Mengenal Diabetes Tipe 2 dan Pencetusnya
Diabetes Tipe 2 adalah jenis diabetes yang muncul sebagai akibat tingkat kadar gula darah yang terlalu tinggi dalam tubuh. Ini adalah jenis diabetes yang paling umum, terutama di antara orang dewasa.
Tingkat gula darah yang tinggi terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif, atau karena tidak cukup produksinya oleh tubuh kita sendiri. Insulin adalah hormon dari hasil pankreas yang membantu mengatur gula darah.
Kebanyakan kasus yang terjadi dari penyakit ini adalah terpengaruh gaya hidup hingga faktor keturunan. Seperti yang banyak kita ketahui, orang dengan riwayat keluarga seperti orang tua atau kakek nenek yang mengalami diabetes, memiliki risiko lebih besar untuk terkena penyakit ini.
Nah, agar bisa mengatasi kondisi tersebut, mari kita mengenal diabetes tipe 2 dengan berbagai faktor risiko, pencetus dan cara menanggulanginya.
Penyebab diabetes tipe 2
Diabetes Tipe 2 adalah jenis diabetes yang umumnya terbentuk oleh kombinasi dari beberapa faktor risiko. Faktor risiko ini termasuk usia, ras, keturunan, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan gaya hidup.
Usia adalah faktor risiko yang paling umum untuk Diabetes Tipe 2. Usia yang lebih tua memang lebih berpotensi membentuk penyakit ini, karena adanya penurunan aktivitas dan siklus kehidupan yang tidak lebih dinamis daripada orang yang lebih muda. Namun demikian, pola hidup masa kini yang serba praktis, mudah dan menyenangkan juga bisa menimbulkan obesitas di usia muda.
Obesitas adalah salah satu faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2. Orang yang memiliki lemak tubuh yang berlebihan berisiko lebih tinggi untuk menderita diabetes daripada orang yang berat badannya normal.
Kurangnya aktivitas fisik dan gaya hidup yang tidak sehat juga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Orang yang kurang berolahraga dan makan makanan yang berlemak, tinggi gula, atau kaya kalori berisiko lebih tinggi terkena diabetes. Jika kita memiliki anggota keluarga segaris yang menderita diabetes, maka kita pun punya risiko lebih tinggi untuk menderita diabetes.
Gejala dan keluhan
Gejala diabetes tipe 2 biasanya tidak sekuat gejala diabetes tipe 1, dan seringkali tidak kita ketahui sampai tahap yang lebih lanjut. Gejala ini dapat ditemukan saat seseorang mengalami resistensi insulin, yaitu saat tubuh tidak merespon insulin dengan baik. Gejala diabetes tipe 2 termasuk:
- Rasa haus yang berlebihan dan minum banyak air.
- Banyak buang air kecil.
- Kehilangan berat badan tanpa alasan yang jelas.
- Lelah yang berkepanjangan.
- Kulit kering.
- Lapar yang berlebihan.
- Kebingungan dan masalah konsentrasi.
- Mata kabur.
- Perubahan pada kulit di sekitar lubang kuku.
- Infeksi berulang.
- Keputihan.
- Kemalasan dan tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.
Tanda yang paling umum dari diabetes tipe 2 adalah rasa lapar yang berlebihan, berat badan yang menurun tanpa sebab, letih, kelelahan, kurang nafsu makan, kulit yang kering, dan penglihatan kabur.
Kerusakan pada pembuluh darah juga dapat menyebabkan gejala diabetes tipe 2, seperti sakit pada kaki, rasa nyeri atau mati rasa, dan bercak hitam yang muncul di permukaan kulit. Perubahan dalam emosi juga dapat terjadi, seperti kecemasan, depresi, dan perasaan putus asa.
Kendati demikian, bukan berarti kemunculan beberapa hal di atas adalah gejala diabetes. Untuk memastikannya, kita perlu melakukan pemeriksaan terhadap gula darah di laboratorium dan mengonsultasikan hasilnya dengan dokter,
Cara mencegah diabetes tipe 2
Kita masih sangat bisa mencegah diabetes tipe 2 bila belum terjadi. Sebab ketika tubuh harus mengalami kondisi ini, maka akan ada beberapa batasan konsumsi tubuh, atau kecenderungan dan perubahan fisik yang agak sulit kita prediksi. Oleh karena itu, selagi masih stabil, kita bisa melakukan beberapa usaha berikut ini.
- Perbanyak aktivitas fisik: Berolahraga secara teratur setidaknya 45 menit selama 3 kali setiap minggu. Ini bisa berupa olahraga aerobik, latihan kekuatan, atau kombinasi keduanya.
- Makan makanan sehat: Hindari makanan yang tinggi gula, lemak, dan kalori. Makan banyak buah, sayuran, dan biji-bijian yang kaya serat.
- Kurangi berat badan: Jika berat badan kita berlebih, cobalah untuk menurunkannya dengan diet sehat dan berolahraga.
- Kurangi konsumsi alkohol: Batasi konsumsi alkohol, kurangi atau bahkan lebih baik tidak minum sama sekali. Sebab alkohol dapat memperberat kinerja organ seperti hati dan ginjal, termasuk menyulitkan produksi insulin.
- Pantau gula darah: Jika kita sedang curiga atau mengawasi kondisi diabetes, pastikan untuk melakukan tes gula darah secara teratur dan mengikuti petunjuk dokter.
- Minum air putih: Minum banyak air setiap hari untuk membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi. Selain itu cara ini bisa mengelola metabolisme dan mengeluarkan asupan gula, garam dan racun berlebih dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari.
Kenali jenis makanan yang meningkatkan risikonya
Paling mudah penyakit ini terbentuk dari apa yang kita makan. Berikut ini adalah beberapa kategori makanan yang bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Kendati makanan ini tidak terlarang sama sekali, tetapi lebih baik untuk membatasinya dalam asupan sehari-hari.
- Makanan Cepat Saji: Makanan cepat saji mengandung banyak lemak jenuh, karbohidrat dan garam yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Juga seringkali mengandung lemak trans, yang dapat meningkatkan kadar gula darah dan menurunkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
- Makanan Ringan: Makanan ringan seperti keripik kentang, biskuit, snack gandum dan makanan ringan yang menggunakan sistem goreng maupun panggang. Hal ini disebabkan karena makanan ringan tersebut kaya akan karbohidrat dan lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar gula darah.
- Makanan Berlemak Tinggi: Makanan berlemak tinggi seperti daging merah, makanan berlemak dan produk olahan daging. Lemak jenuh yang terkandung dalam makanan berlemak tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah dan menurunkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
- Makanan Pencuci Mulut: Makanan pencuci mulut seperti es krim, coklat, kue dan kue kering, karena makanan pencuci mulut tinggi kalori dan kaya akan karbohidrat, lemak dan garam yang dapat meningkatkan kadar gula darah.
- Gula-gula: Gula-gula seperti permen, coklat, sirup dan es krim dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Meski menyenangkan, tetapi dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan menurunkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
- Minuman Beralkohol: Minuman beralkohol seperti bir, anggur, minuman keras dan minuman beralkohol lainnya dapat menghambat fungsi metabolisme.
Saat ini juga banyak terdapat makanan dan jajanan kekinian yang menggugah selera, tetapi sebenarnya kandungan gula, garam dan zat penyedap lain di dalamnya cukup tinggi. Bahkan satu porsi sudah setara kebutuhan harian.
Meski demikian, satu makanan sebenarnya tidak mempengaruhi secara langsung bila masih dalam kadar yang wajar. Cara terbaik untuk menyiasati hal ini adalah dengan membatasi asupannya dan mengkombinasikan dengan cara-cara pencegahan yang kita bahas di poin sebelumnya.
BACA JUGA: 5 Ciri-Ciri Orang Hamil dari Bentuk Badan
Selain itu, lakukan puasa atau intermittent fasting yang dapat memberi kesempatan tubuh beristirahat dan melakukan revitalisasi fungsinya. Banyak manfaat bisa kita dapatkan dengan berpuasa, termasuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.