Cara Mengatasi Jamur Kuku Kaki, Kenali Juga Penyebabnya


Persoalan jamur kuku bisa terjadi pada kaki dan tangan. Tapi bagi kebanyakan orang, baik tua maupun muda, permasalahan jamur yang muncul di kaki memang kerap tak terantisipasi. Tiba-tiba saja kuku sudah rusak dan berubah warna.

Jamur kuku sebenarnya sering sekali terjadi pada lansia, akan tetapi segala rentang usia sangat mungkin mengalaminya. Hal ini terjadi karena adanya infeksi jamur. Meski kadang menyebabkan kerusakan yang tidak sedap kita lihat, jamur kuku bukan kondisi yang membahayakan.

Namun, pastinya kita ingin senantiasa memiliki kuku yang bersih dan sehat. Sehingga menggunakan sepatu, sandal atau bahkan tanpa menggunakan apa-apa, kaki terlihat baik dan sehat. Apa ya yang menyebabkan muncul jamur kuku kaki padahal sudah berusaha merawatnya atau berusaha hidup bersih? Ini dia jawaban dan cara mengatasinya.

Penyebab jamur kuku

ilustrasi ciri dan gejala jamur kuku
Sumber gambar

Jamur kuku memiliki nama lain tinea unguinum atau onikomikosis. Tanda keberadaan jamur kuku adalah bintik kuning atau putih pada kuku kaki maupun tangan. Keberadaan jamur kuku ini nantinya membuat kuku makin tebal dan rapuh. Bahkan bisa juga berubah warna.

Onikomikosis terjadi akibat infeksi jamur yang biasanya berjenis dermatofit. Selain infeksi, ada beberapa situasi yang bisa menunjang terjadinya kerusakan kuku ini. Di antaranya adalah kondisi kesehatan individu tersebut dan kebiasaan sehari-hari.

Pada lansia atau mereka yang mengalami kering maupun kerapuhan kuku, dapat menyebabkan kukunya retak atau ada sela yang terbuka. Dari sinilah jamur bisa masuk dan menjadi infeksi yang merusak.

Berikut ini adalah faktor yang dapat memicu pesatnya perkembangan jamur dan kerusakan pada kuku:

  • Ada gangguan sirkulasi darah pada individu tersebut
  • Memiliki riwayat kutu air
  • Ada kondisi psoriasis kuku atau luka yang sering terjadi di sekitar kuku jari
  • Orang dengan ketahanan tubuh lemah, biasanya memiliki masalah diabetes atau HIV/AIDS berpotensi mengalami permasalahan ini.
  • Punya permasalahan dengan keringat, seperti keringat berlebih atau aktivitas yang sering individu lakukan membuatnya berkeringat banyak.
  • Orang yang pekerjaannya berhubungan dengan tempat basah dan lembab
  • Ada interaksi tanpa menggunakan alas kaki pada lokasi publik. Misalnya toilet umum di masjid, kolam renang, pasar dan lain sebagainya.

Ini ciri dan gejala kemunculan infeksi

ilustrasi gejala jamur kuku
Sumber gambar

Tinea unguium atau infeksi jamur pada kuku bisa kita identifikasi dari kemunculan beberapa ciri yang khas. Sebenarnya lebih jelas dan banyak terjadi pada kuku kaki, akan tetapi pada tangan yang sering kontak dengan tempat yang berpotensi jamur dan lembab, hal ini juga bisa terjadi. Berikut ini tanda-tanda ada jamur hinggap di kuku:

  • Ada bercak atau bintik pada kuku yang warnanya kuning atau putih
  • Ketahanan kuku berkurang sehingga menjadi rapuh. Warnanya pun cenderung berubah seperti putih, kuning keruh atau bahkan mulai berwarna lebih gelap.
  • Perubahan tekstur kuku menjadi kasar dan lebih tebal. Biasanya terasa saat kita memotong kuku jempol kaki.
  • Mulai tampak sela antara kuku dan kulit jari.
  • Memunculkan bau kaki tapi sebenarnya berasal dari kuku.

Cara mengatasi jamur kuku

Memiliki kondisi kuku kaki atau tangan yang infeksi tentunya tidak menyenangkan atau kurang elok kelihatannya. Meski tidak berbahaya, sebaiknya kita rawat dna pulihkan agar tidak semakin bermasalah. Pada saat gejala mulai muncul, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.

Umumnya hal ini akan memerlukan beberapa kali kontrol rutin, setidaknya perlu 6-12 pekan untuk bisa mengatasi infeksi jamur kuku ini. Meski demikian, bisa efektif dalam mengatasi dan mengobati hingga tuntas. Kemungkinan ada beberapa golongan pasien yang memerlukan pemeriksaan terjadwal ini dan prosesnya bisa lebih lama, salah satunya adalah mereka yang memiliki kondisi diabetes atau kerusakan kuku karena adanya kontribusi dari gangguan kesehatan lain.

Diagnosa dan potensi penularan

Apakah penyakit ini menular? Jawabannya iya. Terutama dengan adanya kontak langsung atau tidak langsung dari barang yang terpakai oleh mereka dengan gangguan infeksi ini. Karena itu, kebersihan dan penggunaan barang pribadi sangat perlu kita perhatikan.

Saat memeriksakan ke dokter, nantinya akan ada observasi seperti apa dan seberapa besar keparahan dari permukaan kuku. Metodenya bisa dengan mengambil sampel dari kuku, kemudian pemeriksaan ke lab untuk mengetahui hasilnya. Dari sinilah nanti dokter akan memberikan diagnosa dan saran penanganan yang tepat.

Jenis pengobatan

ilustrasi pengobatan jamur kuku
Sumber gambar

Tentunya pengobatan yang dokter berikan akan menyesuaikan dengan kondisi kuku. Kecuali kuku sangat bermasalah dan perlu pembedahan, maka dokter akan mengangkat kuku dan memberikan pengobatan lanjutan. Hal ini juga masih memerlukan kontrol dan perawatan menggunakan obat. Beberapa jenis pengobatan yang sering terpakai adalah:

Obat oles atau krim

Pengobatan ini untuk topikal atau oles di atas kuku. Sebelumnya, kuku perlu perawatan seperti perendaman agar lebih lunak, kemudian kikir kuku untuk mengurang lapisannya. Dengan demikian, krim kuku akan meresap dengan baik.

Obat pelapis kuku

Jenis obat yang seperti cat kuku, tapi tujuannya untuk pengobatan. Pengaplikasiannya pada kuku dan jaringan sekitarnya dengan dosis sesuai anjuran dokter. Lapisan ini perlu pasien bersihkan setelah 1 minggu sebelum aplikasi ulang. Bahkan obat tersebut bisa jadi perlu pasien gunakan sepanjang tahun dengan pengawasan dokter.

Obat telan

Obat jenis ini bisa untuk mengurangi keluhan infeksi jamur dari dalam. Kemampuannya memang lebih cepat untuk mengatasi permasalahan jamur kuku. Meski demikian, penggunaan atau aplikasinya tetap memerlukan proses dan mungkin juga waktu yang cukup lama. Menyesuaikan dengan kondisi infeksi jamur. Hal ini karena juga melihat perkembangan kuku baru dan apakah kembali terjadi infeksi atau tidak.

BACA JUGA: Penyakit Kulit Kudis, Infeksi Akibat Serangga

Meski sebenarnya tidak berbahaya, akan tetapi selama masih bisa kita rawat, maka jangan sampai harus kehilangan kuku kita. Segera periksakan bila mengalami beberapa gejala di atas agar mendapatkan perawatan yang tepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *