Penting untuk Diketahui Para Wanita, Begini Ciri Kista Ovarium dan Gejalanya


Jangan anggap remeh kista. Bila tak ditangani secara medis bisa sebabkan komplikasi yang membahayakan kesehatan.

Salah satu jenis kista yang wajib menjadi perhatian besar bagi kaum wanita adalah kista ovarium. Ini adalah kondisi munculnya kantung berisi cairan pada ovarium atau indung telur. Kemunculannya ini biasanya hadir saat masa subur atau menstruasi. Secara umum,kista ovarium tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri. Tetapi beda cerita bila kantung berisi cairan tersebut pecah atau berukuran terlalu besar sehingga menghalangi aliran darah ke ovarium.

Tidak berhenti sampai di situ. Kista ovarium yang sengaja dibiarkan bisa mengakibatkan gangguan kesehatan yang lebih besar, seperti kanker. Untuk itu, Anda, kaum Hawa sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan organ reproduksi demi menjaga kesehatan.

Apa yang terjadi ketika seorang wanita mengalami kista ovarium?

Ilustrasi kista ovarium
[Sumber gambar]
Ketika seorang wanita mengalami kista ovarium maka ia akan menghadapi risiko-risiko kesehatan.

Gangguan kesehatan pertama adalah adanya kelainan pada hormon. Hal ini terjadi akibat konsumsi obat kesuburan. Sangat dianjurkan untuk melakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu dalam pengobatan kista ovarium ini.

Selanjutnya adalah penyakit endometriosis yang dapat menyebabkan sel-sel endometrium tumbuh di luar rahim.

Anda yang menderita kista ovarium juga bisa mengalami infeksi panggul. Bila tidak mendapat penanganan medis, gangguan kesehatan ini bakal menyerang organ-organ lain, termasuk ovarium dan menyebabkan kista ovarium.

Tak hanya muncul saat mengalami gangguan ovarium, kista ovarium juga bisa terjadi sebagai riwayat penyakit. Anda yang pernah mengalami gangguan ini akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk kembali mengalami kista ovarium.

Ciri kista ovarium dan jenisnya

Kista ovarium ternyata memiliki jenis lebih dari satu. Masing-masing memiliki ciri-ciri yang berbeda. Apa saja?

Kista folikel

Folikel merupakan sel telur yang tumbuh dalam kantung pada masa menstruasi wanita. Nah, kalau kantung-kantung tersebut tidak pecah, seperti saat normal, cairan di dalam folikel tersebut akan  membentuk kista. Karena di dalam ovarium namanya menjadi kista ovarium.

Kista korpus luteum

Kista korpus luteum merupakan gejala di mana folikel tidak larut setelah telur terlepas sehingga pembukaan pada area tersebut menutup. Hal ini mengakibatkan penumpukan cairan di dalam folikel sehingga bisa menimbulkan kista korpus luteum.

Baik kista folikel dan kista korpus luteum termasuk sebagai kista fungsional. Kista ini umum terjadi dan jarang membahayakan. Jenis kista tersebut biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah 2-3 siklus menstruasi.

Kista dermoid

Kista dermoid ditandai dengan munculnya kantung pada ovarium yang berisi rambut, lemak, dan jaringan lainnya. Jenis kista ini tidak bersifat ganas namun bisa tumbuh membesar bila tidak segera mendapatkan penanganan medis.

Akibat dari munculnya kista dermoid ini adalah posisi ovarium yang berpindah hingga menutup aliran darah ke ovarium

Cystadenoma

Cystadenoma merupakan kista yang berkembang di permukaan luar ovarium. Ciri kista ini adalah berisi cairan atau lendir. Seperti kista dermoid, cystadenoma bisa tumbuh membesar dan menyebabkan ovarium berpindah posisi dari lokasi normal sehingga menyebabkan sensasi nyeri dan aliran darah ke ovarium terhenti.

Endometrioma

Endometrioma adalah jaringan yang tumbuh pada bagian dalam atau luar rahim, serta  menempel pada ovarium. Akibat adanya endometrioma ini bisa terjadi kista ovarium.

