MCU Adalah Syarat Penting untuk Tes Kerja dan Berangkat Haji, Ini Tipsnya

Dalam syarat administratif, MCU adalah salah satu yang sangat esensial. Merupakan medical check up atau tes kesehatan yang terdengar remeh, tapi sering menjadi sandungan buat beberapa orang.
Tes kesehatan yang berhubungan dengan profesi atau keberangkatan haji, memang seringkali lebih spesifik dan ketat daripada tes kesehatan sebagai syarat administratif biasa. Bila pada prosedur reguler hanya mengecek tinggi badan, berat badan dan tekanan darah, pada MCU atau medical check up bisa meliputi pemeriksaan lain seperti tes darah, tes urine, pemeriksaan spirometri, audiometri dan banyak lagi.
Informasi ini akan sangat berguna bagi kita yang sedang mempersiapkan diri tes masuk kerja atau profesi tertentu dan persiapan lain seperti menjadi petugas haji atau akan berangkat haji. Berikut ini adalah serba-serbi dan cara agar bisa lulus dari MCU.
Kenapa MCU adalah syarat mutlak?
Medical check up merupakan salah satu rangkaian dalam SOP penerimaan kerja atau aktivitas lainnya baik itu ibadah haji atau persiapan tindakan medis. MCU sendiri sebenarnya bisa kita lakukan secara mandiri dan hal ini lebih baik, karena artinya kita memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatan.
Dengan melakukan MCU, dapat mengetahui kelaikan seseorang untuk kualifikasi tertentu, baik dalam profesi, persiapan kegiatan yang membutuhkan kesehatan prima, ataupun tindakan medis. Hal ini karena mencegah adanya risiko bila yang bersangkutan ternyata tidak laik atau kurang sehat, akan berpengaruh pada performa, kesehatan serta keselamatan diri sendiri maupun orang lain. Misalnya untuk profesi pilot atau Angkatan Laut.
Yang sering membuat gagal dalam MCU adalah hal ini
Sebagai syarat kelayakan, MCU sering juga menjadi pemberhenti usaha seseorang. Hal tersebut karena dalam beberapa tahapan, seseorang bisa gagal di awal, tengah atau bahkan juga akhir pemeriksaan kesehatan. Berikut ini adalah beberapa daftar penyakit atau kondisi yang sering membuat seseorang gagal melalui tes kesehatan.
- Hepatitis jenis B dan C
- Penyakit pernafasan seperti TBC
- Penyakit jantung
- Buta warna atau cacat fisik lainnya
- Kanker
- Kondisi obesitas
- Penyakit kulit
- HIV/AIDS
- Terdeteksi mengonsumsi zat terlarang
Untuk menghindari kondisi di atas, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan. Sebab melewati fase MCU seringkali membuat calon pekerja atau calon testee yang akan menjalani tes, menjadi lebih cemas, nervous dan tidak percaya diri.
Menjaga pola makan
Tubuh tidak akan bohong saat MCU bahwa kita menjalani pola hidup yang baik atau tidak. Semuanya benar-benar akan terlihat saat tes kesehatan. Setidaknya dalam 1-3 bulan, lakukan pola makan sehat dan teratur, bahkan beberapa orang mungkin membutuhkan diet ketat bila kualifikasinya juga tinggi.
Manfaat menjaga pola makan ini adalah membuat tubuh lebih stabil secara metabolisme, mengurangi gejala penyakit, hingga mencapai bobot tubuh yang lebih baik. Pola makan yang baik yakni yang seimbang nutrisinya, bukan hanya yang lengkap. Selain makan rutin, kita juga bisa melakukan metode puasa.
Kunci sukses MCU adalah tidak merokok dan konsumsi alkohol
Hal lain yang perlu kita lakukan adalah tidak merokok atau konsumsi minuman keras dan beralkohol. Termasuk untuk tidak konsumsi obat terlarang seperti narkoba. Masuknya zat-zat ini bisa mempengaruhi organ saat pemeriksaan kesehatan. Misalnya menyebabkan indikasi hepatitis, terdeteksi pada urine, mempengaruhi kondisi paru-paru dan sebagainya.
Untuk membersihkan tubuh dari efek ini, yang perlu kita lakukan adalah menjalani pola makan sehat dan bersih, minum air putih, olahraga dan istirahat teratur. Mengganti gaya hidup merokok dan konsumsi alkohol ke yang lebih sehat dalam 30-60 hari, dapat mengubah kecenderungan tubuh dan membuat hasil cek kesehatan lebih baik.
Hindari seks bebas
Ancaman HIV/AIDS dapat terjadi karena adanya virus melalui aktivitas seksual. Oleh karena itu sebaiknya hindari melakukan seks bebas dan seks di luar nikah. Kendati aktivitas seksual adalah hak pribadi masing-masing, namun kedua hal tadi bisa mempengaruhi hasil medical check up bila sampai ada infeksi virus yang terpapar dari orang lain ke tubuh kita. Selain HIV/AIDS, seks bebas juga bisa menularkan penyakit lainnya, seperti penyakit kulit.
Melakukan olahraga
Aktivitas olahraga membantu tubuh menyeimbangkan metabolisme bila kita lakukan secara rutin. Idealnya adalah 150 menit per minggu yang bisa kita pisah menjadi beberapa hari. Dengan bergerak aktif untuk olahraga, kita bisa membakar kalori dan energi, aktivitas hormonal juga jauh lebih baik sehingga terhindar dari stres yang bisa memicu penurunan kondisi kesehatan.
Waktu baik melakukan puasa
Puasa akan perlu kita lakukan sebelum melakukan MCU. Namun, puasa ini juga bisa kita lakukan secara rutin jauh hari sebelumnya. Misalnya setiap 2-3 kali dalam sepekan. Rutin berpuasa membuat tubuh sempat beristirahat dan rejuvenasi daripada tidak berpuasa. Sebab ada waktu di mana organ tidak terbebani oleh pencernaan.
Selain itu, saat berpuasa tubuh kita menggunakan energi yang tersimpan dalam tubuh. Sehingga membantu gula darah lebih stabil dan mencegah terjadinya obesitas.
Istirahat teratur, cukup dan tidak begadang
Meski remeh, hal-hal seperti makan dengan nutrisi seimbang, olahraga dan jam tidur nyatanya sangat menentukan. Karena hal tersebut adalah apa yang tubuh kita butuhkan. Jam tidur sangat penting karena dapat membantu tubuh dan segenap sistem di dalamnya beristirahat sambil memulihkan diri.
Manfaat tidur atau istirahat adalah menenangkan saraf yang tegang, mengurangi stres, mengembalikan energi, memberi kesempatan organ untuk membersihkan diri. Tidur juga merupakan bagian dari penyembuhan atas penyakit apapun. Seperti flu, asam lambung dan penyakit lainnya.
Komposisi cara-cara di atas dapat membantu kita untuk lolos MCU. Namun sebaiknya jangan hanya untuk kebutuhan medical check up, melainkan juga sebagai kebiasaan baik yang kita bawa terus.
BACA JUGA: Serba-serbi Medical Check Up, Manfaat, Prosedur hingga Harganya
Kesehatan bukan hanya untuk bisa lolos tes MCU, melainkan juga merupakan anugerah yang bisa kita nikmati sepanjang hayat. Karena itu, mari menjalani kebiasaan sehat karena banyak manfaatnya. Selain untuk kesehatan, juga membantu kita memiliki kualifikasi yang laik untuk berbagai kebutuhan.