Mengenal Gejala Kista dan Cara Mengobatinya
Bagi wanita, kemunculan gejala kista merupakan kekhawatiran tersendiri. Bukan hanya masalah kesehatan, ada banyak hal yang akan membuat kaum Hawa merasa takut saat gejala kista mulai tampak dan berdampak.
Tak kenal maka tak sayang. Dari mengenal kita bisa lebih tahu dan waspada terhadap gejala kista, sekaligus memperkecil kemungkinan mendapatkan gangguan dari penyakit yang satu ini.
Bagaimana cara mengenalinya? Simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini.
Gejala kista dan penjelasannya
Sebagai permulaan, mari mengetahui tentang gejala kista. Dalam dunia kedokteran, kista terkenal sebagai penyakit kronis yang berbahaya. Apalagi bila penderitanya terkesan cuek atau takut menghadapi kenyataan sehingga gejala kista tidak segera mendapatkan penanganan. Hal ini akan memicu tingkat keparahan yang lebih tinggi dan dapat mengancam jiwa penderita.
Secara fisik, kista terlihat sebagai benjolan yang berisi cairan, udara, atau zat lainnya dengan bentuk seperti kapsul atau kantung. Yang menarik, kista bisa muncul di dapat muncul di bagian tubuh mana pun.
Bagaimana gejala kista bisa menghampiri seseorang? Ada beberapa faktor di mana salah satunya adalah genetik atau keturunan. Selain itu kista juga bisa bermula dari adanya infeksi atau peradangan.
Mewaspadai gejala kista lewat karakter khasnya
Salah satu hal yang menarik dari kista adalah jenisnya yang beragam. Hal ini juga memicu timbulnya gejala kista yang bermacam-macam juga. Namun pada dasarnya, gejala paling utama kista adalah munculnya benjolan pada bagian tubuh tertentu. Benjolan dapat tumbuh di wajah, punggung, leher, dada hingga telapak tangan dan kaki. Ukurannya juga bervariasi dan bertumbuh.
Beberapa tanda lain yang wajib Anda waspadai sebagai gejala kista adalah sebagai berikut:
- Warna kemerahan pada area kulit yang ditumbuhi benjolan.
- Sering terjadi, benjolan mengeluarkan darah atau nanah, berseta juga bau yang tidak sedap.
- Benjolan yang muncul sebagai gejala kista bukan benjolan biasa. Benda ini terasa nyeri sebagai akibat dari infeksi pada kista.
Tak cukup sampai di situ, penderita gejala kista juga akan mengalami rasa kesemutan atau kaku pada bagian tubuh yang memiliki benjolan kista. Selain itu, penderita juga akan merasakan mual, muntah, demam, serta pusing. Wah, cukup mengganggu juga gejala kista, ya.
Selain itu, Anda juga perlu tahu tentang perbedaan antara kista dengan miom. Keduanya memiliki perbedaan yang sangat mendasar namun masyarakat sering menganggapnya sebagai penyakit yang sama.
Kista merupakan benjolan berisi cairan, udara, dan zat lainnya dan karakter fisiknya seperti kapsul atau kantung. Selain itu kista juga bisa tumbuh pada berbagai tempat dan jaringan yang berbeda. Di sisi lain, miom merupakan tumor jinak (non-kanker) yang berkembang di dalam atau sekitar rahim.
Ketahui gejala kista, ketahui penyebabnya juga
Untuk bisa menghindari gejala kista, Anda wajib tahu penyebabnya. Ini tentu membantu untuk membentuk kewaspadaan sehingga memperkecil kemungkinan tumbuhnya kista pada tubuh. Beberapa penyebab kista yang wajib diwaspadai oleh masyarakat Indonesia adalah:
- Sebagai penyakit keturunan atau kondisi genetik.
- Adanya kerusakan pada sel atau jaringan tertentu.
- Terjadi peradangan kronis pada seorang pasien.
- Adanya penyumbatan pada saluran dalam tubuh sehingga memungkinkan terjadinya penumpukan cairan.
- Berkembangnya parasit pada tubuh manusia.
- Gejala kista juga bisa terjadi karena adanya cedera.
- Karena penyakit tumor.
- Terjadi kelainan pada organ embrio yang sedang berkembang.
Ketika terlanjur muncul gejala kista, bisakah mengobatinya?
Gejala kista berbeda-beda. Bahkan ada beberapa kista yang bisa hilang dengan sendirinya tanpa harus melalui tindakan medis. Tetapi ada juga kista dengan karakter yang parah dan tidak boleh sembarangan dalam menghadapinya. Anda perlu mendapatkan bantuan dari ahli kesehatan untuk mengetahui bagaimana cara pencegahannya supaya gejala kista tidak berangsur memburuk.
Beberapa cara pengobatan gejala kista dengan bantuan medis, yaitu:
- Pemberian obat untuk meredakan peradangan kista. Cara pemberian obat ini biasanya dengan suntikan kortikosteroid.
- Bila memang diperlukan, dokter akan melakukan tindakan operasi untuk mengangkat kista. Hal ini merupakan solusi yang lebih bijak ketika perawatan sebelumnya tidak memberikan hasil yang lebih baik.
- Dokter juga bisa melakukan penyedotan cairan yang ada di dalam kista. Dalam prosesnya, dokter akan menggunakan jarum yang ditusukkan ke area kista.
Tidak ada yang tahu seberapa parah gejala kista tanpa bantuan dokter atau ahlinya. Karena itu, sebisa mungkin jangan sampai melakukan tindakan sendiri untuk memencet atau mengeluarkan kista. Yang menjadi kekhawatiran adalah terjadinya infeksi dan bisa memperparah kondisi kista Anda.