Apa yang terjadi ketika muncul kista ovarium?

Kista ovarium tidak berbahaya selama ukurannya kecil. Namun bila membesar, kista ini akan memunculkan gangguan bagi mereka yang memilikinya. Beberapa gejala yang muncul akibat kista ovarium, antara lain sebagai berikut:

  • Sering buang air kecil.
  • Rasa sakit saat berhubungan seksual.
  • Muncul nyeri secara mendadak pada daerah panggul.
  • Perut kembung.
  • Cepat kenyang.
  • Siklus menstruasi tidak normal.
  • Ada nyeri pada perut bagian bawah.
  • Di area munculnya kista akan terasa bengkak.
  • Mual dan muntah.
  • Sakit saat buang air besar.
  • Demam.

Merasakan salah satu atau beberapa di antaranya? Anda wajib waspada. Segera periksakan diri ke dokter ahli kandungan. Dengan penanganan dan pengobatan yang lebih cepat, kondisi pasien bisa lebih mudah dipulihkan.

Pemeriksaan terhadap ovarium

Beberapa langkah penanganan medis terhadap pasien kista ovarium adalah sebagai berikut:

Pemeriksaan USG

Satu langkah terdepan yang akan diambil oleh dokter dalam mengetahui keberadaan kista ovarium. Dengan USG dokter bisa memantau kista tersebut, baik secara dimensi, bentuk, lokasi, hingga tekstur dari kista ovarium tersebut.

Biopsi

Biopsi adalah pemeriksaan dengan cara pengambilan sampel jaringan ovarium. Berikutnya sampel jaringan tersebut akan dibawa dan diuji di laboratorium untuk mengetahui apakah kista tersebut termasuk ganas atau jinak.

Tes darah

Metode pemeriksaan selanjutnya adalah dengan melakukan tes darah. Langkah ini adalah untuk mendeteksi kadar protein CA-125 dalam darah. Perkiraannya, bila kadar protein CA-125 meningkat, kemungkinan itu adalah pertanda pasien mengidap kista ovarium.

Bagaimana cara menangani dan mencegah kista ovarium?

Sayangnya hingga saat ini dunia kedokteran belum menemukan cara atau pengobatan untuk pencegahannya. Satu-satunya langkah adalah dengan pencegahan terjadinya komplikasi pada kista ovarium, yaitu:

Pemeriksaan panggul secara rutin

Ilustrasi tes USG
[Sumber gambar]
Bila ada perubahan atau keanehan pada siklus menstruasi Anda, segera periksakan diri ke dokter ahli kandungan. Apa pun hasilnya, akan lebih baik untuk mengetahui hal tersebut secara dini daripada terlambat hingga sulit untuk menjalankan langkah pencegahannya.

Pengobatan untuk kista ovarium

Untuk tindakan medis berupa pengobatan terhadap kista ovarium akan melihat pada usia pasien, jenis, ukuran, serta gejala kista. Beberapa pengobatan yang akan dokter lakukan adalah:

Laparoskopi

Untuk metode laparoskopi, dokter akan membuat sayatan kecil dan memasukkan alat bernama laparoskop untuk melihat kondisi rongga panggul. Hal ini adalah untuk menemukan apakah ada gangguan atau kelainan pada organ-organ reproduksi di dalam tubuh.

Laparotomi

Dokter akan melakukan laparotomi untuk mengangkat kista. Dalam hal ini sayatan dari dokter akan lebih besar agar bisa mengangkat kista dari dalam tubuh pasien. Selanjutnya akan ada pemeriksaan pada sampel tersebut untuk mengetahui apakah kista berpotensi menjadi kanker atau tidak. Dalam skenario terburuk, dokter nantinya akan melakukan pengangkatan indung telur.

BACA JUGA: Payudara Nyeri Sebelah Kiri Bisa Berarti 6 Hal Ini

Jadi, bila Anda mulai merasakan gejala-gejala yang mirip dengan ciri kista ovarium, segera periksakan diri ke dokter kandungan. Dengan pemeriksaan dan pencegahan yang lebih cepat, kemungkinan sembuh pun juga lebih besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *