Perlu ke Dokter Telinga Bila Alami 5 Masalah Ini
Mengunjungi dokter telinga mungkin tak sesering ke dokter umum atau dokter gigi. Namun, permasalahan pada indera pendengaran hampir pasti bisa menyerang siapapun, baik anak-anak hingga lansia.
Apalagi kini kita cukup termanjakan dengan gaya hidup lewat penggunaan headset atau earphone untuk mendengar lagu maupun podcast yang kita sukai. Meskipun di sisi lain, hal tersebut bisa menjadi distraksi juga. Misalnya mendengarkan lagu dengan suara yang sangat keras, atau di konser yang sound systemnya kuat.
Hal ini bisa juga jadi keseharian mereka yang memang sering berada di tempat bising. Seperti bandara, stasiun kereta api, lokasi pengerjaan proyek dengan alat berat dan masih banyak lagi. Tanpa kita sadari, suara-suara ini bisa mempengaruhi saraf telinga.
Kebiasaan membersihkan telinga juga berpengaruh pada potensi adanya gangguan telinga ini. Apalagi yang perlu kita ketahui tentang indera pendengaran? Berikut ini ulasannya.
Saran dokter telinga tentang cara membersihkan
Cara membersihkan telinga seringkali menjadi kebingungan dan dilema bagi kita. Terutama penggunaan cotton bud. Seperti kita ketahui, pentul kapas ini memang menjadi sarana termudah untuk bisa membersihkan indra pendengaran kita. Sayangnya, ternyata hal ini tidak menjadi rekomendasi.
Sebab sebenarnya cara ini juga bisa membuat kotoran terjebak di dalam. Gerakan masuk dan berputar, mungkin bisa mengeluarkan sedikit kotoran di dalamnya. Namun di sisi lain, hal tersebut juga mendorong kotoran lebih jauh ke dalam telinga.
Pada dasarnya, earwax atau lilin dari telinga ini nantinya bisa keluar dengan sendirinya. Namun memang kadang kita merasa risih, geli atau gatal saat ia sudah berada di ambang lubang telinga. Gunakan tetes telinga yang tersedia di apotek untuk membersihkannya sesuai aturan pakai. Atau, kunjungi dokter telinga untuk lebih dulu mengetahui kondisi telinga kita.
Otitis eksterna
Merupakan sebuah gangguan pada telinga karena adanya peradangan. Hal ini dapat terjadi pada mereka yang memiliki hobi berenang atau saat mandi sering kemasukan air. Bisa juga akibat membersihkan telinga dengan alat tapi terlalu keras, atau kemasukan benda asing.
Kondisi ini menyebabkan adanya radang yang mungkin terjadi akibat perkembangan bakteri dan jamur, atau bisa juga menjadi lebih sensitif, gatal, mudah mengeluarkan cairan, kemerahan dan bengkak. Bila hal ini terjadi, segera periksakan kondisi kita ke dokter telinga.
Otitis media lebih sering pada anak-anak
Berbeda dengan penyakit sebelumnya, Otitis Media adalah gangguan pada telinga bagian tengah dengan gejala yang agak mirip dengan otitis eksterna. Yang paling banyak mengalami kondisi ini adalah anak-anak.
Faktor penyebab kemunculan otitis media ini seringkali adalah karena adanya alergi, sedang flu (batuk dan pilek), terkena paparan asap atau asap rokok, serta minum dari botol sambil berbaring. Dengan faktor risiko tersebut, yang paling sering rentan adalah anak-anak di bawah usia 3 tahun.
Otitis interna
Jenis lain dari otitis adalah interna. Merupakan perburukan kondisi dari otitis media atau ketika penyakit tersebut tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Kondisi ini terjadi pada bagian dalam telinga sehingga mempengaruhi keseimbangan tubuh. Akibatnya menimbulkan gejala seperti vertigo (sakit kepala berputar) dan sulit berdiri.
Selain itu, keluhan lainnya berupa mual dan muntah (akibat dari vertigo atau gangguan keseimbangan), telinga berdenging, muncul rasa sakit dan gangguan pendengaran. Sebaiknya, sejak gejala awal tidak menunda pemeriksaan. Penyakit peradangan bisa menyebabkan kondisi yang lebih berat bila tak segera mendapat pengobatan.
Pecah gendang telinga, perlu ke dokter telinga
Kondisi serius lainnya yang perlu mendapat penanganan dokter telinga adalah ketika seseorang mengalami gendang telinga pecah. Telinga luar dan tengah memiliki sebuah lapisan yang bernama gendang telinga. Bentuknya seperti membran dan sangat tipis. Ada banyak faktor yang menyebabkan lapisan ini pecah.
Misalnya suara yang terlalu kencang, membersihkan telinga terlalu dalam, kemasukan hal asing, serta traumatis kepala (terbentur atau jatuh). Gejala yang muncul hampir sama dengan ostitis media dan sebaiknya segera memeriksakan ke faskes terdekat.
Telinga berdenging
Adalah kondisi yang umumnya terjadi akibat penuaan pada lansia. Meski demikian, bisa juga terjadi pada mereka yang masih muda. Durasi terjadinya bisa sangat sebentar, atau sangat lama. Bila sangat singkat dan tidak sering, maka tidak membahayakan.
Tapi jika menunjukkan interval, segera periksakan sejak awal. Sebab ketika kondisi ini sudah berjalan beberapa bulan atau tahun, membuat penderitanya perlu menggunakan alat bantu dengar. Penyebab terjadinya hal ini biasanya adalah karena gangguan pada saraf, kebiasaan mendengarkan dengan volume yang sangat keras, penuaan, pengerasan pada tulang telinga, atau penyumbatan kotoran.
Ragam permasalahan dan gangguan tersebut memerlukan bantuan dokter umum atau dokter telinga. Sebaiknya, jangan sampai terlambat penanganannya. Selain bisa menyebabkan peradangan yang menyiksa, juga mencegah terjadinya penurunan daya dan kualitas dengar.
BACA JUGA: Waspada Capek Telinga karena Gunakan Earphone selama WFH
Segala yang berhubungan dengan kemampuan panca indera dan kesehatan tentunya menjadi karunia yang sangat berharga. Sayangnya baru kita sadari seringkali ketika sudah sakit. Oleh karena itu, cegah lebih baik daripada mengobati. Jaga kesehatan telinga, tinggalkan kebiasaan yang bisa menyebabkan gangguan pada indera pendengaran kita.