Manfaat Tes Urine dari Pemeriksaan Kesehatan hingga Zat Terlarang


Tes urine adalah salah satu tes diagnostik yang penggunaannya cukup luas untuk menilai kesehatan seseorang. Dari pengecekan ini, bisa mengungkapkan masalah kesehatan yang mungkin tidak dapat teridentifikasi dengan pemeriksaan fisik atau tes darah saja.

Selain itu, melalui prosedur tersebut dapat menunjukkan kadar gula darah, tingkat zat berbahaya dalam tubuh, infeksi saluran kemih, gangguan keseimbangan elektrolit, dan masalah lainnya.

Tes urine juga bisa mengungkapkan penyebab kematian yang tidak terdeteksi sebelumnya, menentukan kadar obat-obatan dalam tubuh, dan membantu melacak penyebab infeksi. Beberapa tes lain, seperti tes darah, juga bisa berjalan bersamaan dengan tes urine untuk meningkatkan akurasi hasil.

Untuk kebutuhan memeriksa kandungan zat berbahaya dalam tubuh, termasuk alkohol, obat-obatan, dan kafein, sering kita lihat dalam penyelidikan beberapa kondisi seperti kecelakaan, tindak kriminal atau bahkan pada atlet olahraga.

Ingin tahu lebih banyak mengenai manfaat dari tes urine? Simak penjelasannya di sini

Definisi dan prosedur tes urine

ilustrasi tes urine
Sumber gambar

Tes urine merupakan pemeriksaan diagnostik untuk mengidentifikasi kondisi medis, termasuk infeksi saluran kemih, diabetes, dan gangguan ginjal. Tes ini mengukur parameter fisik dan kimia dari urine dan menganalisis komposisi zat yang ditemukan di dalamnya.

Selain pada pemeriksaan general check up atau MCU, pemeriksaan air kencing ini bisa membantu dalam beberapa tujuan lainnya. Prosedur ini biasanya yang melakukan adalah dokter atau ahli laboratorium medis. Hasil dari tes tersebut dapat memberikan informasi tentang kesehatan tubuh secara keseluruhan, serta bisa menjadi dasar untuk menentukan langkah selanjutnya yang harus diambil untuk mengobati penyakit.

Prosedur pemeriksaan untuk screening kesehatan

Prosedur pelaksanaan tes urine meliputi pengumpulan sampel dan analisis laboratorium. Pengumpulan sampel urine dengan cara menempatkan sebagian dari urine ke dalam wadah yang tersedia. Waktu pengumpulan sampel bervariasi, tergantung pada tujuan tesnya.

Setelah pengambilan sampel, selanjutnya adalah tes laboratorium untuk mengidentifikasi komponen biokimia dan fisik dalam sampel. Analisis ini biasanya mencakup uji kualitatif dan kuantitatif untuk analisis parameter seperti protein, glukosa, nitrit, leukosit, dan bakteri.

Tes urine juga dapat mengukur kadar hormon seperti kortisol, testosterone, dan estrogen. Hasil tes dapat melalui pemrograman untuk menunjukkan hasil yang segera atau meneruskan ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut.

Hasil tes urine dapat bermanfaat bagi dokter untuk memeriksa kesehatan ginjal, hati, dan saluran kemih, serta untuk mengetahui apakah seseorang mengalami masalah kesehatan lainnya. Jika tes urine mengungkapkan tanda-tanda penyakit, dokter akan menindaklanjuti dengan tes diagnostik lanjutan. Umumnya ini bisa kita dapatkan saat melakukan medical check up atau dalam rangka pemeriksaan atas rujukan dokter sebelumnya.

Tes urine untuk investigasi narkoba dan zat terlarang

ilustrasi metode analisis tes urine
Sumber gambar

Pengujian terhadap air kemih juga bermanfaat untuk mengetahui kandungan zat terlarang dalam tubuh. Ini mencakup zat seperti obat, alkohol, dan zat kimia lainnya yang dapat mengganggu kesehatan. Tes ini umumnya untuk mengetahui jika seseorang pernah kandungan zat tertentu dalam kasus atau event. Sebagai contoh adalah memastikan seseorang sebagai pengguna narkoba, atau mengonsumsi alkohol saat berkendara.

Untuk mempersiapkan tes urine, seseorang harus mengumpulkan spesimen urine. Hal ini dapat dengan mengumpulkan urine di wadah steril dan menyimpannya di tempat yang dingin sampai tes dapat dilakukan. Spesimen urine kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk tes.

Laboratorium menerapkan metode kimia untuk mengetahui jika zat terlarang terlihat dalam spesimen atau tidak. Jika ada, laboratorium akan mengukur jumlah zat terlarang dalam spesimen. Hasil dari tes ini akan menyediakan informasi untuk mengetahui jika seseorang telah mengkonsumsi zat terlarang.

Dalam pemeriksaan ini biasanya selain memastikan kandungannya, kita juga bisa melihat seberapa banyak kadar zat tersebut di dalam tubuh orang yang bersangkutan. Hal ini bisa menjadi titik terang dari efek yang timbul karena penggunaan zat itu atau kemungkinan kondisi kesehatan yang mendasari pelaku perlu mengonsumsinya.

Pemeriksaan pada jenazah

Tes urine pada jenazah adalah proses untuk mengumpulkan dan menganalisis sampel urine dari jenazah. Ini dilakukan untuk mencari tahu apa yang terjadi sebelum kematian. Tes urine dapat memberikan informasi tentang obat atau zat terlarang yang mungkin dikonsumsi oleh jenazah. Hal ini juga dapat membantu dalam menentukan penyebab kematian.

Tes urine pada jenazah biasanya dimulai dengan membuat insisi kecil pada kulit di daerah pubis jenazah. Kemudian, sampel urine akan diambil dari saluran kencing dengan jarum suntik. Selanjutnya, sampel akan dikirim ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut.

Selama proses tes urine, ahli patologi juga akan melakukan pemeriksaan mikroskopik terhadap sampel urine untuk mencari bukti penyakit atau infeksi. Jika hasil tes menunjukkan bahwa jenazah mengonsumsi obat atau zat terlarang, maka pejabat kesehatan akan memberikan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kematian.

Macam-macam jenis pemeriksaan urine

ilustrasi prosedur cek urine
Sumber gambar

Ada beberapa jenis pemeriksaan urine yang dapat dilakukan untuk menentukan tingkat kesehatan pasien. Berikut adalah jenis tes urine yang umum digunakan:

  1. Tes Urine Routine (URT) : Tes Urine Routine adalah tes rutin yang dilakukan untuk mengukur kadar komponen seperti protein, gula, asam urat, dan keton dalam urine. Ini juga mengukur pH, warna, dan jumlah leukosit dan eritrosit.
  2. Tes Urine Kultur dan Sensitivitas (UKS): Tes UKS digunakan untuk mendeteksi infeksi bakteri dalam urine. Ini mengukur jumlah bakteri yang terdapat dalam urine dan mengevaluasi sensitivitasnya terhadap berbagai jenis obat.
  3. Tes Urine Gravitasi Spesifik (UGS): Tes UGS adalah tes yang digunakan untuk mengukur kadar garam dalam urine. Ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis penyakit seperti diabetes, batu ginjal, dan infeksi saluran kemih.
  4. Tes Urine Lemak: Tes Urine Lemak adalah tes yang digunakan untuk mendeteksi kadar lemak dalam urine. Ini juga digunakan untuk mengidentifikasi jenis penyakit seperti diabetes, hiperlipidemia, dan ginjal.
  5. Tes Urine Toksisitas: Tes Urine Toksisitas adalah tes yang digunakan untuk menentukan jenis toksin yang terdapat dalam urine. Ini juga berguna untuk mengidentifikasi penyakit akibat toksin, seperti keracunan logam berat dan keracunan alkohol.

Memang umumnya hanya nakes dan dokter atau petugas lab yang benar-benar memahami mekanisme dari tes urine. Namun mengenai manfaatnya, semua bisa merasakan untuk kebutuhan yang lebih umum atau kebutuhan spesifik.

BACA JUGA: Mengenal Prosedur Medical Check Up dan Manfaatnya

Kita bisa melakukan tes urine untuk kebutuhan sendiri dengan atau tanpa rujukan dokter (untuk general check up) melalui laboratorium dan faskes lain yang menyediakan. Anda juga bisa melakukan pemeriksaan urine melalui link berikut ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *