Mengenal Kreatinin Darah dan Hubungan dengan Fungsi Ginjal


Kreatinin darah adalah hasil sisa dari metabolisme protein yang berasal dari otot dan jaringan tubuh lainnya. Kreatinin mengikuti aliran darah menuju ginjal, di mana sebagian besar kreatinin mengalami penyaringan keluar dari tubuh melalui urin. Kadar zat tubuh ini adalah salah satu ukuran yang dapat mengukur fungsi ginjal.

Ginjal adalah organ tubuh yang bertanggung jawab untuk melawan toksin dalam tubuh, mengatur tekanan darah, dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. Ginjal juga menghilangkan sisa produk metabolisme, termasuk kreatinin, dari dalam tubuh. Jika kreatinin darah berada di luar rentang normal, ini bisa menunjukkan bahwa ginjal tidak berfungsi dengan baik.

Kondisi ini mungkin terjadi akibat adanya gaya hidup yang tidak seimbang atau permasalahan metabolisme sebagai dampak penyakit lain yang tubuh kita derita. Untuk lebih jelasnya, mari kita pahami dalam pemaparan di bawah ini.

Kreatinin darah dan hubungannya dengan gangguan kesehatan

ilustrasi gagal ginjal akut
Sumber gambar

Kreatinin darah adalah komponen darah hasil produksi dari ginjal. Kreatinin adalah hasil akhir dari metabolisme kreatin, yang berada di otot dan membantu untuk menyediakan energi kepada tubuh. Jika ada masalah dengan ginjal, maka jumlah kreatinin dalam darah akan meningkat.

Indikasi gangguan kesehatan berhubungan dengan kreatinin darah adalah jika nilai kreatinin darah melebihi nilai normal. Ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius, seperti gagal ginjal atau penyakit ginjal kronik. Kreatinin darah juga dapat meningkat selama perawatan dengan diuretik atau obat lain yang dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal.

Tentang kreatinin darah normal dan tidak normal

Kreatinin adalah metabolit, yang merupakan hasil ekskresi dari ginjal dalam urin. Normalnya, kreatinin dalam sirkulasi darah harus berada dalam kisaran normal. Bila kadar kreatinin melebihi batas normal, ini menunjukkan bahwa fungsi ginjal sedang terganggu.

Kadar kreatinin normal dalam darah adalah 0,6 sampai 1,2 miligram per desiliter (mg/dL). Bagi mereka yang memiliki masalah dengan ginjal, kadar kreatinin dapat meningkat. Kadar yang tinggi dapat berarti bahwa ginjal kurang efisien dalam menghilangkan zat-zat sisa beracun dari darah.

Kadar yang tidak normal dapat terjadi karena beberapa hal, seperti masalah ginjal, diabetes, ketidakseimbangan cairan atau elektrolit, penyakit jantung, sindrom nefrotik, syaraf tulang belakang atau obat-obatan tertentu.

Kreatinin yang tinggi dapat mengarah pada kerusakan ginjal. Oleh sebab itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan tes kreatinin untuk mengidentifikasi penyebab masalah, dan mendiagnosis kondisi medis yang mendasarinya. Tes yang tepat dapat membantu dokter mengambil langkah-langkah yang efektif untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut.

Penyebab lonjakan dan penurunan kadar dalam darah

ilustrasi melakukan pemeriksaan jantung
Sumber gambar

Sama halnya seperti gula darah dan asam urat, kita tidak bisa secara langsung mengamati lonjakan kreatinin darah. Meski demikian, beberapa kondisi di bawah ini bisa menjadi penyebabnya:

  1. Penyakit Ginjal : Penyakit ginjal yang parah adalah penyebab utama lonjakan kadar kreatinin dalam darah. Sebab pada dasarnya banyak fungsi organ tersebut yang sedang menurun. Beberapa penyakit ginjal yang dapat menyebabkan lonjakan kadar kreatinin dalam darah adalah gagal ginjal akut, gagal ginjal kronis, nefritis interstitial, dan glomerulonefritis.
  2. Penyakit Jantung : Penyakit jantung seperti gagal jantung kongestif akut atau gagal jantung kronis dapat menyebabkan permasalahan pada kadar kreatinin.
  3. Penyakit Paru-paru : Penyakit sistem pernafasan seperti pneumonia, bronkitis, dan asma. Kondisi ini mempengaruhi metabolisme dan kondisi tubuh lainnya termasuk kreatinin.
  4. Penyakit Hati : Gangguan pada organ liver seperti hepatitis akut, hepatitis kronis, sirosis hati, dan kolangitis dapat menyebabkan lonjakan kadar kreatinin dalam darah.
  5. Penyakit Endokrin : Penyakit endokrin seperti diabetes mellitus, hipotiroidisme, hipertiroidisme, dan sindrom Cushing dapat mempengaruhi level kreatinin darah.
  6. Kehamilan : Kondisi ibu hamil kemungkinan mengalami lonjakan kreatinin darah.

Penurunan kadar kreatinin darah dapat disebabkan oleh penyakit infeksi yang menyebabkan dehidrasi, penurunan asupan makanan, dan penggunaan obat-obatan seperti diuretik dan obat yang menurunkan tekanan darah.

Macam-macam prosedur tes kreatinin

Kita bisa mendapatkan pemeriksaan ini dalam satu paket medical check up atau MCU. Namun, jenisnya sendiri ada bermacam-macam. Ada beberapa macam pemeriksaan kreatinin darah, yaitu:

  1. Pemeriksaan serum kreatinin: Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengukur jumlah kreatinin dalam darah. Ini merupakan pemeriksaan standar untuk menentukan fungsi ginjal.
  2. Pemeriksaan kreatinin urin: Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur jumlah kreatinin dalam urin. Ini berguna untuk mengukur fungsi ginjal dan menentukan apakah ada masalah dengan ginjal.
  3. Pemeriksaan kreatinin kuantitatif: Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak kreatinin yang dikeluarkan oleh ginjal. Ini berguna untuk mengetahui kadar kreatinin dalam darah.
  4. Pemeriksaan kreatinin kualitatif: Ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kreatinin yang dari ginjal. Ini berguna untuk mengetahui jenis kreatinin hasil dari organ tersebut.

Prosedur melakukan pemeriksaan

Prosedur pemeriksaan kreatinin darah melibatkan penarikan sampel darah dari arteri atau vena. Sampel darah ini kemudian dikirim ke laboratorium untuk analisis. Pada tahap ini, peneliti akan mengukur kadar kreatinin dalam sampel darah dengan menggunakan metode kimia atau enzimatik.

Metode kimia mengandalkan reaksi quimioluminiscente untuk mengukur kadar kreatinin, sementara metode enzimatik menggunakan enzim kreatininase. Kedua metode ini memberikan hasil yang akurat. Setelah analisa hasil tes, dokter akan menafsirkan hasil dan menganalisis tingkat kreatinin dalam darah. Ini akan membantu dokter mendeteksi jenis dan tingkat kerusakan ginjal yang pasien alami.

Cara menjaga kesehatan agar kadarnya tidak kurang atau berlebihan

ilustrasi berolahraga
Sumber gambar

Kadar kreatinin darah yang normal tentunya penting agar terhindar dari beberapa potensi gangguan kesehatan di atas.. Kadar kreatinin yang tinggi dapat mengindikasikan masalah ginjal, dan kadar yang rendah dapat mengindikasikan masalah pada otot. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kita upayakan untuk menjaga kadar kreatinin darah tetap normal:

  1. Mengkonsumsi makanan yang sesuai. Makanan yang kaya akan protein, seperti daging, ikan, unggas, dan produk susu, dapat meningkatkan kadar kreatinin darah. Sementara itu, makanan yang kaya akan serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan produk olahan biji-bijian, dapat membantu menurunkan kadar kreatinin darah. Meski demikian, keduanya tetap bisa kita konsumsi dengan porsi yang seimbang. Dengan demikian tetap bisa makan dengan nikmat, kecuali memang memiliki kondisi tertentu yang perlu membatasi atau sama sekali pantang terhadap salah satunya.
  2. Mengatur asupan garam. Garam dapat meningkatkan kadar kreatinin darah, jadi penting untuk mengatur asupan garam harian. Setidaknya jangan melebihi 1500-2400 mg per hari dari keseluruhan
  3. Menghindari alkohol. Alkohol dapat mempengaruhi level kreatinin darah, bahkan mempengaruhi kinerja organ seperti ginjal dan hati. Konsumsi hanya pada batas tertentu atau berhenti sama sekali.
  4. Berolahraga secara teratur. Olahraga dapat membantu mengurangi kadar kreatinin darah yang berlebihan.
  5. Mengurangi atau menghindari obat-obatan tertentu. Beberapa obat-obatan dapat berdampak pada level kreatinin darah, jadi penting untuk mengonsultasikan diri dengan dokter sebelum menggunakan beberapa jenis obat atau zat sejenisnya.
  6. Melakukan tes darah secara teratur. Tes darah secara teratur dapat membantu mengidentifikasi masalah kesehatan sebelum kadar kreatinin darah menjadi terlalu tinggi.

BACA JUGA: Fungsi dan Jenis Cek Darah, Apa Saja?

Dengan mengikuti saran ini, dapat menjaga kadar kreatinin darah tetap normal. Jika memiliki masalah kesehatan, selalu konsultasikan diri dengan dokter untuk mendapatkan saran dan perawatan yang tepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *