3 Ciri Sakit Ginjal yang Jarang Diketahui


Setiap orang wajib waspada ketika ciri sakit ginjal mulai terasa. Pasalnya, organ ini tergolong sangat vital bagi kehidupan manusia.

Meski ukurannya hanya sebesar kepalan tangan, tak bisa dipungkiri bahwa ginjal memiliki peranan yang sangat penting demi kelangsungan hidup seseorang. Organ yang kira-kira posisinya berada di bagian bawah pinggang ini punya peran penting sebagai penjaga agar tubuh tetap ‘bersih’ sehingga pemiliknya bisa beraktivitas secara normal.

Sayangnya, tanpa menunggu ada kelainan pun Anda bisa mengalami gejala atau ciri sakit ginjal. Penyebabnya adalah penyakit yang saat ini sangat ditakuti masyarakat, yaitu Covid-19.

Biang komplikasi, Covid-19 bisa bikin seseorang sakit ginjal

Covid-19 bukan sekadar sakit flu biasa. Meski memiliki gejala seperti influenza, dengan gejala-gejala seperti batuk, bersin, hingga sakit kepala (pada penderita gejala ringan), virus Corona juga merupakan biang dari segala komplikasi yang bisa bermuara pada kematian.

Salah satu komplikasi tersebut adalah penyakit ginjal. Beberapa penelitian memberi hasil bahwa penderita Covid-19, apa pun variannya, dapat menderita sakit ginjal dengan, secara spesifik cedera ginjal akut.

Secara angka, kemungkinan seseorang yang terinfeksi Covid-19 menderita sakit ginjal mencapai 15% hingga 27%. Meski begitu, penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak pasien yang merasakan ciri sakit ginjal sehingga perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius. Semakin berat atau parah infeksi Covid-19, semakin besar kemungkinan mengalami cedera ginjal akut.

Ciri sakit ginjal yang umum terjadi

Ilustrasi sakit ginjal
[Sumber gambar]
Sakit ginjal tak hanya terjadi secara genetik atau akibat gaya hidup yang tak sehat. Anda yang terkena Covid-19 juga berisiko mengalami gangguan pada organ ini. Untuk itu, ketahui ciri-ciri sakit ginjal stadium awal agar tahu kapan waktunya waspada terhadap diri sendiri.

Urin keruh atau berbusa

Pekerjaan utama ginjal adalah memproduksi urin. Nah, bila ada perubahan ‘bentuk’ pada hasil produksinya, bisa saja merupakan pertanda bahwa ginjal sedang bermasalah. Mulai waspada bila urin Anda cenderung keruh, berbusa, atau sering kencing.

Badan mudah lelah

Salah satu hasil produksi ginjal adalah hormon bernama erythropoietin. Hormon ini penting bagi tubuh karena memberi perintah untuk melakukan produksi sel darah merah. Bila ginjal mengalami masalah, produksi hormon ini juga akan berkurang sehingga perintah untuk menghasilkan sel darah merah jadi terganggu. Akibatnya, penderita gangguan ginjal sering mengalami anemia dan membuat tubuh jadi merasa lelah dan lemas.

Wajah atau kaki mengalami pembengkakan

Gejala ini juga ada hubungannya dengan menurunnya fungsi ginjal. Sebagai catatan, ginjal adalah instrumen tubuh yang bertugas membuang limbah atau sisa cairan dari badan. Bila organ bermasalah, pembuangan racun pun tidak maksimal. Akibatnya, sisa-sisa cairan menyebar ke sejumlah bagian tubuh dan mengakibatkan pembengkakan. Beberapa bagian tubuh yang rawan mengalami pembengkakan adalah wajah dan kaki.

Sakit pada bagian punggung, pinggang, dan nyeri otot

Ginjal juga merupakan organ yang sangat frontal memberitahu dampak atau gejala ketika bermasalah. Anda akan mengalami gejala rasa sakit pada bagian punggung, pinggang, serta merasa nyeri pada otot-otot tubuh.

Sakit pada bagian punggung dan pinggang adalah reaksi karena letak ginjal dekat di sana. Sementara nyeri otot merupakan akibat ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh.

Sensasi tidak nyaman dan tidak enak pada lidah

Pada stadium awal, ciri sakit ginjal adalah lidah yang terasa tidak enak, seperti ada rasa pahit atau logam. Penyebabnya adalah tumpukan racun atau limbah di dalam darah. Selain bikin lidah tak enak mengecap, penderita akan mengalami bau mulut dan nafsu makannya berkurang.

Kulit terasa kering dan gatal

Ketika kulit terasa kering atau gatal, bukan berarti butuh moisturizer. Bisa jadi ini adalah ciri sakit ginjal. Adanya ketidakseimbangan asupan mineral dan nutrisi akibat gangguan ginjal menimbulkan gejala kulit kering dan gatal-gatal. Jadi jangan heran bila gangguan tersebut terjadi terus menerus, meski kulit sudah diobati dengan salep atau krim gatal.

Rasa mual dan muntah

Ciri sakit ginjal ini muncul karena tubuh kesulitan mengeluarkan cairan racun atau limbah. Penumpukan zat-zat buangan di dalam tubuh akan memicu rasa mual dan muntah. Akibat lainnya, tubuh penderita sakit ginjal juga akan mengalami penurunan berat badan.

Tiga ciri sakit ginjal yang jarang terlihat

Selain gejala-gejala umum, waspada pula terhadap ciri-ciri sakit ginjal yang jarang dialami manusia. Apa saja?

Sulit fokus yang disertai nyeri pada kepala

Sakit kepala dan kesulitan dalam berkonsentrasi bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Orang sering menghubungkannya dengan efek stres atau intensitas yang tinggi dalam pekerjaan. Jadi tak perlu heran bila orang sering abai bahwa ini merupakan ciri sakit ginjal.

Kondisi ini kemungkinan muncul karena berkurangnya kinerja ginjal. Akibatnya, suplai oksigen tidak tersebar secara merata ke seluruh tubuh, termasuk otak. Bila organ kurang oksigen, akan muncul rasa pusing, sulit konsentrasi, hingga menurunnya daya ingat.

Gangguan tidur

Efek berantai lain dari gangguan ginjal adalah sulit tidur. Tak hanya erat kaitannya akibat stres akibat aktivitas di siang hari, sulit tidur di malam hari ternyata merupakan pertanda bahwa ginjal Anda butuh perhatian.

Gangguan ini merupakan ciri sakit ginjal yang memasuki tahap kronis atau stadium akhir. Ini merupakan akibat dari kurang optimalnya ginjal dalam menyaring racun tubuh sehingga menumpuk di dalam darah.

Sesak napas

Ginjal yang bermasalah juga bisa menimbulkan gejala sesak napas. Ada dua faktor yang mempengaruhi seorang penderita sakit ginjal mengalami gangguan napas. Pertama, karena cairan racun menumpuk di paru-paru (edema paru). Kedua, penderita yang mengalami anemia juga kekurangan oksigen sehingga merasa sulit untuk bernapas.

Risiko sakit ginjal pada penderita Covid-19

Ilustrasi sakit ginjal pada penderita Covid
[Sumber gambar]
Penderita Covid-19 memiliki risiko mengalami sakit ginjal. Secara spesifik, pasien dengan komorbid, seperti tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, serta Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) memiliki risiko terkena gangguan organ tersebut dibandingkan mereka yang tidak memiliki penyakit penyerta.

Lalu apakah pasien Covid-19 yang mengalami gangguan ginjal akut juga butuh melakukan cuci darah? Untuk mengetahui kebutuhan akan hemodialisis, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter spesialis untuk mengetahui apakah gangguan tersebut membutuhkan perawatan cuci darah.

Ternyata orang yang menderita Covid-19 bisa mengalami komplikasi sakit ginjal. Untuk itu, siapa pun wajib waspada terhadap penyakit yang satu ini. Ketahui lebih dini dan obati. Dengan penanganan yang lebih cepat, diharapkan penyakit lanjutan seperti gangguan ginjal bisa teratasi.

Untuk deteksi dini Covid-19, lakukan tes swab PCR secara berkala di GSI Lab. Dengan tes rutin, infeksi virus Corona, apa pun variannya bisa diketahui meski tanpa gejala sekali pun. GSI Lab memiliki laboratorium berstandar tinggi  sehingga bisa memberikan hasil tes akurat dan cepat.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan layanan gratis swab PCR, kunjungi website gsilab.id/id/swab-save/  kemudian pilih opsi “Daftar PCR Swab Gratis.” Lengkapi juga dokumen sebagai persyaratan swab PCR gratis di GSI.

BACA JUGA: Mewaspadai infeksi virus corona pada penderita ginjal

Jauhkan diri dari sakit ginjal dengan melakukan deteksi dini swab PCR. Dengan lebih cepat mengetahui infeksi Covid-19, semakin besar pula kesempatan untuk menekan angka penularan virus Corona, apa pun variannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *