6 Penyebab Benjolan di Kepala, Apakah Berbahaya?
Munculnya benjolan di kepala bisa membuat was-was. Sebab area tersebut merupakan tempat salah satu organ vital kita yaitu otak. Adanya benjolan di kepala bisa mengindikasikan kondisi yang serius.
Namun tentunya tak semua benjolan ini adalah kondisi yang gawat. Misalnya pada usia anak yang rentan terbentur meja atau bidang keras lainnya saat bermain, kadang menyebabkan benjolan yang bisa sembuh dengan perawatan sederhana. Sebaiknya perhatikan bagaimana benjolan yang kita alami, baik pada usia anak maupun dewasa.
Untuk mengetahui mengenai benjolan di kepala sebagai hal yang gawat atau tidak, berikut ini adalah beberapa penjelasan terkait hal tersebut. Mari simak bersama-sama.
Benjolan di kepala karena cedera
Benjol karena cedera yang ringan biasanya terjadi pada anak-anak, karena masih belum memiliki kewaspadaan dan keawasan. Selama benjol yang mereka alami dalam kategori ringan, maka bisa hilang dengan sendirinya.
Faktor yang pertama adalah karena mengalami cedera. Biasanya karena terbentur meja, jatuh di jalan, berbenturan antar kepala dan lain sebagainya. Beberapa bisa menyebabkan pembengkakan berupa benjolan ringan. Meski demikian ada juga yang bisa menimbulkan kondisi lebih parah.
Di antaranya benturan yang membuat seseorang tidak sadarkan diri. Bila ada benjolan dan cairan yang keluar dari hidung, telinga, muntah dan sebagainya, maka sebenarnya kondisi tersebut perlu segera mendapatkan penanganan serius. Sebab bisa jadi telah mengalami gegar otak atau kondisi kegawatan.
Kemungkinan adanya tumor
Salah satu kondisi yang kita semua hindari adalah terjadinya tumor dan kanker. Namun keberadaan tumor ini kadang benar-benar tidak terdeteksi bila berada di dalam tubuh. Kemunculan benjolan di kepala salah satunya bisa terjadi akibat adanya tumor.
Kendati demikian, kita perlu mengetahui seberapa ganas atau jinak tumor tersebut dengan cara memeriksakannya. Salah satu gangguan tumor di kepala adalah pilomatrixoma. Mengingat bagian kepala juga terdiri atas leher dan wajah, maka kita perlu mengetahui bahwa tumor ini juga bisa muncul di area tersebut.
Keberadaan tumor ini juga jarang menimbulkan keluhan atau rasa sakit. Meski demikian, bila sudah terdeteksi, sebaiknya segera mendapatkan penanganan sebelum kondisinya berubah menjadi kanker dan menyebar ke area yang lain.
Benjolan di kepala karena kondisi kanker
Melanjutkan dari poin sebelumnya, berhati-hatilah dengan kondisi benjolan yang tidak tertangani, sebab bisa menyebabkan kanker. Namun demikian, ada juga kanker kepala yang sebenarnya berhubungan dengan kanker leher, mulut, hidung, tenggorokan, sinus atau bahkan kelenjar ludah
Sebagaimana kondisi ini merupakan bawaan dari penyakit yang serius, sebaiknya pemeriksaan pasien bersifat intensif. Sebab perkembangan gejalanya bisa berupa kesulitan menelan, sakit kepala atau leher sepanjang waktu, atau kerusakan suara. Diagnosa dan penanganan kondisi biasanya menggunakan biopsi atau beberapa terapi radiasi, kimia hingga operasi.
Benjolan di kepala karena folikulitis
Folikel atau akar rambut juga bisa menyebabkan munculnya benjolan pada kepala. Hanya saja, benjolan ini lebih kecil dan berada di kulit kepala. Peradangan folikel atau folikulitis bisa terjadi akibat adanya infeksi bakteri, jamur atau efek samping bahan kimia. Hal ini dapat terjadi pada mereka yang kemungkinan ada kondisi khusus seperti gangguan metabolisme (diabetes, kelebihan berat badan) atau kondisi seperti kelainan pada sistem kekebalan tubuh.
Folikulitis dapat terjadi pada area yang mengandung anak rambut atau bulu badan. Area lainnya seperti wajah, paha dan lainnya. Sebaiknya periksakan kondisi tersebut kepada dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Sebab bentol atau benjolan yang terjadi tidak bisa hilang dengan sendirinya.
Pencegahannya adalah dengan menjaga kebersihan dan ketelitian dalam memilih produk yang akan kita gunakan pada kulit kepala, wajah maupun area kulit berambut lainnya.
Kondisi kista
Beberapa jenis kista yang bisa muncul pada kulit kepala seperti dermoid atau sebasea. Berbeda dengan tumor, kista di kepala adalah kantung di bawah kulit yang bisa berisi seperti kumpulan rambut, minyak kulit, kelenjar kulit atau juga gigi.
Selain itu ada juga kista yang paling membahayakan yaitu ketika berada pada bagian otak. Kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan yang gawat. Karenanya kemunculan ini bisa menyebabkan benjolan di kulit. Kista sama seperti keluhan benjolan kepala lainnya, perlu penanganan medis profesional untuk bisa menghilangkannya.
Kemunculan Lipoma
Ada satu jenis tumor yang tergolong jinak dan bisa tumbuh di tubuh kita. Yakni adalah lipoma. Benjolan ini bisa juga muncul di kepala, tetapi kebanyakan lipoma memiliki perkembangan yang cukup lambat, sehingga tidak begitu membahayakan.
Lipoma merupakan tumor yang berupa jaringan lemak dan bisa tumbuh sebagai satu atau bahkan beberapa benjolan yang menyatu. Keluhannya baru terasa bila ada saraf yang tertindih atau mengalami tekanan karena eksistensi lipoma ini.
Ukurannya juga biasanya kecil, tidak lebih dari 5 cm. Namun bila ada kondisi ini dan membuat kita merasa gelisah, bisa juga menghubungi dokter untuk bisa menghilangkannya dari tubuh.
Lipoma tampak seperti benjolan yang lembut, bisa tumbuh di berbagai bagian tubuh, termasuk di kepala. Lipoma termasuk tumor yang tidak berbahaya dan berkembang dengan lambat. Terdapat kemungkinan terasa sakit jika lipoma menekan saraf. Tumor jaringan lemak ini bisa tunggal ataupun terdiri dari beberapa benjolan, biasanya berukuran tidak lebih dari 5 cm.
Indikasi dari adanya benjolan kepala yang perlu kita waspadai adalah ketika benjolan tersebut terasa semakin besar, atau terjadi gejala lain seperti ada gangguan dalam fungsi pendengaran, fungsi otak atau penglihatan, sakit kepala atau nyeri lainnya.
BACA JUGA: Tentang Benjolan di Leher, Seberapa Bahaya dan Penanganannya
Tanpa adanya indikasi tersebut, kita juga bisa tetap memeriksakan diri guna memastikan kondisi dan mencegah rasa cemas berlebih.