Vaksin Corona di Indonesia, Membangun Kekebalan Masyarakat


 

Vaksin Corona di Indonesia saat ini sudah banyak disuntikkan secara perdana sejak tanggal 13 Januari 2021 lalu. Pertama kali vaksin tiba pada tanggal 6 Desember 2020, jumlah yang sudah datang mencapai 40 juta dosis.

Hingga kini masih banyak pertanyaan, “Mengapa kita perlu melakukan vaksin?” Vaksin membantu tubuh membangun kekebalan dengan mengaktifkan limfosit T dan B, sehingga dapat mengenali virus. Limfosit adalah sel darah putih yang akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus yang masuk ke dalam tubuh.

Masyarakat perlu memahami bahwa vaksin itu sendiri tidak dapat menyebabkan Covid-19. Tidak ada vaksin yang mengandung bentuk lengkap virus yang menyebabkan Covid-19.

Efek Samping KIPI

Melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/12758/2020 tanggal 28 Desember 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) akan ada tujuh jenis vaksin. Vaksin Corona Vac (produksi Sinovac) adalah vaksin pertama yang telah memperoleh persetujuan Badan POM dalam kondisi darurat (Emergency Use Authorization/EUA).

Pemerintah menyuntikkan vaksin Sinovac dengan interval waktu empat minggu sesuai dengan uji coba tahap awal oleh peneliti di China. Uji coba tahap 3 menunjukkan interval waktu tersebut memberikan respons antibodi yang lebih kuat daripada bila dengan interval dua minggu.

Para tenaga kesehatan adalah yang pertama mendapatkan vaksinasi. Setelah sekarang selesai, saat ini lanjut dengan program vaksinasi untuk para lansia yang kelak akan diikuti oleh pekerja pelayanan publik.

Para lansia merupakan populasi berisiko tinggi tertulari Covid-19, sehingga pemberian vaksin harus hati-hati. Terlebih lagi para lansia cenderung memiliki penyakit penyerta (komorbid), sehingga tenaga kesehatan sangat menganjurkan agar lansia berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi.

Para ahli telah mengantisipasi kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) atau setelah vaksin. Bisa saja berupa reaksi vaksin, akibat suntikan, maupun kesalahan prosedur yang perlu diteliti lebih lanjut. Hal itu merupakan efek samping ringan saat tubuh membangun kekebalan.

WHO menyatakan efek samping dari vaksin Covid-19 adalah demam, kelelahan, sakit kepala, badan pegal-pegal, kedinginan, atau mual. Selain itu, efek samping yang mungkin bisa terjadi adalah pembengkakan, nyeri, kemerahan, ruam gatal, maupun bentuk iritasi lain pada lengan atas sekitar tempat suntikan.

Vaksin Corona di Indonesia

Vaksin corona di Indonesia masih terbilang baru, seperti halnya di dunia. WHO menyatakan, masih terlalu dini untuk mengetahui berapa lama vaksin dapat melindungi seseorang dari paparan Covid-19. Penelitian Covid-19 terus berlangsung mengingat pandemi masih terbilang baru, lebih dari setahun lalu.

Yang menggembirakan, pasien Covid-19 yang telah sembuh mengembangkan respons kekebalan yang memberikan waktu perlindungan terhadap infeksi berulang. Hingga kini para ahli secara global sedang mempelajari masalah perlindungan tersebut, dan berapa lama hal itu dapat bertahan.

WHO menyatakan saat ini tidak ada bukti terdapat vaksin lain yang bisa melindungi terhadap Covid-19, selain kini yang ada khusus untuk virus Covid-19.

Entah sampai kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir. Para ilmuwan terus melakukan penelitian. Masyarakat umum bisa membantu mengurangi penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas, dan menjauhi kerumunan. Masyarakat yang sehat akan mampu melawan Covid-19 bersama-sama.

Herd Immunity Dari Vaksinasi

Herd immunity artinya adalah kekebalan kelompok atau kekebalan populasi, yang berarti populasi dapat terlindung dari virus jika cakupan imunisasi tertentu telah tercapai.

Kekebalan kelompok tercapai dengan melindungi seseorang dari virus, bukan dengan memaparkannya dengan virus tersebut.
Jadi vaksinasi yang tengah berlangsung pada masa pandemi ini bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok yang terbentuk berawal dari individu yang telah menerima vaksin.

Vaksin ini melatih sistem imun untuk membentuk semacam protein yang dapat melawan penyakit atau antibodi.

Anda yang telah menerima vaksin akan terlindung dari penyakit yang bersangkutan dan tidak dapat menyebarkannya sehingga akan memutus rantai penularan.

Tercapainya herd immunity ketika angka penularan Corona sudah sangat menurun, atau mungkin bahkan tidak ada sama sekali.

Untuk mengetahui kadar antibodi setelah vaksin, Anda bisa saja melakukan tes serologi antibodi pada laboratorium terdekat. Selain itu, bila ingin melakukan pemeriksaan lainnya seperti PCR, swab antigen, juga bisa daftar secara secara online di GSI Lab.

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *