Mengenal Gejala dan Penyebab Gangguan Bipolar Serta Cara Penyembuhannya


WHO telah mencatat bahwa gangguan bipolar telah mempengaruhi sekitar 45 juta orang di seluruh dunia. Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrim, yang mencakup emosi tinggi (mania atau hipomania) dan depresi.

Anda akan merasakan euforia, penuh energi atau sangat mudah tersinggung saat berada dalam episode mania atau hipomania. Sebaliknya, saat suasana hati berubah menjadi depresi, Anda akan merasa sangat sedih, putus asa, kehilangan minat atau kesenangan pada sebagian besar aktivitas. Secara umum, perubahan suasana hati ekstrim ini dapat mempengaruhi kualitas tidur, energi, aktivitas, penilaian, perilaku maupun kemampuan berpikir jernih.

Gangguan bipolar dapat dialami siapa saja, tak terbatas apakah itu public figure ataupun masyarakat awam. Anda mungkin pernah mendengar beberapa nama public figure yang menjalani pengobatan terkait bipolar seperti Marshanda, Demi Lovato, Mariah Carey, Russell Brand, Mel Gibson, dan banyak nama populer lainnya. Setelah menjalani pengobatan, umumnya seseorang dapat lebih menstabilkan suasana hati dan mencegah kekambuhan gejalanya.

Seperti apa gejala bipolar?

Gejala bipolar terkait dengan jenis dan seberapa parah gangguan yang dialami. Namun secara umum gejalanya dibedakan menjadi mania atau hipomania dan depresi.

Gejala episode mania atau hipomania

ilustrasi mania bipolar
Sumber gambar

Mania atau hipomania adalah dua jenis episode berbeda, namun gejala yang dialaminya adalah sama. Mania adalah kondisi yang lebih parah daripada hipomania yang dapat menyebabkan masalah lebih nyata dalam kehidupan sosial serta hubungan dengan orang lain. Berada di dalam episode mania menyebabkan penderita bipolar seringkali harus mendapatkan rawat inap.

  • Merasa terlalu bahagia dalam jangka waktu yang cukup lama
  • Merasa gugup atau gelisah
  • Memiliki kebutuhan tidur yang berkurang
  • Berbicara sangat cepat, sehingga seringkali pikiran berpacu dengan perkataan; memiliki perubahan topik yang cepat
  • Merasa sangat lelah dan impulsif
  • Mudah teralihkan perhatiannya
  • Merasa bahwa diri sangat penting dan dikelilingi orang-orang yang penting
  • Merasa seolah-olah bisa melakukan apa saja
  • Terlibat dalam perilaku berisiko seperti seks impulsif, berjudi dengan tabungan, berbelanja dan menghabiskan banyak uang
  • Tidak memiliki selera makan

Gejala episode depresi

ilustrasi depresi
Sumber gambar

Ada pun untuk gejala-gejala episode depresi adalah sebagai berikut:

  • Merasa sedih dan putus asa yang berkepanjangan
  • Menjauh dari teman atau keluarga
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai
  • Mengalami perubahan nafsu makan yang signifikan
  • Mudah merasa kelelahan dan kehabisan energi
  • Merasa diri sangat lambat dan tidak mampu melakukan tugas-tugas sederhana
  • Berbicara sangat lambat
  • Menghabiskan waktu dengan tidur atau justru tidak mendapatkan cukup tidur
  • Memiliki masalah dengan memori, konsentrasi dan pengambilan keputusan
  • Seringkali berpikir tentang kematian, bahkan mencoba untuk bunuh diri

Apabila perubahan suasana hati ekstrim ini seringkali terjadi, maka orang tersebut akan mengalami halusinasi atau delusi yang dikenal sebagai psikosis. Pada episode mania, seseorang dapat merasa sangat agung dan penting atau memiliki kekuatan khusus. Sebaliknya saat depresi, ia akan merasa sangat hancur, telah melakukan hal yang sangat buruk, atau bahkan melihat dan mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Dalam episode depresi berat ini, dorongan untuk berpikir tentang kematian dan bunuh diri semakin besar.

Penyebab bipolar

ilustrasi marah
Sumber gambar

Gangguan bipolar disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, di antaranya:

Faktor genetik, di mana saat ada salah satu anggota keluarga yang mengalami bipolar maka secara genetik gangguan ini dapat diwariskan pada anggota keluarga lainnya. Gangguan bipolar lebih sering terjadi pada orang dengan hubungan kekerabatan tingkat pertama, seperti saudara kandung atau orang tua.

Faktor biologis, menurut penelitian mereka yang mengalami gangguan bipolar menunjukkan adanya perubahan fisik di dalam otak. Perubahan tersebut disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmiter atau hormon yang mempengaruhi otak.

Faktor lingkungan, peristiwa traumatis seperti pelecehan, tekanan mental, kehilangan orang yang sangat disayangi dapat memicu episode awal gangguan bipolar pada orang yang sangat rentan.

Cara menyembuhkan gangguan bipolar

Bipolar adalah kondisi yang akan dialami seumur hidup, tidak bisa benar-benar disembuhkan dan hilang begitu saja. Pengobatan yang bertujuan untuk menyembuhkan berperan hanya untuk meringankan gejala dan menjaga suasana hati agar tidak mudah mengalami perubahan episode.

Memiliki gangguan bipolar berarti sebaiknya mendapatkan perawatan yang dipandu oleh psikiater yang ahli dalam mengobati bipolar dan gangguan terkait lainnya.

Perawatan yang diberikan pada gangguan bipolar di antaranya termasuk:

Pengobatan

Serangkaian pengobatan biasanya diberikan kepada orang dengan gangguan bipolar, yang harus diminum sesuai dosis dan aturan minum yang telah diresepkan. Umumnya obat yang diberikan adalah obat untuk menstabilkan suasana hati, antipsikotik, antidepresan, antidepresan-antipsikotik, serta obat untuk meredakan gangguan kecemasan seperti benzodiazepines.

Perawatan lanjutan

Selain pengobatan, perawatan yang diberikan juga termasuk konseling yang bertujuan memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk mengendalikan gejala. Konseling ini terjadwal seumur hidup, bahkan ketika gejala terlihat membaik.

ilustrasi konseling kesehatan
Sumber gambar

Melewatkan konseling berisiko tinggi menyebabkan kambuhnya gejala. Akibatnya, adanya perubahan suasana hati yang kecil sekalipun dapat berubah menjadi mania atau depresi yang parah.

Perawatan di rumah sakit

Dokter akan merekomendasikan untuk mendapatkan rawat inap bila gejala berkembang menjadi psikotik (terlepas dari kenyataan). Perawatan psikiatri di rumah sakit akan membantu memberikan ketenangan dan keamanan serta menstabilkan suasana hati saat episode mania atau depresi berat kambuh.

BACA JUGA: 7 Cara Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi

Orang dengan gangguan bipolar juga mungkin mendapatkan pengobatan terkait dengan ketergantungan pada alkohol dan obat terlarang. Tentunya kondisi ini meningkatkan kesulitan penanganan, karena tantangannya menjadi lebih besar. Namun dengan pengobatan dan perawatan yang tepat, serta kesabaran, gejala akan mereda dan paling tidak, tidak akan sampai mengganggu aktivitas harian atau hubungan sosial dengan orang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *