Penting untuk Diketahui! Begini Efek Omicron Pada Tubuh
Masyarakat wajib waspada terhadap efek Omicron pada tubuh. Pasalnya, dengan gejala yang lebih ringan, deteksi untuk infeksi varian dari Covid-19 ini jadi membingungkan.
Maksud dari membingungkan adalah penderita sulit mengetahui apakah ia sedang terinfeksi virus Corona varian Omicron atau tidak. Selama ini masyarakat memang mengenal Covid-19 sebagai penyakit dengan dampak yang sangat berbahaya dan cukup mematikan. Berbeda dengan varian Omicron yang gejalanya lebih ringan, bahkan terkadang mirip flu biasa.
Walau begitu, fakta menunjukkan bahwa semakin banyak orang Indonesia yang tertular varian Omicron ini. Persebarannya begitu luas hingga para pasien mulai memadati rumah sakit dan tempat-tempat isolasi mandiri. Artinya, Anda dan banyak orang lainnya wajib tahu bagaimana efek Omicron pada tubuh agar bisa segera melakukan langkah pencegahan sedini mungkin.
Efek Omicron pada tubuh berdasarkan aplikasi ZOE Covid
ZOE Covid merupakan aplikasi studi non-profit yang diluncurkan pada akhir Maret 2020 lalu. Tujuan dari ZOE Covid adalah memberikan dukungan terhadap berbagai penelitian Covid-19. Berdasarkan penelitian dari aplikasi tersebut, terungkap bahwa gejala umum yang menunjukkan infeksi Omicron pada manusia adalah sakit kepala, rasa lelah, bersin, serta rasa tidak nyaman pada tenggorokan.
Secara spesifik, ada tiga kategori untuk efek Omicron pada tubuh manusia. Ketiganya adalah gejala umum, gejala kurang umum, hingga reaksi tubuh terhadap infeksi serius dari Covid Omicron.
Efek Omicron pada tubuh yang sangat umum
Sebagian besar penderita Omicron dengan gejala umum dan ringan akan merasakan sensasi-sensasi seperti batuk, demam, rasa lelah, hingga hilangnya indera penciuman dan perasa.
Efek Omicron pada tubuh yang kurang umum
Pada tingkatan yang lebih tinggi, efek Omicron pada tubuh akan menghasilkan gejala-gejala seperti sakit tenggorokan, sakit kepala, diare, nyeri-nyeri pada tubuh, muncul ruam pada kulit, mata merah, hingga adanya perubahan warna pada jemari tangan dan kaki.
Efek Omicron pada tubuh tingkatan serius
Apakah Covid-19 varian Omicron bisa lebih serius menyerang tubuh manusia? Bisa. Pada tingkatan ini, seorang penderita akan merasakan gejala-gejala yang sangat membahayakan kesehatan dengan adanya gangguan pada fungsi organ.
Beberapa gejala yang tampak terjadi adalah sesak napas atau sulit menghirup udara ke dalam paru-paru, kesulitan berbicara, susah menggerakkan tubuh, disorientasi, hingga adanya rasa nyeri di bagian dada.
Orang dengan efek Omicron pada tubuh pada tingkat serius harus segera mendapatkan pertolongan secepatnya dari pihak rumah sakit.
Apakah mata merah dan rambut rontok merupakan efek Omicron pada tubuh?
Di awal Januari 2022 lalu muncul laporan mengejutkan tentang efek Omicron pada tubuh. Pasien Covid-19 varian B.1.1.529 ini terdeteksi mengalami gangguan pada mata dan rambut. Ia mengalami konjungtivitis atau mata merah, yang menyertai gejala aneh lain, yaitu rambut rontok. Gejala mata merah muncul dua hari setelah pasien terpapar Covid Omicron. Sementara rambut rontok akan terjadi pada fase akhir infeksi virus Corona, di proses pemulihan.
Healthline mengutip bahwa virus memasuki sel-sel tubuh lewat reseptor untuk enzim angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2). Reseptor ACE2 tersebut terdapat pada bagian-bagian organ mata, seperti retina dan sel epitel, yang melapisi bagian putih mata dan kelopak mata.
Sementara untuk kerontokan rambut, American Academy of Dermatology Association menyebutkan bahwa gejala ini bisa saja terjadi saat pasien mengalami demam tinggi.
Gangguan vitalitas sebagai efek Omicron pada tubuh
Kaum Adam juga harus mewaspadai efek Omicron pada tubuh yang mempengaruhi vitalitas pria. Beberapa jurnal medis mengungkapkan bahwa serangan Covid-19 varian B.1.1.529 tersebut akan menimbulkan disfungsi atau kelainan pada alat vital.
Beberapa gangguan vitalitas yang bisa terjadi sebagai efek Omicron pada tubuh adalah sebagai berikut:
Pembekuan darah pada alat kelamin
Ada kemungkinan virus Covid-19 varian Omicron masuk ke pembuluh-pembuluh darah di bagian penis. Tahapnya, virus tersebut masuk ke sel-sel endotel pembuluh darah yang terdapat pada ginjal, bagian luar paru-paru, sampai penis.
Akibat infeksi ini karakter darah cenderung lebih mudah menggumpal dan menimbulkan dampak negatif pada organ yang terserang. Mulai dari gagal paru-paru, stroke, serangan jantung, hingga gangguan ereksi bila terjadi pada pembuluh darah di sekitar penis.
Siksaan ereksi yang bisa berlangsung cukup lama
Selain penggumpalan darah, serangan Covid Omicron pada organ vital pria juga bisa menyebabkan ereksi dengan jangka waktu yang sangat lama, bahkan sampai berhari-hari. Untuk meredakan serangan ini, rumah sakit akan melakukan tindakan suntik pada organ vital, memberi sayatan kecil, tusukan jarum agar darah mengalir dari ruang ereksi, atau kompres es.
Gangguan impotensi
Efek Omicron pada tubuh juga bisa menimbulkan impotensi pada penderita. Dengan adanya serangan pada pembuluh-pembuluh darah, organ vital akan menimbulkan disfungsi ereksi atau impotensi.
Ukuran alat vital mengecil
Efek Omicron pada tubuh yang satu ini mungkin menjadi ‘ancaman paling serius’ bagi kaum pria. Dalam penelitian yang dilakukan oleh University College London terhadap 3.400 orang, terungkap bahwa Covid Omicron bisa bikin penis mengecil.
Hal ini terjadi pada pasien yang mengalami long Covid, di mana 200 di antaranya mengaku ukuran organ vitalnya lebih kecil dari sebelumnya. Para ahli menjelaskan bahwa penyusutan alat vital ini mungkin terjadi akibat adanya kerusakan pada pembuluh darah.
Efek Omicron pada tubuh bisa menimbulkan berbagai efek yang cukup merugikan bagi penderita. Mulai dari gejala yang umum, seperti batuk, bersin, hilangnya penciuman dan rasa, hingga gejala mata merah, rambut rontok, dan gangguan pada alat vital pria.
Kesimpulannya, walau pun banyak orang mengatakan bahwa varian Omicron ini lebih ‘enteng’ dari jenis virus Covid-19 lainnya, Anda harus selalu waspada terhadap bahaya yang dimilikinya.
Karena itu, jangan pernah abai dengan cara-cara menghindari virus Corona. Mulai dari taat prokes, menghindari kerumunan, mengenakan masker, mendapatkan vaksinasi lengkap, hingga melakukan deteksi dini terhadap infeksi Covid-19.
Lakukan tes PCR secara rutin untuk mengetahui kondisi tubuh Anda. Miliki pemeriksaan sampel yang cepat dan akurat di GSI Lab yang memiliki laboratorium berstandar Biosafety Level (BSL) 2+. Dapatkan juga layanan home service bagi pasien yang tidak bisa meninggalkan rumah, atau tes bagi para pekerja di kantor.
BACA JUGA: 4 Efek Omicron Pada Alat Kelamin Pria, Salah Satunya Tentang Ereksi
Bagi warga yang kurang mampu, manfaatkan tes PCR gratis dari GSI. Syaratnya, lakukan pendaftaran di website gsilab.id/id/swab-save/ dan klik “Daftar PCR Swab Gratis.” Kemudian lengkapi dokumen-dokumen untuk daftar swab gratis di GSI.