Hasil Medical Check Up Apa Saja? Ini Poin Pentingnya


Mengetahui hasil medical check up mungkin akan membingungkan bagi orang awam. Oleh karena itu, kita perlu penjelasan dari dokter untuk menjelaskan kondisi dari laporan kesehatan tersebut.

Hasil pemeriksaan medis menyeluruh ini biasanya terdiri dari berbagai macam uji kesehatan dan biasanya mencakup hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah, urin, dan kadang-kadang juga terdapat pemeriksaan x-ray atau CT-scan. Termasuk kondisi jantung, paru-paru, ginjal, otak, sistem saraf dan lain sebagainya.

Selain itu, terdapat informasi tentang kadar kolesterol, glukosa, hormon, dan berbagai macam tes darah lainnya. Juga dapat menunjukkan apakah seseorang mengidap penyakit tertentu atau menunjukkan gejala-gejala tertentu dari suatu penyakit.

Bagaimana membaca hasil medical check up? Memang kita tidak bisa membaca sendiri, tetapi ada beberapa aspek mendasar yang bisa kita pahami berikut ini.

Hasil medical check up tentang tekanan darah normal

ilustrasi hasil general check up
Sumber gambar

Tekanan darah normal kebanyakan orang dewasa berkisar antara 120/80 mmHg dan 140/90 mmHg. Jika tekanan darah pada hasil MCU berada di luar rentang ini, orang yang bersangkutan kemungkinan mengalami tekanan darah tinggi atau rendah.

Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah ketika rentangnya di bawah 90/60 mmHg. Tekanan darah tinggi atau hipertensi ialah ketika tensi berada di atas 140/90 mmHg. Tensi yang terlalu tinggi atau rendah dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kondisi stroke dan sakit jantung.

Namun demikian, satu indikator tidak menentukan kondisi keseluruhan. Biasanya dokter akan mengecek kondisi lainnya untuk memastikan permasalahan kesehatan yang pasien alami.

Kolesterol normal atau tinggi

Kolesterol adalah lemak yang terdapat di dalam darah dan jaringan tubuh. Sebenarnya memiliki fungsi untuk membantu membangun sel-sel tubuh, menghasilkan hormon dan membantu dalam proses pencernaan. Namun juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke jika kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi.

Kadar kolesterol normal adalah 5,2 mmol/L atau lebih rendah. Kadar kolesterol di bawah ini menunjukkan indikasi sebagai level rendah:

  • LDL kolesterol (kolesterol jahat): kurang dari 3 mmol/L
  • HDL kolesterol (kolesterol baik): kurang dari 1,2 mmol/L

Kadar kolesterol yang normal berarti bahwa anda memiliki risiko yang lebih rendah terhadap penyakit jantung dan stroke.

Kadar kolesterol tinggi adalah tingkat kolesterol yang melebihi ambang batas normal. Yakni yang melebihi 200 mg/dL. Kadar kolesterol LDL (lipoprotein berat lemak) yang lebih tinggi dari 130 mg / dL juga tergolong sebagai kolesterol tinggi.

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol kolesterol dengan mengubah gaya hidup. Bagi beberapa kasus, dokter akan memberikan obat dan pasien perlu mengombinasikan keduanya.

Mengetahui kondisi denyut jantung

ilustrasi mengukur tekanan jantung
Sumber gambar

Biasanya, denyut jantung normal berada di antara 60 hingga 100 kali per menit. Jumlah denyut jantung normal mungkin berbeda-beda untuk setiap orang, tergantung pada usia, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan.

Oleh karena itu, dokter dapat membantu menentukan apakah denyut jantung kita normal atau tidak dengan rekam medis ini. Jika pasien memiliki denyut jantung di luar rentang normal, dokter dapat meresepkan obat atau melakukan tindakan lain untuk membantu menyelaraskan denyut jantung.

Hasil medical check up berupa kadar gula darah

Kadar gula darah adalah jumlah gula (glukosa) yang terdapat dalam darah. Ini juga merupakan indikator kesehatan yang sangat penting belakangan. Sebab gaya hidup dan jenis makanan masa kini yang ternyata tinggi akan gula dapat membuat generasi muda hingga lansia, mengalami diabetes.

Kadar gula darah normal (puasa) adalah antara 70-99 mg/dL. Kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal istilahnya hiperglikemia. Sebaliknya, di bawah standar tersebut adalah hipoglikemia.

Kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) dapat menjadi tanda dan gejala dari diabetes. Kondisi ini menyebabkan gejala seperti urine yang banyak, rasa haus yang berlebihan, dan lapar yang berlebihan. Hiperglikemia juga dapat meningkatkan risiko komplikasi medis seperti penyakit jantung, stroke dan penyakit ginjal.

Meski demikian, hipoglikemia juga bisa mengindikasikan gejala diabetes. Karena itu, paling penting adalah menjaga asupan gula yang kita konsumsi. Untuk mencegah hiperglikemia, , harus menjaga pola makan, olahraga secara teratur dan menghindari faktor pencetus seperti stres. Bila hal ini tidak menurunkan level gula darah kita, kemungkinan perlu melakukan usaha lain seperti pengobatan.

Siapa yang perlu melakukan MCU?

ilustrasi dokter mengisi hasil medical check up
Sumber gambar

Pemeriksaan kesehatan menyeluruh seperti ini bukan hanya untuk orang yang sakit atau lansia dan orang dewasa di atas 35 tahun. Malah dalam beberapa persyaratan administratif juga membutuhkan MCU. Beberapa orang yang memerlukan medical check up meliputi:

  1. Orang yang sedang mencari pekerjaan – Sebelum menerima pekerjaan baru, banyak perusahaan yang meminta calon karyawan untuk melakukan tes medis. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon karyawan tidak memiliki masalah kesehatan yang dapat mengganggu kinerja di tempat kerja.
  2. Orang yang menjalani program asuransi kesehatan – Banyak program asuransi yang memerlukan seseorang untuk menjalani serangkaian tes medis sebelum menyelesaikan pendaftaran. Tujuannya adalah memastikan orang tersebut memenuhi persyaratan kesehatan untuk memanfaatkan layanan asuransi.
  3. Orang yang mengalami masalah kesehatan – Ketika seseorang mengalami masalah kesehatan, dokter sering merekomendasikan medical check up untuk mendukung pemeriksaan dengan hasil yang lebih akurat dan memastikan kondisi pasien stabil, sehingga tidak ada masalah kesehatan lebih serius yang harus mereka hadapi.
  4. Orang yang berusia di atas 40 tahun – Dokter sering merekomendasikan medical check up rutin bagi orang yang berusia di atas 40 tahun untuk memastikan bahwa kondisi kesehatan mereka tetap baik. Ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang mungkin tidak diketahui sebelumnya sehingga mereka dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya.

Pada dasarnya ketika sudah mulai bekerja atau memiliki kecenderungan kesehatan tertentu, sebaiknya memiliki jadwal untuk melakukan medical check up. Misalnya setahun sekali atau dua tahun sekali bagi yang mempertimbangkan biaya.

BACA JUGA: Serba-serbi Medical Check Up, Manfaat, Prosedur hingga Harganya

Hasil medical check up bagi orang yang kesehatannya relatif baik, dapat membantu mencegah terjadinya penyakit dengan tetap bergaya hidup sehat. Sedangkan bagi yang rapor kesehatannya kurang bagus, bisa menjadi alarm untuk memperbaiki pola hidup ke depannya atau berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran medis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *