Gangguan Bipolar, Gejala, Jenis dan Penanganannya


Banyak orang yang mengira bahwa bipolar adalah kepribadian ganda, padahal bukan. Gangguan ini membuat penderitanya mengalami perubahan sikap dan suasana hati yang sangat ekstrem.

Hal ini berbeda dengan kepribadian ganda yang membuat penderitanya mengalami gangguan dalam identitas, karena merasa sebagai dua pribadi yang berbeda. Jadi hal inilah yang membedakan bipolar dan kepribadian ganda.

Bipolar sendiri merupakan bawaan yang akan ada selama seumur hidup. Kondisi ini dapat sangat mempengaruhi aspek kehidupan pengidapnya, bahkan bisa berkelanjutan sebagai faktor genetik yang berdampak pada generasi selanjutnya. Meski demikian, bipolar adalah kondisi yang ada penanganannya. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

Pengertian bipolar

ilustrasi pengertian bipolar
Sumber gambar

Bipolar merupakan gangguan kepribadian di mana seseorang bisa mengalami perubahaan mood atau suasana hati yang ekstrem dalam waktu singkat. Hal ini bisa berdampak pula pada perilaku dan sikap yang ia ambil pada saat tersebut. Misalnya seseorang yang tadinya riang gembira, tiba-tiba bisa mengalami kesedihan dan rasa stres yang mendalam.

Polar adalah kutub, sehingga gambarannya adalah seseorang bisa mengalami perubahan sikap dengan kutub yang sangat berlawanan. Perubahan drastis ini tentunya bisa berpengaruh pada kehidupan orang tersebut, termasuk dalam beraktivitas, produktivitas dan konsentrasinya.

Faktor penyebab perubahan mood yang ekstrem

Terjadinya bipolar dapat terpengaruh oleh beberapa hal. Di antaranya adalah faktor genetik, riwayat trauma seperti kekerasan, kehilangan dan kesedihan yang mengguncang, adanya zat kimia tertentu dalam otak dan juga lingkungan.

Ciri dan gejala bipolar

ilustrasi ciri dan gejala bipolar
Sumber gambar

Orang yang mengalami bipolar biasanya mengalami gejolak emosi yang fluktuatif, bahkan dalam perilaku sehari-harinya bisa menampakkan kecenderungan ini. Ada dua jenis, yakni kondisi mania dan depresi. Dalam kondisi mania, di antaranya adalah ketika seseorang menunjukkan impulsif emosinya, seperti terlalu bergembira, atau bicara dengan sangat cepat seperti salah tingkah.

Mereka yang memiliki kondisi bipolar episode mania kadang mengalami kesulitan melihat realita dan apa yang hanya ada di imajinasinya. Dalam keseharian juga menunjukkan aktivitas yang cenderung tidak tenang. Seperti sering menggerakkan kaki atau mondar-mandir. Kewaspadaan dan kecurigaan orang dengan kondisi ini juga sangat tinggi atau sensitif.

Lain halnya dengan mereka yang berada di seri depresif. Di mana sikapnya cenderung bersedih dan antusiasmenya meredup. Misalnya dari sangat lahap makan jadi tidak nafsu sama sekali. Memilih untuk menarik diri dari lingkungan sosial, mengalami kelambatan bicara dan tanpa arah. Orang dengan kondisi bipolar depresif juga bisa tiba-tiba seperti tidak punya tenaga.

Terapi dan penanganan

Kondisi bipolar membutuhkan bantuan dari orang yang ahli di bidangnya, dalam hal ini adalah tenaga psikolog atau psikiater. Tujuan dari pertolongan atau terapi yang diberikan adalah untuk meredam atau meminimalisir kondisi yang memungkinkan penderitanya mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem.

Psikolog atau psikiater akan membantu memberikan sesi konseling dan terapi, di antaranya juga termasuk terapi obat-obatan. Fungsi obat ini bisa sebagai mood stabilizer, kemudian membantu meredakan situasi depresi. Namun tentunya pemberian obat ini tidak sembarangan. Psikolog maupun psikiater akan melakukan observasi untuk bisa menentukan treatment dan pengobatan yang tepat.

Apakah bipolar bisa sembuh? Kondisi mental ini merupakan bawaan sehingga tidak sembuh meski dengan obat dan terapi. Namun, dengan mendapatkan bantuan profesional dan dukungan lingkungan sekitar, penderitanya bisa lebih kondusif dan terbantu dalam mengendalikan diri mereka.

Faktor risiko bipolar

ilustrasi bipolar disorder
Sumber gambar

Siapapun bisa mengalami kondisi bipolar. Utamanya bila mereka adalah orang-orang dengan riwayat genetik, kondisi otak, trauma dan kondisional yang menyebabkan keterguncangan tertentu. Bila mengalami kondisi penyebab pada poin sebelumnya, maka akan bisa mengalami bipolar ini.

Umumnya, bipolar dapat terdeteksi pada usia remaja. Namun seringkali tak menyadarinya karena berbarengan dengan pubertas. Kondisi keluarga, lingkungan, atau masalah pada saraf dan otak bisa jadi mempengaruhi hal ini. Karenanya pada fase kritis seperti masa kanak-kanak hingga remaja, sebaiknya orang tua juga mengalokasikan waktu untuk memperhatikan kecenderungan perilaku dan emosi anak-anak mereka.

Cara mendeteksi gejala pada diri sendiri

Mengetahui paparan di atas mungkin membuat kita khawatir pada kecenderungan diri sendiri. Sebab gejalanya dapat terjadi pada siapapun di masa yang gaya hidupnya memberikan stressor yang tinggi pula. Ada beberapa tendensi yang bisa kita cermati apakah termasuk bipolar atau tidak.

  • Saat gembira seperti terlalu senang
  • Mudah merasa kalut dan putus asa dengan tiba-tiba
  • Mengalami gangguan tidur
  • Sangat sensitif dan mudah tersinggung
  • Sering bertindak nekat atau gegabah.

Namun hal-hal di atas hanya sebagai tanda kecenderungan saja. Bagaimanapun penanganan psikis juga ada metode tersendiri yang bisa memastikan. Hindari self diagnose atau mendiagnosa diri sendiri dan sebaiknya menggunakan bantuan profesional.

Perlu kita pahami bahwa psikis yang terganggu sama urgensinya dengan tubuh yang sedang sakit. Bila salah penanganan, bisa sama fatal risikonya. Apalagi yang menyangkut dengan obat-obatan.

Kalau diri sendiri yang sedang mengalami hal tersebut, sebaiknya jangan ragu untuk meminta bantuan profesional. Sedangkan jika kita adalah orang-orang yang tengah mendampingi mereka yang mengalami bipolar, mari menjadi lebih suportif untuk membantu penderita gangguan ini lebih kondusif.

Mental health adalah topik yang ramai jadi bahasan belakangan ini. Seperti tubuh terkena radikal bebas, pikiran kita pun rentan akan gangguan dan guncangan. Adanya gangguan ini tak berarti hal yang buruk atau mengandung stigma negatif. Penyakit mental sama saja dengan penyakit fisik, hanya mediumnya dan penanganannya berbeda.

BACA JUGA: Mengenal Gejala dan Penyebab Gangguan Bipolar Serta Cara Penyembuhannya

Semoga dengan mengetahui perihal gangguan bipolar ini, kita yang sebelumnya awam jadi memahami tentang kesehatan mental dan memiliki kesadaran serta empati akan kondisi psikis sendiri dan orang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *