Anxiety Adalah Gangguan Kecemasan, Begini Penanganannya
Di masa sekarang ini, anxiety adalah istilah yang banyak bermunculan terkait gangguan kecemasan di mana keberadaannya makin meningkat pada berbagai kalangan. Bukan hanya kaum milenial yang sering mengutarakannya melalui media sosial.
Layaknya gunung es, fenomena speak up atau menyuarakan gangguan kecemasan yang tampak di media sosial ini hanya puncaknya saja. Pada kenyataannya, ada sejumlah besar orang yang mengalami anxiety atau kecemasan ini tapi hanya bisa menyimpannya sendiri. Baik itu anak-anak yang mengalami trauma, remaja, hingga orang dewasa dan lansia.
Meski munculnya rasa khawatir memang merupakan hal yang wajar, tapi hal ini menjadi tidak normal ketika kita sulit mengendalikannya. Pada tahap ini, kecemasan menjadi sebuah anxiety disorder yang perlu penanganan khusus. Namun, masih minimnya literasi serta empati psikologi dan belum terbuka untuk mengakui dan menyadari kecemasan kita, membuat banyak kasus tidak tertangani dengan baik.
Apa penyebab kecemasan bisa jadi sesuatu yang bermasalah? Bagaimana mengelola anxiety ini atau meminta bantuan? Berikut ini adalah penjelasan ringkas untuk memahami kondisi anxiety.
Anxiety disorder dan anxiety adalah dua kondisi berbeda
Anxiety adalah perasaan cemas, gelisah atau khawatir yang bisa muncul pada diri setiap orang. Sebenarnya kondisi ini secara naluriah bisa membuat seseorang menemukan solusi atau jalan keluar dari keadaan mereka.
Tapi atas beberapa faktor, tidak semua orang memiliki kadar cemas dan mekanisme yang baik untuk mengelolanya. Sehingga hal ini jadi tidak terkontrol dan membuat seseorang merasa gelisah berlebih, overthinking atau bahkan mengalami serangan panik. Pada tahap ini sudah terjadi gangguan yang istilahnya adalah anxiety disorder.
Jenis gangguan kecemasan pada seseorang
Berdasarkan latar belakangnya, ada beberapa jenis gangguan kecemasan yang dapat seseorang alami. Di antaranya adalah:
- Gangguan kecemasan sosial di mana yang bersangkutan mengalami perasaan malu, gelisah, ragu atau takut bertindak di tengah banyaknya orang, baik yang ia kenal maupun tidak.
- Gangguan kecemasan menyeluruh merupakan kerisauan akan hal yang belum tentu terjadi akan banyak hal. Misalnya bencana alam, kecelakaan, kegagalan melakukan sesuatu, kondisi keuangan atau bahkan kesehatan.
- Gangguan panik, di mana orang tersebut sering merasa ketakutan karena seperti ada ancaman atau teror, walau sebenarnya tidak ada apa-apa.
- PTSD (post-traumatic stres disorder, kondisi tertentu pada seseorang berupa reaksi takut, stres atau panik, karena dipicu trauma yang pernah membuatnya sangat ketakutan atau mengancam nyawa.
- Obsessive Compulsive Disorder, ketika seseorang merasa cemas sehingga melakukan suatu perilaku secara berulang untuk melampaui kecemasannya tersebut.
- Separation Anxiety Disorder, merupakan ketakutan akan perpisahan atau kematian dengan orang terdekat.
Dari beberapa gangguan tersebut, kemudian menimbulkan beberapa gejala yang dapat kita lihat. Beberapa tanda yang sering muncul adalah kesulitan untuk tidur, muncul atau sering teringat akan trauma, merasakan tegang pada otot seperti leher, pundak, punggung atau kepala terasa berat. Pada kondisi lainnya bisa muncul serangan panik atau ketakutan yang berhubungan dengan fobia.
Orang yang memiliki kecenderungan gangguan kecemasan
Melansir dari Tirto, hingga saat ini peneliti masih mencari tahu perihal kecenderungan kecemasan pada wanita. Hal ini karena perempuan lebih banyak melaporkan kondisi anxiety pada dirinya.
Namun, selain perempuan ada juga faktor yang mendasari seseorang dapat berpotensi mengalami gangguan kecemasan. Di antaranya adalah berikut ini:
- mengalami tekanan sosial atau bullying, tekanan finansial juga berpengaruh
- pernah mengalami trauma yang membuat dirinya merasa terancam. Biasanya pada masa kecil, remaja atau dewasa awal
- ada riwayat kesehatan mental lain atau dari keluarga
- ada kondisi fisik yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Misalnya gangguan tiroid, aritmia, penyakit lupus atau lambung
Anxiety adalah kondisi yang sangat luas
Beragam penjelasan di atas, masih dapat kita temukan variasi kondisinya di lapangan. Karena pada dasarnya kecemasan adalah kondisi yang abstrak dan kondisi individu bisa berbeda-beda sehingga mempengaruhi anxiety yang ia alami. Seperti yang sudah kita bahas, bahwa anxiety dan anxiety disorder sendiri adalah dua hal yang berbeda meski masih ada kesinambungan.
Penjelasan ini merupakan gambaran umum. Sedangkan mengenai diagnosa spesifiknya, kita perlu berdiskusi atau konsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Mengatasi kecemasan secara mandiri
Tentunya kita tidak selamanya bisa berada dengan psikolog, terapis, psikiater atau siapapun yang membuat kita merasa lebih tenang. Nah, ada beberapa cara yang sebenarnya bisa kita lakukan saat tengah melampaui kegelisahan yang kita alami sendiri. Berikut ini di antaranya:
- Latihan nafas. Menarik nafas perlahan selama 10 detik, tahan selama 5-7 detik dan lepaskan perlahan dalam 10 detik. Lakukan sebanyak yang kita butuhkan, fokus hanya pada nafas untuk menetralisir dari rasa riuh di dalam pikiran. Ideal dilakukan kapanpun, terutama bila akan berangkat tidur.
- Mencukupkan jam tidur. Meski anxiety bisa membuat kita sulit tidur, tapi tidur sangat membantu agar otak dan saraf kita lebih rileks dan segar. Lakukan latihan nafas di atas untuk bisa mengantarkan kita tidur.
- Mendengarkan musik dengan tempo lambat, lembut dan netral. Musik yang tidak terlalu riang, tidak juga sedih dan dengan tempo yang perlahan, bisa mengantarkan kita lebih rileks. Terapi audio ini juga bisa berbeda bagi tiap orang. Ada yang lebih suka mendengar suara alam, seperti gemericik air dan burung-burung. Menghirup aroma tertentu, misalnya lavender atau wangi agak manis, bisa membuat efeknya optimal.
- Memperbaiki makanan dan olahraga, sehingga asupan di pencernaan dan metabolisme membantu merilis hormon bahagia.
- Menjalin silaturahmi. Bersosialisasi tidak harus menyeluruh. Kita bisa mulai dengan orang yang kita percaya. Berkomunikasi dapat membuat isi kepala tersalurkan dan mendapatkan insight baru. Imbangi antara komunikasi teks dengan interaksi secara langsung.
- Membuat jurnal. Saat kecemasan, kita bisa menuliskan atau menggambar. Berikan tanggal agar kita bisa memperoleh rekaman dokumentasi atas apa yang kita lakukan, sehingga ketika mengalaminya lain waktu, kita ingat pernah bisa melampauinya dan dengan cara apa saja.
- Memahami hal-hal yang ada di luar kendali. Ada beberapa hal yang bisa kita kendalikan, seperti usaha dan respon. Namun ada yang di luar kuasa kita. Misalnya reaksi orang lain, musibah, kondisi alam, kemacetan, hingga kematian. Menyadari bahwa tidak semua bisa kita kendalikan adalah cara mengizinkan kelemahan dan ketidaksempurnaan lewat, tanpa membuat kita perlu menyalahkan diri atau merasa gagal.
Selebihnya, bila merasa kecemasan sangat mengganggu, maka jangan ragu mencari dukungan atau pertolongan. Hal ini karena anxiety dapat menimbulkan kesulitan untuk fokus atau menjalankan aktivitas sehari-hari.
BACA JUGA: Mudah Cemas di Masa Pandemi, 5 Makanan Ini Bisa Bantu Meredakannya
Tidak semua orang memiliki pemahaman akan anxiety atau psikologi secara mendalam. Tak perlu berkecil hati, karena saat ini kita bisa mendapatkan pertolongan dari biro psikologi profesional yang tersedia di banyak wilayah, baik online maupun offline.