4 Efek Omicron Pada Alat Kelamin Pria, Salah Satunya Tentang Ereksi
Covid-19 sangat berbahaya bagi kaum pria. Utamanya turunnya vitalitas yang berpengaruh pada kemampuan ereksi Omicron sebagai varian penyebabnya.
Sudah sering terdengar, baik dari obrolan tetangga mau pun di media massa bahwa varian Omicron dari Covid-19 memiliki dampak atau gejala-gejala yang lebih ringan ketimbang pendahulunya. Namun ternyata ini hanya “kedok” saja. Omicron ternyata sangat berbahaya, khususnya bagi kaum pria.
Yang menjadi masalah besar adalah munculnya disfungsi alat vital, sebut saja ereksi. Hal ini terungkap dari beberapa laporan jurnal medis yang melakukan penelitian dampak varian Omicron pada kaum Adam. Hasilnya sangat mengejutkan. Banyak pasien pria yang mengalami berbagai masalah pada organ vital setelah terinfeksi virus tersebut.
Apa saja disfungsi ereksi Omicron yang bisa terjadi pada kaum pria?
Terjadinya pembekuan darah pada alat kelamin
Sudah menjadi rahasia umum dan medis bahwa organ vital pria memiliki banyak pembuluh darah. Bahkan batang penis tersusun atas jaringan dan pembuluh darah yang ditutupi oleh kulit.
Nah, yang paling bikin khawatir adalah bahwa kemampuan ereksi jadi menurun pada penderita virus Covid-19. Ada bukti yang menunjukkan bahwa virus-virus tersebut kemungkinan besar akan menimbulkan kerusakan pembuluh darah pada penis. Tahapnya, virus Corona memasuki sel-sel endotel pembuluh darah yang tersebar pada beberapa organ tubuh, seperti ginjal, bagian luar paru-paru, hingga penis. Akibat serangan ini, fungsi alat vital tersebut bisa mengalami gangguan.
Ketika terinfeksi, virus akan membuat karakter darah cenderung lebih mudah menggumpal. Efek dari pembekuan tersebut bisa bermacam-macam, tergantung letak serangannya. Mulai dari stroke fatal, gagal paru-paru, serangan jantung, hingga disfungsi ereksi karena tersumbatnya aliran darah ke organ viral. Selain itu, pembekuan tersebut bisa menimbulkan rasa sakit yang teramat sangat, sekaligus bikin penis jadi abnormal.
Gangguan ereksi Omicron yang bisa berlangsung sangat lama
Ereksi dalam waktu yang lama mungkin adalah salah satu idaman bagi banyak pria. Tapi berbeda dengan ereksi Omicron yang bisa membuat seorang lelaki bisa ereksi hingga berjam-jam, atau bahkan berhari-hari. Tentunya ereksi yang tidak wajar ini sangat mengganggu karena di luar kontrol seorang pria.
Dalam dunia medis, kondisi ereksi ini memiliki sebutan sebagai priapisme. Dampak dari ereksi Omicron ini sangat luar biasa negatif bagi kesehatan. Mulai dari kematian jaringan, kerusakan permanen, atau disfungsi ereksi. Mereka yang mengalami efek ini kebanyakan akan mengalami gejala parah sehingga perlu rawat inap dan masuk Unit Gawat Darurat.
Sebagai pengobatan untuk ereksi Omicron, pihak rumah sakit akan melakukan tindakan lewat suntikan pada organ vital, menggunakan sayatan kecil atau tusukan jarum agar darah mengalir dari ruang ereksi, atau memberi kompres es.
Gangguan ereksi Omicron yang berujung pada impotensi
Covid-19 ternyata tak selamanya bermuara pada gangguan pada sistem pernapasan. Bahkan dari awal pandemi ada asumsi dari para dokter yang menyatakan bahwa virus Corona juga bisa menimbulkan kelainan fungsi penis pada pria dengan kemungkinan terburuk adalah impotensi.
Kesimpulan para dokter tersebut memiliki dasar yang kuat. Seperti sudah tersebut di atas bahwa virus Covid-19 bisa menyerang dan menimbulkan beragam penyakit pembuluh darah, seperti tekanan darah tinggi, arteri coroner, hingga diabetes. Bila penyakit tersebut mencapai organ vital, di mana di tempat tersebut ada banyak pembuluh darah, tak heran bila varian Omicron nantinya bisa menimbulkan disfungsi ereksi atau impotensi.
Ukuran alat vital yang mengecil
Ternyata gangguan ereksi Omicron juga menghadirkan mimpi buruk bagi kaum pria, yaitu ukuran penis yang menciut. Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian oleh University College London. Dari pemeriksaan terhadap 3.400 orang, terungkap gejala-gejala yang menyerang pasien penderita Covid-19.
Dari orang-orang yang mengalami gejala long Covid, 200 di antaranya mengaku bahwa ukuran organ vitalnya menjadi lebih kecil daripada sebelumnya. Hal ini terjadi pada sekitar 5% pria.
Para ahli mencoba membuat kesimpulan dari disfungsi ereksi Omicron berupa penyusutan ukuran penis tersebut. Mereka memperkirakan bahwa ini merupakan kerusakan bertahap akibat dari kerusakan pembuluh darah yang disebabkan oleh virus Corona.
Bagaimana bila merasa terpapar Omicron?
Beberapa gejala yang sangat umum bagi penderita Covid-19 adalah demam, sakit kepala, hidung tersumbat, sakit tenggorokan dan masalah pencernaan. Bila merasakannya, segera pastikan apakah sedang positif Covid-19.
Segera lakukan tes ke laboratorium swab PCR terbaik untuk hasil yang akurat. Kunjungi GSI Lab terdekat. GSI memiliki fasilitas laboratorium tes PCR berstandar Biosafety Level (BSL) 2+ yang akan mendeteksi Covid-19 secara cepat dan tepat. Kelebihan GSI adalah memiliki tarif terjangkau serta memberikan hasil pemeriksaan dalam 12 hingga 24 jam setelah pengambilan sampel.
GSI juga memberi layanan secara home service. Petugas akan datang ke rumah atau kantor untuk melakukan pengambilan sampel. Hal ini tentu mengurangi risiko penularan di tengah maraknya kasus varian Omicron.
Periksa gratis di GSI untuk masyarakat kurang mampu
GSI memiliki komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa, terutama di tengah pandemi yang tak menentu. Dengan adanya kondisi bahwa tak semua masyarakat mampu membiayai tes PCR, GSI memberi kesempatan tes PCR secara gratis, tanpa biaya.
Lewat donasi “Tes PCR Gratis untuk Masyarakat” di benihbaik.com, mereka yang kurang mampu dan ingin pengujian sampel bisa melakukan tes PCR di GSI. Bagi yang membutuhkan, kunjungi gsilab.id/id/swab-save/ dan klik “Daftar PCR Swab Gratis.” Kemudian lengkapi dokumen-dokumen untuk daftar swab gratis di GSI.
BACA JUGA: Ciri-Ciri Varian Omicron Menular dengan Cepat, Sering Diabaikan!
Bila semua orang bisa tes PCR, angka penularan Covid-19, apa pun variannya bisa diturunkan seminimal mungkin. Yuk, jadi orang baik dengan mendukung donasi untuk “Tes PCR Gratis untuk Masyarakat.