Syarat Vaksin, Booster dan Dosis yang Perlu Diketahui


Pada dasarnya, sudah ada sosialisasi mengenai syarat vaksin pertama dan kedua untuk mencegah potensi efek samping. Akan tetapi, hal ini juga masih simpang siur di masyarakat. 

Kabar mengenai efek samping vaksin, bahkan desas-desus KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) yang jauh lebih berat, membuat orang ragu untuk mengambil kuota mereka. Nah, agar tidak terbawa oleh kabar miring duluan, sebenarnya ada beberapa hal yang perlu kita ketahui. 

Syarat vaksin umum 

[Sumber gambar]
Sebelum pelaksanaan vaksinasi, beberapa syarat yang perlu kita ikuti antara lain adalah menyiapkan identitas sesuai yang menjadi syarat di lokasi vaksin. Ada beberapa tempat yang meminta KTP sesuai area, ada juga yang menerima warga umum. 

Kita juga perlu menyesuaikan dengan peruntukan usianya serta jenis dosisnya. Saat ini, vaksin sudah terbagi menjadi 2 dosis utama dan 1 dosis booster, serta peruntukannya untuk usia anak serta dewasa. 

Syarat vaksin bagi mereka yang memiliki kondisi tertentu

Untuk sebagian orang dengan komorbid memang tidak bisa mengikut vaksinasi, tapi ada juga yang masih boleh mendapatkannya. Bila termasuk ke dalam mereka yang punya kondisi tertentu dan ingin mengikuti vaksinasi, pastikan kita mendapat surat rujukan dari dokter. Pilihlah vaksin di rumah sakit agar rujukan tersebut bisa mendapat pengawasan dari nakes. 

Pun bagi mereka yang tidak bisa mendapatkan vaksin, memerlukan surat rujukan dari dokter apabila ada keperluan yang memerlukan keterangan vaksinasi. 

Syarat sebelum menuju lokasi vaksin yang tak boleh terlewat

[Sumber gambar]
Berikut ini adalah beberapa syarat yang wajib kita penuhi secara kesadaran sendiri sebelum melaksanakan vaksin. Sebenarnya hal ini merupakan preventif agar meminimalisir efek samping yang mungkin terjadi karena vaksin. 

Sarapan 

Wajib sarapan sebelum berangkat ke lokasi vaksinasi. Hal ini agar tidak terjadi kondisi yang bias dan tetap fit. Selain itu juga bisa menghindari efek samping vaksin yang kurang nyaman. 

Tidak begadang

Sama halnya dengan sarapan, memenuhi jam tidur bisa mencegah efek samping vaksin atau keadaan yang ambigu. Kurang tidur juga bisa mempengaruhi imunitas kita, karena vaksin sendiri ‘melatih’ imun kita. Hindari kurang tidur setidaknya 2-3 hari sebelum dan sesudah vaksin. 

Tidak dalam kondisi sakit atau kurang fit

Berangkatlah dengan kondisi tubuh sehat. Bila merasakan sedikit gejala sakit atau kurang fit, maka sebaiknya tunda dulu untuk pergi vaksin. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, hal ini menghindari kondisi yang bias dan imunitas harus bekerja ekstra sehingga efek sampingnya akan lebih terasa. 

Begini aturan dan dosis vaksin pertama serta kedua

Teknis pemberian vaksin sudah melalui pengukuran dan ada standar pelaksanaannya. Hal ini menyesuaikan dengan jenis vaksin yang kita pilih. 

Pada vaksin Sinovac dan Moderna, interval antar vaksin dosis 1 dan dosis 2 adalah 28 hari dengan masing-masing takarannya adalah 0,5 ml. 

Sementara itu, vaksin Pfizer memiliki jarak pemberian dosis 1 dan 2 sekitar 21-28 hari. Sedikit berbeda dengan Sinovac serta Moderna. Pemberiannya adalah 0,3 ml di masing-masing dosis. 

Untuk vaksin Novavax dan Sinopharm, jarak antara dosis pertama dan kedua adalah 21 hari. Takaran masing-masing dosisnya adalah 0,5 ml. 

Rentang jarak vaksin primer yang paling jauh adalah Astrazeneca. Di mana dosis 1 dengan 2 berkisar antara 12 minggu. Pemberian tiap dosisnya adalah 0,5 ml. 

Pemberian vaksin primer dengan booster

[Sumber gambar]
Seperti yang kita ketahui bahwa kini pemberian vaksin primer juga ada penambahan boosternya. Hal ini mengikuti perkembangan mutasi virus dan perkembangan dunia medis dalam mencegah pandemi ke depannya. 

Pemberian vaksin booster adalah 6 bulan setelah pemberian vaksin primer dosis lengkap. Hal ini sesuai dengan surat edaran Kemenkes tentang Vaksin Booster yang berlaku sejak 27 Januari 2022. 

Apabila sebelumnya pemberian booster menunggu target pencapaian vaksinasi primer di daerah mencapai 70%, kini pemberian vaksin booster bisa langsung serentak di semua daerah. 

Terdapat beberapa penyesuaian dari dosis primer yang sebelumnya sudah ada. Yakni Astrazeneca yang tadinya 12 minggu antara dosis 1 dan 2, bisa menjadi 8 minggu saja. 

Kombinasi vaksin primer dan vaksin booster

[Sumber gambar]
Lalu bagaimana menentukan vaksin booster yang sesuai untuk kita? Berikut ini adalah panduan yang bisa kita jadikan pedoman. 

Bagi mereka yang mendapat dosis primer Sinovac, bisa memperoleh booster Astrazeneca (separuh dosis atau 0,25ml) atau vaksin Pfizer (separuh dosis atau 0,15 ml). 

Untuk yang vaksin primernya Astrazeneca, ada tiga jenis booster yang bisa diberikan. Booster Moderna setengah dosis atau 0,25 ml. Bisa juga vaksin Pfizer dengan dosis setengah atau 0,15 ml. Jenis ketiga yang bisa dipilih adalah Astrazeneca dosis penuh atau 0,5 ml. 

Panduan di atas sesuai dengan surat edaran Kemenkes. Jadi panduan ini telah menyesuaikan standar yang aman sehingga tidak perlu merasa ragu. Apabila ingin bertanya lebih lanjut terkait vaksin dan seputar kondisi kita, bisa menanyakan pada faskes terdekat. 

Meski banyak pertanyaan dan desas desus seputar vaksin, sudah lebih dari separuh populasi negara kita yang menerimanya dengan aman dan selamat. Hal ini juga menunjang pulihnya bangsa dari wabah yang telah menyerang sejak 2020 ini.

Bila tak ada halangan dan kondisi khusus, manfaatkan kuota vaksin yang kita miliki sebagai wujud saling jaga. Menjaga diri sendiri agar tidak terpapar Covid-19, serta melindungi circle terdekat dan orang-orang tersayang dari tertular atau menularkan. 

BACA JUGA: 8 Efek Samping Vaksin yang Sering Bikin Galau, Ternyata Begini Penjelasannya

Bila merasakan gejala Covid-19 namun merasa ragu, coba untuk melakukan swab PCR di lokasi terpercaya seperti GSI Lab. Ada program swab gratis juga lho bagi kita yang memiliki keterbatasan dana, caranya bisa klik tautan ini

GSI Lab juga mengajak kita untuk saling jaga dan membantu bangsa ini lebih cepat pulih dari pandemi dengan program khusus di sini. Yuk, ambil bagian untuk menyehatkan sesama warga. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *