Fakta Penyakit Tuberkulosis Atau TBC yang Harus Diketahui
Penyakit tuberkulosis atau tbc adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Seberapa bahayanya?
Selama ini kita mengetahui bahwa penyakit Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan, khususnya paru-paru. Namun ternyata TBC lebih dari itu dan dampaknya bisa menyebar luas hingga ke berbagai organ tubuh manusia.
Secara umum, penyakit TBC ini menyebar dan menular dari satu orang ke orang lain melalui droplet di udara. Bila tidak segera mendapat penanganan, infeksi Tuberkulosis benar-benar merusak kesehatan. Bahkan TBC pernah menjadi penyakit dengan korban jiwa terbesar di dunia.
Di tahun 2018 WHO melaporkan bahwa hampir 10 juta orang di seluruh dunia menderita TB, sementara 1,5 juta orang kehilangan nyawanya akibat Tuberkulosis. Yang menarik dalam catatan ini, dari yang meninggal dunia ada sekitar 251.000 orang penderita HIV.
Bagaimana cara Tuberkulosis menginvasi manusia?
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa Penyakit tuberkulosis atau tbc adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Seseorang memiliki kemungkinan terinfeksi TB bila menghirup bakteri Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis). Selanjutnya bakteri itu akan menyerang daerah paru-paru. Para tahapan ini, TB menjadi sangat berbahaya dan menular. Inilah yang menciptakan mitos bahwa penderita TB sebaiknya dihindari karena adanya kekhawatiran tertular bila kontak dekat dengan penderita TB paru.
Bisa terinfeksi tapi tidak langsung menunjukkan gejala TBC
Apakah TB bisa menginfeksi tapi tidak menunjukkan gejala, seperti batuk dan lain sebagainya? Munchkins aja. Seseorang bisa terjangkit bakteri TB dari orang lain namun tanpa memperlihatkan efek dari penyakit berat ini.
Penyakit tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Namun bisa saja TB ini menjadi laten bila sistem kekebalan mampu menahan bakteri sehingga mereka tidak mereplikasi dan menyebabkan penyakit. Dalam istilah medis, infeksi TB tersebut disebut sebagai TB LATEN, di mana penularan tidak menjadikannya sebagai penyakit aktif.
Meski tidak berisiko menularkan juga, dokter menyebutkan bahwa orang dengan TB LATEN tetap harus mendapat perhatian medis. Termasuk di dalamnya menjalankan terapi kesehatan untuk membunuh bakteri TB tersebut.
Tanda bahwa Anda terinfeksi penyakit Tuberkulosis
Bagaimana mengetahui bahwa penyakit Tuberkulosis menjangkiti Anda? Bila ada gejala, perhatikan beberapa tanda peringatan dini di bawah ini:
- Batuk persisten yang berlangsung minimal 3 minggu.
- Muncul dahak dan berdarah saat batuk.
- Berat badan yang terus menurun akibat hilangnya nafsu makan.
- Ada rasa yang sangat tidak enak dan kelelahan.
- Ada benjolan atau bengkak di leher.
- Dalam kasus infeksi terjadi kenaikan suhu tubuh atau demam.
- Selain itu juga keringatan di malam hari.
- Gangguan rasa sakit pada area dada.
Bila mengalami gejala-gejala ini, segera kunjungi dokter. Karena penyakit tuberkulosis atau tbc adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan, buatlah perjanjian dengan dokter spesialis paru terdekat.
Gejala-gejala pada tahapan penyakit TBC
Seperti yang Anda ketahui bahwa TBC memiliki beberapa tahapan saat menginfeksi manusia. Ada yang tidak terlihat, ada juga yang langsung memberi dampak buruk.
Pada penderita TB LATEN, seseorang tidak akan memiliki gejala, juga tidak menunjukkan adanya kerusakan organ paru saat pemeriksaan rontgen dada. Tetapi pertanda infeksi bakteri TB akan terlihat saat tes darah atau uji tuberkulin.
Sementara untuk penderita TB AKTIF akan menemukan gejala-gejala berat, seperti batuk berdahak, rasa lelah, menggigil kedinginan, demam, hingga hilangnya nafsu makan. Yang unik, gejala ini bisa muncul dan menghilang (hilang-timbul). Tetapi pada kasus lain bisa terus memburuk.
Kapan waktu yang tepat untuk melakukan diagnosa TBC?
Penyakit Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan sehingga sulit atau memerlukan waktu sebelum benar-benar mengetahuinya. Apalagi bila Anda mengalami TB LATEN yang tanpa gejala.
Tetapi infeksi Tuberkulosis itu bisa terdeteksi, tentunya dengan bantuan pemeriksaan medis. Anda sebaiknya segera melakukan tes TB apabila pernah mengalami hal-hal berikut:
- Pernah melakukan kontak erat dengan seseorang yang ternyata memiliki atau berisiko TB.
- Bila anda pernah berkunjung ke kota atau negara dengan tingkat penularan TB tinggi.
- Berada di lingkungan dengan penularan Tuberkulosis tinggi.
Bila Anda melakukan pemeriksaan, petugas medis atau dokter akan menggali informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan infeksi TB. Mulai dari kemungkinan di mana terjangkitnya, gejala yang Anda rasakan, hingga riwayat medis. Dalam pemeriksaan fisik, dokter akan melihat kemungkinan penularan pada paru-paru serta pembengkakan (bila ada) pada kelenjar getah bening.
Karena penyakit Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang menyerang saluran bagian dalam tubuh, ada kemungkinan juga Anda akan menjalani dua tes medis, yaitu Tes Kulit TB serta Tes Darah TB. Kedua tes tersebut bisa menunjukkan adanya infeksi bakteri TB dalam tubuh tetapi tak bisa menentukan apakah Anda TB AKTIF atau LATEN. Bila dirasa perlu, dokter akan merekomendasikan tes dahak dan rontgen dada. Setiap orang dengan TB memerlukan pengobatan, terlepas dari apakah infeksi aktif atau laten.
Mengapa harus menjalani serangkaian pemeriksaan yang rumit?
Seperti yang kita ketahui bahwa penyakit Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Berbeda dengan penyakit luar, TB susah terdeteksi, terutama di tahap-tahap awal, atau ketika TB LATEN.
Meski begitu, satu hal yang penting adalah Anda harus sembuh. Bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga orang lain. Jangan sampai TB menular akibat ketidakpedulian. Dengan pemeriksaan dan deteksi sedini mungkin, Anda bisa mendapatkan langkah preventif, baik secara pengobatan mau pun upaya proteksi secara mandiri.
Fakta tentang pengobatan Tuberkulosis
Penyakit Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan sebagai akibat dari infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis). Karena itu, pengobatan yang sangat dianjurkan oleh para dokter adalah dengan konsumsi antibiotik. Untuk penggunaan dan jenisnya, serta lama perawatan penderita TBC itu bergantung kepada:
- Usia dan keadaan umum pasien.
- Jenis TB yang diderita, LATEN atau AKTIF.
- Tempat terjadinya penularan atau infeksi.
- Resistensi terhadap obat.
Bagi penderita TB LATEN, lama pengobatan bervariasi. Mulai dari minum antibiotik seminggu sekali selama 12 minggu atau setiap hari selama 9 bulan. Semenatara bagi penderita TB AKTIF, penggunaan obat selama 6-9 bulan. Namun pengobatan akan semakin kompleks ketika diketahui bahwa TB memiliki resistensi terhadap pengobatan.
Inilah mengapa Anda tidak boleh menyerah atau terlalu jumawa dalam melawan Tuberkulosis. Pengobatan harus selesai secara tuntas. Hingga 100%. Bila merasa sudah enakan dan berhenti minum obat sebelum waktunya, bakteri TB yang masih bertahan hidup nantinya bisa kebal terhadap antibiotik.
Pencegahan terhadap Tuberkulosis
Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah Tuberkulosis. Selain melakukan pemeriksaan secara dini ketika mendeteksi adanya kemungkinan tertular, sebaiknya jagalah jarak yang aman dengan orang yang terinfeksi TBC. Jangan lupa untuk mengenakan masker serta mengatur ventilasi dalam ruangan.
Penyakit Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Sebagian di antara penderita tidak menunjukkan gejala meski terinfeksi bakteri penyebabnya, yaitu TB LATEN. Tetapi ada beberapa lainnya yang terinfeksi akibat lemahnya sistem kekebalan.
Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab lemahnya sistem imun adalah sebagai berikut:
- Penyakit HIV.
- Gaya hidup yang tidak sehat, terutama merokok.
- Berat badan rendah.
- Gangguan penyalahgunaan zat.
- Diabetes
- Silikosis.
- Penyakit ginjal yang berat.
- Kanker kepala dan leher.
Apa yang terjadi bila Anda mengabaikan kondisi terinfeksi Tuberkulosis? Karena penyakit Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan, tentu saja bisa berakibat sangat fatal di masa mendatang. Bila menyebar ke seluruh tubuh, gangguan ini bisa menyebar dan mengakibatkan komplikasi pada sistem kardiovaskular dan fungsi metabolisme. Yang paling berbahaya adalah sepsis, di mana tubuh mengalami infeksi serius dan sangat mengancam nyawa manusia.
BACA JUGA: TBC Adalah Penyakit Menular, Kenali Gejalanya
Kita semua harus sepakat bahwa Tuberkulosis itu sangat berbahaya bagi kesehatan. Bukan hanya bagi diri sendiri, juga orang lain yang ada di sekitar kita. Untuk itu, bila merasa mengalami gangguan-gangguan yang termasuk dalam gejala TB, segera lakukan pemeriksaan. Deteksi Tuberkulosis sedini mungkin untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain.