Leukimia, Penyakit Kanker Darah dan Jenisnya
Nama penyakit Leukimia memiliki nama asli Leukemia. Namun dalam istilah awam, kita mengenalnya sebagai kanker darah di mana sel darah putih di dalam tubuh mengalami kelainan dan produksinya lebih banyak dari sel darah merah.
Kondisi ini menyebabkan ketidakseimbangan yang berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh. Perlu kita waspadai, sebab leukimia jarang menunjukkan gejala awal. Pasien baru teridentifikasi memiliki kanker setelah sel kanker menyebar dan berkembang dalam jumlah yang besar.
Jenis kanker darah ini pun ada beberapa. Mari mengetahui lebih banyak tentang penyakit serius yang satu ini.
Penyebab Leukimia
Sebenarnya belum ada penelitian lebih lanjut tentang penyebab pasti adanya kelainan darah yang mengakibatkan terbentuknya kanker ini. Yang pasti, ada produksi berlebih atas sel darah putih dengan kualitas yang abnormal. Bila menilik dari faktor risiko, maka beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang berpotensi mengalaminya adalah:
- Punya masalah kelainan darah
- Memiliki kondisi atau riwayat down syndrome
- Ada anggota keluarga atau riwayat keturunan yang mengalami leukimia
- Perokok atau sering berkutat dengan paparan zat kimia
- Ada riwayat atau sedang menjalani radioterapi atau kemoterapi
Memiliki varian yang beragam
Penyakit ini terdiri dari beberapa jenis. Klasifikasinya melihat dari jenis sel darah putih yang mengalami masalah dan juga bagaimana kecepatan perkembangan selnya. Bila sel kanker berkembang secara perlahan, maka tergolong sebagai Leukimia kronis. Namun bila perkembangannya intense dalam waktu yang singkat, maka tergolong sebagai Leukimia kronis.
Ada 4 jenis leukimia berdasarkan sel darah putihnya, berikut ini penjelasannya:
- Leukimia limfoblastik akut adalah kondisi di mana tubuh, melalui sumsum tulang belakang memproduksi secara agresif limfosit belum matang (limfoblas). Jenis kanker darah ini paling banyak menyerang pada anak-anak, namun orang dewasa juga bisa mengalaminya dengan jumlah kasus tercatat lebih sedikit.
- Leukimia limfosistik kronis merupakan jenis yang cukup banyak terjadi pada orang dewasa yang cenderung lanjut usia. Kanker darah ini terbentuk secara perlahan sebagai akibat adanya kelainan pada sumsum tulang.
- Leukemia mielositik kronis adalah jenis kanker darah yang sebenarnya jarang terjadi, namun tercatat faktor risikonya pada orang dewasa yang sudah sangat berumur. Hal ini akibat tubuh tidak bisa memproduksi sel mieloid matang dengan baik. Karena tergolong kronis, perkembangan penyakit ini terjadi lebih pelan.
- Leukemia mieloblastik akut merupakan kondisi yang agak berlawanan dengan jenis kanker darah sebelumnya. Yakni produksi dan perkembangan sel mieloid tidak matang dalam jumlah yang banyak dan cepat
Di samping keempat jenis di atas, masih banyak varian leukemia lainnya. Namun tergolong sebagai jenis kasus yang lebih jarang terjadi. Oleh karena itu, biasanya pasien perlu menjalani serangkaian pemeriksaan lebih lanjut untuk bisa menemukan diagnosis yang tepat. Sebab beberapa varian penyakit kanker darah ini juga bisa terpengaruh faktor usia.
Ciri dan gejala penyakit Leukimia
Kanker darah kebanyakan baru terdeteksi ketika sel kankernya sudah mulai berkembang. Meski demikian, kita masih bisa mengidentifikasi gejala yang mengawali terbentuknya kanker ini. Di antaranya adalah:
- Tubuh merasa lelah yang tidak selesai meski sudah beristirahat.
- Mengalami anemia
- Berat badan mulai turun dan terhitung cepat penurunannya.
- Mudah mimisan dan memar.
- Dapat menimbulkan kondisi pembengkakan kelenjar getah bening pada bagian leher
- Pada abdomen mungkin terasa kurang nyaman. Hal ini karena mulai ada pembengkakan organ.
Apabila jenis kanker darah yang menimpa seseorang juga sampai menyumbat pembuluh darahnya, dapat menimbulkan kondisi lebih intens dari gejala di atas. Di antaranya seperti muncul demam, sering sakit kepala yang nyerinya kuat, mengalami mual hingga ingin muntah, nyeri pada tulang serta dapat terjadi linglung dan kejang.
Penanganan oleh tim medis
Untuk menanggulangi hal tersebut, biasanya memerlukan serangkaian pemeriksaan dan observasi pada pasien. Sebagai tambahan informasi, gejala yang muncul mengawali leukimia bisa jadi tidak persis urutannya dengan yang kita bahas pada poin sebelumnya. Kanker darah sangat mungkin menunjukkan simptom seperti infeksi lain, bahkan yang nampak serupa dengan penyakit flu.
Yang perlu kita lakukan adalah tidak mengabaikan atau meremehkan gejala apapun saat tubuh terasa kurang fit. Bila tidak sembuh dengan penanganan mandiri dalam 3 hari, maka sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Agar mendeteksi dini kondisi yang lebih serius.
Beberapa tes yang biasanya diperlukan untuk mengidentifikasi gejala ialah tes darah, aspirasi sumsum tulang atau memeriksa kondisi sumsum tulang pasien, pemindaian yang perlu (semacam CT scan atau MRI), tes hati dan biopsi limpa
Pengobatan Leukimia
Selain penanganan berupa observasi di atas, setelah menemukan jenis penyakitnya kemudian menentukan pengobatan yang sesuai. Beberapa metode yang bisa mengobati kondisi kanker darah seperti kemoterapi yakni menggunakan terapi obat kanker, imunoterapi atau terapi imun, radioterapi hingga transplantasi sumsum tulang belakang.
Mencegah kanker darah
Karena sebenarnya penyakit ini tidak diketahui penyebab pastinya, sebenarnya mencegah kanker adalah dengan sebaik mungkin menjaga gaya hidup sehat. Namun, ada beberapa kondisi tertentu yang kemungkinan bisa kita lakukan tindakan preventif. Seperti menggunakan APD bila beraktivitas pada lingkungan yang punya paparan zat kimia.
Selain itu, hindari hal-hal yang bersifat karsinogenik atau radikal bebas. Misalnya asap rokok, polusi, sisi hangus pada makanan panggang atau bakar, mengonsumsi lebih banyak makanan segar seperti sayur dan buah, mengelola stres dan olahraga. Keseimbangan ini dapat membantu tubuh kita untuk meminimalisir kanker darah.
BACA JUGA: 5 Penyebab Darah Rendah yang Patut Anda Waspadai dan Cara Mengobatinya
Itulah sekilas pengetahuan mengenai leukimia, leukemia atau kanker darah. Harapannya adalah agar kita semua dapat memahami risiko penyakit ini dan mencegahnya selagi bisa. Bila sedang mendampingi pasien leukimia atau tengah menjalani pengobatan, yakinilah bahwa dengan berusaha sebaik-baiknya, masih ada peluang untuk kembali pulih.