Kista dan jenis-jenisnya
Seperti tersebut di atas bahwa kista memiliki banyak jenis yang berbeda karakternya. Dunia kedokteran mencatat sebagian di antaranya, yaitu:
Kista Epidermoid
Gejala kista dengan jenis epidermoid ini memunculkan benjolan dengan ukuran kecill Teksturnya keras serta berisi cairan kental berbau. Kista epidermoid biasanya merupakan gejala kista sebagai akibat dari penumpukan keratin di bawah kulit. Beberapa tempat yang biasanya menjadi tempat bagi kista epidermoid adalah area wajah, kepala, leher, punggung hingga alat kelamin.
Kista Baker
Gejala kista baker ini unik karena cukup spesifik. Gangguannya akan menyebabkan benjolan berisi cairan di bagian belakang lutut. Maklum saja, kista baker biasanya mengiringi para penderita gangguan sendi lutut. Tak cukup sampai di situ, gejala kista baker juga menyebabkan rasa nyeri saat kaki bergerak.
Kista Payudara
Kista payudara terjadi karena adanya penumpukan cairan dalam kelenjar payudara. Kista payudara ditandai dengan munculnya benjolan berisi cairan dengan tekstur lunak pada satu atau kedua payudara.
Kista Sebasea
Kista sebasea biasanya tumbuh pada area wajah, leher, atau dada. Gejala kista sebasea ini mulai muncul sebagai akibat dari adanya kerusakan kelenjar minyak atau saluran duktus. Kista sebasea juga bisa menjadi pertanda dari adanya kerusakan sel saat melakukan operasi. Meski bersifat jinak, namun kista sebasea dengan ukuran atau benjolan yang besar juga memicu rasa nyeri.
Kista Ganglion
Kista ganglion muncul pada area lengan dan pergelangan tangan, serta kaki dan pergelangan kaki. Mengapa muncul pada daerah tersebut? Ternyata penyebabnya karena kista ganglion ini tumbuh dan berisi cairan di sepanjang tendon atau persendian. Walaupun tanpa rasa sakit, Anda tetap harus waspada dengan gejala kista yang satu ini.
Kista Pilonidal
Kista pilonidal biasanya muncul pada bagian atas bokong. Gejala awalnya adalah benjolan dengan isi rambut dan kotoran. Malangnya, gejala kista pilonidal ini memunculkan rasa nyeri sehingga sangat mengganggu ketika penderitanya ingin duduk.
Hati-hati dengan kista pilonidal. Pasalnya, bila kemudian terinfeksi bakteri, kista dapat mengeluarkan nanah serta darah yang disertai bau tidak sedap.
Kista Ovarium
Satu gejala kista yang umum bagi kaum wanita. Gangguan ini ditandai dengan munculnya benjolan pada salah satu atau kedua ovarium. Pada tahap awalnya tidak menimbulkan gejala kista apa pun. Tetapi seiring dengan semakin membesarnya ukuran kista ovarium, muncul pula rasa nyeri pada daerah punggung bagian bawah, paha, dan nyeri pada panggul. Selain terjadi pada saat wanita memasuki masa menstruasi, kista ovarium ini juga bisa muncul akibat pertumbuhan sel yang tidak normal.
Kista Pilar
Gejala kista pilar tampak terlihat ketika ada benjolan-benjolan yang tumbuh di kulit kepala. Bentuknya bulat dengan tekstur padat, dengan warna yang serupa kulit. Penyebab dari munculnya gejala kista pilar adalah penumpukan keratin pada folikel rambut.
Kista Mukokel
Kista mukokel muncul pada area sekitar mulut dan bibir. Gejala kista ini terjadi saat kelenjar ludah tersumbat oleh lendir. Kemungkinan terbentuknya kista ini adalah akibat dari luka atau trauma, seperti bibir yang tergigit, gangguan kelenjar ludah, atau penggunaan tindik pada daerah tersebut.
Brachial Cleft Cyst
Gejala kista ini merupakan gangguan genetik atau keturunan. Brachial cleft cyst akan muncul pada salah satu atau kedua sisi leher, atau bisa juga pada bawah tulang selangka. Penyebabnya adalah jaringan di tenggorokan dan leher yang tidak berkembang normal. Meski terlihat tidak berbahaya, pada sebagian kasus brachial cleft cyst ini bisa menyebabkan infeksi kulit hingga kanker.
Kista Kalazion
Gejala kista kalazion berdampak pada daerah kelopak mata bagian atas atau bawah, serta bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata. Penyebabnya adalah tersumbatnya kelenjar minyak di kelopak mata. Pada tahap yang lebih parah, gejala kista kalazion akan mengakibatkan rasa nyeri, infeksi, hingga gangguan pada penglihatan.
Jerawat Kista
Ada juga gejala kista yang serupa dengan jerawat atau bisul. Bagian ini biasanya berisi nanah serta terasa sakit bila terkena sentuhan. Orang dengan kulit berminyak memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gejala jerawat kista. Penyakit ini biasanya muncul pada daerah wajah, punggung, bahu, dada, lengan, belakang telinga, dan leher.
BACA JUGA: Penting untuk Diketahui Para Wanita, Begini Ciri Kista Ovarium dan Gejalanya
Apa yang terjadi bila Anda mengalami gangguan atau gejala kista? Jangan terpedaya dengan tidak ada atau minimnya gangguan seperti rasa sakit pada tahap awal. Bila muncul gejala kista, segera kunjungi dokter untuk berkonsultasi dan mendapatkan pengobatan. Semakin cepat tertangani, semakin baik pula kesembuhan yang Anda dapatkan.