, kadang pasien tidak bisa menerima cairan dari mulut. Karenanya, pertolongan yang paling cepat adalah dengan menggunakan infus.
BACA JUGA: 5 Penyebab Darah Rendah yang Patut Anda Waspadai dan Cara Mengobatinya
Seluruh penanganan medis tersebut wajib mendapatkan anjuran medis dan pengawasan dokter. Sebab penanganan ini tidak bisa sembarangan. Perlu memperhatikan beberapa aspek seperti kondisi individu, golongan darah, hemoglobin dan aspek lainnya terkait riwayat kesehatan. Jangan ragu memeriksakan diri, bila gejala darah rendah terlihat tidak efektif kita tangani sendiri.