7 Jenis Sakit Mata dan Mengenal Gejalanya
Kita bisa terkena sakit mata karena berbagai faktor. Entah itu kondisi dari dalam tubuh maupun dari luar, kontak langsung ataupun tidak langsung.
Mata merupakan indera penglihatan yang sangat sensitif. Jaringan ini terlindungi oleh bulu dan kelopak mata, sehingga kita memiliki mekanisme untuk melindunginya dari polusi dan debu. Namun paparan seperti asap dan virus mungkin adalah tantangan tersendiri bagi kita. Sebab terkadang keduanya tak bisa kita hindari karena sulit terlihat oleh mata.
Sakit mata berbeda dengan gangguan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat atau silinder. Sebab hal ini lebih berkaitan dengan penurunan kemampuan melihat. Sedangkan penyakit mata bisa terjadi karena infeksi virus atau bakteri, peradangan, debu atau masuknya partikel asing ke dalam mata.
Nah, kira-kira apa saja ya jenis sakit mata yang berpotensi terpapar pada kebanyakan orang, bagaimana gejala dan penanganannya? Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
Sakit mata akibat iritasi
Faktor penyebab adanya iritasi pada mata bisa beragam. Penggunaan makeup, paparan sinar gadget, AC yang sedang kotor, asap rokok, asap hasil pembakaran hingga debu saat sedang berkendara, semuanya bisa menjadi penyebab sakit mata.
Iritasi mata bisa terlihat jelas dengan perubahan warna mata yang kemerahan, rasa tidak nyaman seperti ada yang masuk atau mengganjal, kadang juga menyebabkan gatal atau pedih. Cara mengatasinya bisa dengan menggunakan obat tetes mata yang tersedia di apotik, atau menggunakan obat resep dari dokter.
Iritasi mata bisa menyebabkan gangguan ringan hingga lebih serius. Bila tidak selesai dengan obat mata biasa, kemungkinan kita perlu memeriksakan kondisi tersebut ke dokter ataupun fasilitas kesehatan terdekat.
Terjadi alergi
Mata juga bisa menjadi salah satu bagian tubuh yang bereaksi akibat alergi. Misalnya alergi bulu hewan, bisa menyebabkan bersin, hidung berair, mata terasa gatal dan merah. Dalam beberapa kondisi, hal ini bisa sembuh dengan sendirinya. Misalnya cukup minum banyak air putih atau membersihkan area yang mengalami alergi. Akan tetapi pada mereka yang imunitasnya memiliki reaksi sangat kuat pada alergen, maka memerlukan bantuan obat atau tindakan pemeriksaan dan penanganan dari tenaga medis.
Alergi merupakan bentuk respon imunitas tubuh pada alergen tertentu, misalnya bulu kucing, asap rokok, bahan makanan laut dan sebagainya. Kekebalan tubuh bisa bereaksi cukup kuat sehingga menyebabkan ruam pada kulit, kemerahan, sesak nafas hingga mata terasa gatal dan kemerahan.
Mata bintitan atau timbilen
Hal ini pasti tidak asing bagi sebagian besar orang. Mata bintitan atau timbilen sering dikaitkan dengan mitos atau suatu kebiasaan sehari-hari (suka mengintip, mengambil kembali hal yang sudah kita berikan dan sebagainya). Akan tetapi sebenarnya bintitan terjadi karena adanya infeksi dari bakteri.
Staphylococcus adalah jenis bakteri yang lazimnya berkembang di dalam kulit. Infeksi bakteri ini bisa menyebabkan kelopak mata meradang sebelah, karena memang tergantung di mana ia tumbuh. Selain akibat bakteri, bintitan juga terjadi karena adanya sel kulit mati yang terjebak bersama kuman di sekitar kelopak mata.
Bintitan ini sebenarnya bisa hilang dalam beberapa waktu. Akan tetapi karena gejala bisa mengganggu keseharian, yakni ada rasa gatal, sakit yang terkadang menyebabkan pusing, kelopak mata terasa berat, maka sebaiknya jika cukup mengganggu, hubungi faskes terdekat.
Sakit mata akibat cedera
Cedera atau kecelakaan adalah hal yang tak bisa kita duga. Bentuknya bisa terjadi benturan, luka, kemasukan benda lain baik itu sangat kecil maupun besar. Pengobatan dari kondisi ini adalah tergantung dari seberapa keparahan yang terjadi. Sangat serius bila sampai menimbulkan pendarahan, robekan pada jaringan sekitar mata, atau bahkan pasien jadi tidak sadarkan diri.
Tekanan bola mata meningkat
Kondisi seperti ini seringkali tidak kita sadari dan mengiranya hanya sebagai efek dari mata lelah. Tekanan bola mata tinggi gejalanya adalah mata yang sering terasa silau, berat, mengantuk dan sedikit pusing. Akan tetapi dalam tahap yang lebih berat bisa menyebabkan mata terasa sakit, kemerahan, sakit kepala hingga pandangan menjadi buram.
Gangguan ini bila kita biarkan bisa menjadi glaukoma, bahkan juga kebutaan. Meski pada umumnya kondisi ini banyak terjadi pada lansia, akan tetapi siapapun bisa mengalaminya. Mengapa bisa terjadi tekanan bola mata tinggi? Hal tersebut karena terjadi hambatan pada cairan mata sehingga terjadilah hipertensi okular.
Cara untuk menunjang pemulihannya adalah dengan memeriksakan diri ke dokter mata atau klinik terdekat. Kemudian pasien biasanya mendapatkan saran untuk lebih rileks, sering-sering mengarahkan pandangan ke arah lain bila sudah melihat gadget selama lebih dari 30 menit, menggunakan obat tetes mata khusus atau juga konsumsi vitamin dan obat khusus.
Kondisi penuaan
Aging atau penuaan sel dan jaringan sesuai dengan usia adalah kondisi yang tak bisa kita hindari. Namun, memang masih ada kiat-kiat yang bisa kita lakukan untuk menunda terjadinya penuaan ini. Salah satu gangguan yang sering muncul pada masa penuaan adalah katarak hingga degenerasi makula.
Katarak menyebabkan penderitanya melihat sesuatu seperti terliputi oleh kabut. Semakin lama, kabut ini bisa semakin tebal. Oleh karena itu, penanganan yang bisa kita usahakan adalah dengan melakukan operasi. Tidak perlu khawatir karena saat ini operasi katarak semakin canggih, tanpa pembedahan dan minim rasa sakit.
Beberapa jenis sakit mata akibat infeksi virus
Jenis penyakit mata yang agak perlu kita waspadai adalah akibat paparan virus. Sebagai pencetus yang tak kasat mata, sehingga agak sulit bagi kita menghindarinya. Bila ada orang yang sedang terpapar virus tertentu, sebaiknya hindari kontak langsung dan tidak langsung dengan orang tersebut. Misalnya bersentuhan, bicara dari jarak dekat, menggunakan barang yang sama seperti alat makan, handuk, toilet, tempat tidur dan sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa penyakit mata yang bisa terjadi karena virus:
Herpes Zoster Oftalmikus adalah sakit mata yang menyerupai cacar ular. Penyebabnya adalah virus yang bernama Varicella Zoster. Dapat menyebabkan rasa sakit yang cukup signifikan, pandangan sangat sensitif pada cahaya, serta peradangan.
Keratitis Herpes Simpleks adalah penyakit mata yang menginfeksi kornea sehingga pandangan seperti muncul kabut dan bahkan ada pembengkakan. Penyebabnya adalah virus herpes simpleks tipe 1 yang juga bisa membuat terjadi luka di area sekitar mulut dan bibir.
Konjungtivitis ada yang bisa terjadi akibat bakteri dan ada juga yang disebabkan oleh virus influenza atau herpes. Sangat berbahaya bila terpapar pada bayi, sebab bisa menjadi gangguan bagi indera penglihatan di masa mendatang.
BACA JUGA: Kenali Penyebab Mata Kedutan, Ini Penjelasan Medisnya
Ada beberapa cara untuk bisa menghindari sakit mata. Di antaranya adalah dengan menjaga kebersihan area mata, menghindari kontak erat dengan orang yang sedang terjangkit virus, menggunakan obat mata bila perlu atau memeriksakan diri ke dokter maupun klinik mata secara rutin.