8 Efek Samping Vaksin yang Sering Bikin Galau, Ternyata Begini Penjelasannya


Sering menjadi pertanyaan masyarakat, tentang efek samping vaksin. Apalagi jika jenisnya baru, seperti vaksin Covid-19 belakangan ini. 

Efek samping memberikan kesan menakutkan bagi banyak orang, sehingga ragu untuk melakukan vaksinasi. Namun, sejatinya produk vaksin yang saat ini tersedia bagi warga seluruh dunia, telah melewati uji klinis beberapa tahap sehingga relatif aman. 

Bagaimana penjelasannya? Apa saja efek samping yang mungkin terjadi dan apakah akan berbahaya bagi tubuh? 

Kalau aman, kenapa bisa ada efek samping vaksin? 

[Sumber gambar]
Hal tersebut merupakan hal yang wajar, karena vaksin adalah virus yang telah melalui pelemahan atau berupa materi genetik yang serupa dengan virus tersebut. Bila masuk ke dalam tubuh, maka imunitas kita akan melakukan tugasnya. Hal ini seperti ‘melatih’ daya tahan tubuh agar memiliki memori melawan virus tersebut. 

Sama halnya seperti ketika kita kemasukan virus flu biasa, imunitas kita melawannya dan menyebabkan beberapa gejala seperti demam dan nyeri otot. Hal ini justru sedang menunjukkan kalau daya tahan tubuh kita bekerja. 

Namun, masih banyak yang sering keliru mengira bahwa vaksin malah menyebabkan sakit. Padahal, efek samping ini tidak berlangsung lama, bahkan memiliki variasi efek samping yang berbeda, tergantung kondisi tubuh mereka. 

Efek samping vaksin yang paling ringan

[Sumber gambar]
Sebagian besar efek samping yang terjadi berskala ringan hingga sedang. Durasinya pun mayoritas tidak melebihi H+1. Bila kita dalam kondisi yang prima, tidak akan merasakan dampak yang signifikan, seperti:

Mengantuk

Efek samping lainnya yang tergolong ringan, yaitu mengantuk. Oleh karena itu ketika melakukan vaksinasi, kita mendapat anjuran untuk istirahat saja alih-alih beraktivitas terlalu intens. Karena ada potensi reaksi tubuh kita yang merasa lelah dan serasa ingin tidur lebih banyak. 

Merasa lapar

Beberapa orang yang sudah vaksin, mengalami rasa lapar yang lebih sering. Hal ini bisa terjadi satu sampai beberapa hari. Namun, perilaku makan memang bisa terbentuk dari sebuah pola. Jadi, kalau kita mengalami ini lebih dari satu minggu, ada baiknya mengelola dengan mengatur pola makan kita atau melakukan intermittent fasting agar kebiasaan makan bisa reset kembali. 

Efek samping vaksin level sedang

[Sumber gambar]
Terdapat juga beberapa dampak setelah vaksin yang cukup terasa seperti simptom penyakit. Namun, sebenarnya ini adalah reaksi imunitas yang umum terjadi pasca vaksinasi. Mayoritas gejala ini bisa hilang dalam kurun 1-24 jam. Di antaranya adalah: 

Reaksi lokal di lokasi suntikan

Layaknya suntikan vaksin pada umumnya, bisa menimbulkan rasa nyeri pada lokasi suntikan. Agar tidak menjadi-jadi, jangan lakukan kontak yang memberi rasa trauma pada posisi tersebut, seperti memijat atau memukul-mukulnya. 

Demam

Efek samping yang umum terjadi adalah demam. Ada yang berbarengan dengan rasa pusing dan ada juga yang tidak. Namun kondisi ini bisa segera kita atasi dengan minum obat pereda demam seperti parasetamol atau ibuprofen sesuai anjuran dokter. 

Nyeri otot atau nyeri sendi

Salah satu dampak ikutan selain demam adalah rasa nyeri sendi. Hal ini merupakan efek yang wajar layaknya ketika imunitas kita sedang bekerja melawan virus. Sama halnya dengan demam, kondisi ini bila tidak bisa kita tahan bisa menggunakan obat pereda seperti parasetamol atau ibuprofen. 

Sakit kepala

Selain demam, kondisi tubuh yang bisa terjadi adalah sakit kepala. Intensitasnya bisa ringan hingga sedang. Akan tetapi karena sakit kepala juga berhubungan dengan saraf, apabila terasa sangat mengganggu, maka jangan ragu untuk mencari pertolongan medis. 

Mual

Kebalikan dari rasa lapar, kondisi yang terjadi bisa berupa rasa mual. Kita bisa menenangkannya dengan minuman hangat. Namun jika terjadi peningkatan gejala, segera hubungi dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. 

Gatal dan ruam

Kita juga bisa mengalami rasa gatal yang menyebabkan ruam sebagai dampak dari vaksin. Jangan khawatir, karena hal ini tidak akan berlangsung lama dan bisa kita atasi sendiri di rumah, atau berkonsultasi dengan petugas kesehatan. 

Cara menghindari efek samping vaksin

[Sumber gambar]
Meskipun dapat menyebabkan efek samping, ada beberapa anjuran yang bisa meminimalisir atau bahkan mencegahnya terjadi. Berikut ini beberapa di antaranya: 

  • Wajib sarapan sebelum berangkat vaksin. Hal ini sesuai dengan anjuran medis dan menjaga kondisi tubuh fit. 
  • Tidak begadang dan memenuhi jam tidur baik sebelum dan sesudah vaksin. 
  • Menjaga pola hidup sehat dengan cukup olahraga dan asupan yang tidak berlebihan. Hal ini untuk menjaga kadar gula darah, kolesterol, tekanan darah dan kondisi internal lainnya, meski belum punya komorbid. 
  • Bila perlu, lakukan screening kesehatan lebih dulu secara lengkap. Meliputi gula darah, kadar kolesterol, asam urat dan sebagainya. 
  • Bila memiliki komorbid atau penyakit bawaan, konsultasikan dengan dokter apakah boleh vaksin atau tidak. 

Pada dasarnya, vaksin sudah mendapatkan lampu hijau dari WHO dan juga Kementerian Kesehatan di masing-masing negara. Sehingga penggunaannya tidak perlu kita ragukan. Apabila ada kabar yang beredar mengenai efek samping vaksin dan berat, hingga kini kondisi tersebut masih belum mengarah sebagai dampak langsung vaksin sendiri. 

Kondisi setiap orang berbeda-beda. Ada yang tidak mengalami efek apa-apa, gejala ringan atau bahkan agak berat. Bila kita kurang yakin, lakukan screening kesehatan dan konsultasi dengan dokter lebih dahulu. Jika tak ada kendala yang berarti, kita bisa menyegerakan vaksin untuk mendapatkan perlindungan ekstra dari potensi terpapar virus Covid-19 dan variannya. 

Bila merasakan gejala efek samping yang tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk menyegerakan konsultasi pada dokter atau mengunjungi fasilitas kesehatan agar segera mendapatkan penanganan yang tepat. 

BACA JUGA: Syarat Vaksin, Booster dan Dosis yang Perlu Diketahui

Mengetahui efek samping vaksin bukan untuk menakut-nakuti, akan tetapi agar kita bisa menyiapkan diri dan menghindari potensi gejala ringan yang timbul. Vaksin aman dan bisa memberikan perlindungan kita dari penyakit, karena telah teruji secara klinis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *