6 Gejala Kolesterol Naik yang Sering Tak Disadari


Memasuki usia kepala tiga, banyak orang yang perlu menyadari gejala kolesterol tinggi di tubuh mereka. Pada usia yang masih produktif ini, metabolisme kita rawan menurun. 

Peralihan gaya hidup dari yang sangat aktif dan banyak gerak, menjadi serba otomatis dan banyak duduk sambil terpaku pada gadget, sangat berpengaruh pada kesehatan. Belum lagi konsumsi makanan masa kini yang tinggi garam, gula serta berbalut kelezatan bahan lemak lainnya. Oleh karena itu, semakin modern, banyak generasi muda yang mulai merasakan gejala penuaan dalam dirinya. 

Salah satunya adalah mulai memantau beberapa indikator kesehatan. Seperti rambut beruban, kepadatan tulang, gula darah, asam urat dan kadar kolesterol. Banyak kondisi tubuh yang kelihatan seperti kelelahan atau kurang tidur, ternyata malah gejala dari kolesterol tinggi. 

Kolesterol sendiri merupakan elemen yang tubuh perlukan untuk menjadi bagian dari metabolisme. Tapi, karena identik dengan kenaikan dan menggiring pada penyakit, membuat kita menaruh stigma negatif pada kolesterol ini. Apa sih bahaya peningkatan kolesterol dan bagaimana ciri-cirinya? 

Kolesterol itu penting, begini standar yang sehat

[Sumber gambar]
Kolesterol sebenarnya adalah zat yang memberikan banyak manfaat dalam tubuh kita. Di antaranya mengelola vitamin D, suplai hormon dan berperan untuk proses pencernaan juga. Tapi, ibaratnya gula atau garam dalam masakan, kebutuhan kita menggunakan kolesterol ini hanya secukupnya. 

Kadar kolesterol pada masing-masing individu bisa berbeda. Standar pada masing-masing golongan usia dan jenis kelamin juga bisa bervariasi. Kolesterol LDL sebaiknya kurang dari 100mg/DL, kolesterol HDL bisa sekitar 40-45 mg/DL atau lebih tinggi. Non HDL sebaiknya kurang dari 120-130 mg/DL.

Sementara total kolesterol pada tiap jenis kelamin dan golongan umur bisa berbeda. Misalnya pria atau wanita di bawah 19 tahun, sebaiknya di bawah 170 mg/DL. Pria dan wanita di atas 20 tahun, batasnya sekitar 125-200 mg/DL. 

Gejala kolesterol yang tak terlihat seperti penyakit

[Sumber gambar]
Gejala kolesterol tidak selalu tampak seperti penyakit, namun lebih pada keluhan-keluhan yang terlihat biasa. Seperti mudah lelah, sering terasa lesu dan malas, atau bahkan mengantuk. Hal ini karena pada beberapa gejala peningkatan level kolesterol adalah mulai muncul plak-plak pada pembuluh darah. 

Pembuluh darah kita sejatinya sangat kecil seperti rambut dan halus. Dengan adanya plak kecil pun, sudah bisa menghambat aliran darah dan oksigennya ke seluruh tubuh. Oleh karena itu kita jadi merasa mudah menguap dan tidak bersemangat. Bila kondisi ini datang tanpa adanya aktivitas berat, maka bisa jadi alarm kurang darah atau naiknya level kolesterol. 

Obesitas sering jadi potensi naiknya gejala kolesterol

Banyak jargon yang menyebutkan bahwa ‘tidak apa-apa gemuk, yang penting sehat’. Sebenarnya, ketika kita sudah kelebihan berat badan maka ada potensi angka kolesterol juga tinggi. Hal ini karena adanya penumpukan lemak dan zat lain yang tak bermetabolisme dengan baik, sehingga memunculkan risiko kenaikan kolesterol atau bahaya dari kolesterol tinggi itu sendiri. 

Gejala kolesterol naik yang lebih spesifik

Selain silent symptom, ada juga beberapa gejala yang lebih signifikan dan bisa kita rasakan pada tubuh. Di antaranya menyebabkan sakit atau penurunan performa aktivitas fisik hingga seksual. Berikut ini adalah tanda kolesterol tinggi yang bisa sangat terasa pada tubuh kita. 

  • Pusing atau sakit kepala di bagian kepala belakang sering menjadi alarm kondisi tubuh kita. Biasanya berkaitan dengan level kolesterol atau tekanan darah. Kepala rasanya bisa berat dan tidak nyaman. Bila kita mengatur asupan makan, istirahat dan olahraga, gejala ini bisa berangsur-angsur membaik. 
  • Tengkuk terasa nyeri, merupakan sinyal tubuh yang tidak jauh berbeda kaitannya dengan gejala sakit kepala. Rasa tidak nyaman ini adalah akibat dari penumpukan plak pada pembuluh darah, sehingga aliran darah ke otak jadi terhambat. Menyebabkan gangguan pada otot dan saraf sekitar leher dan tengkuk. 
  • Munculnya sesak nafas atau dada yang terasa nyeri merupakan alarm yang tidak boleh kita remehkan. Biasanya, kondisi ini berhubungan dengan adanya riwayat penyakit jantung atau menjadi potensi. Sebelum terlambat, segera maintain gaya hidup kita. 
  • Impotensi sering menyerang pria karena LDL atau kolesterol jahat yang jenuh di arteri. Hal ini tentunya akan mengganggu aktivitas seksual. 

Cara menjaga kadar kolesterol atau menurunkan kelebihannya

[Sumber gambar]
Ada beberapa risiko yang mengintai bila kita mengalami kolesterol tinggi. Yang paling sering adalah gangguan jantung. Tentunya kita tidak ingin hal-hal seperti ini terjadi bukan? Oleh karena itu perlu ada perubahan atau mengontrol mulai dari sekarang. Berikut ini beberapa usaha yang bisa kita lakukan guna menjaga kadar kolesterol dalam tubuh. 

Selektif memilih asupan lemak

Kurangi makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti susu tinggi lemak, keju, gorengan, kulit ayam, dan sebagainya. Selain itu ada juga lemak trans yang perlu kita batasi, biasanya tersembunyi dalam kandungan kue, snack dan beberapa bahan seperti margarin. 

Pilihlah asam lemak omega 3 yang banyak terdapat pada ikan, telur dan beberapa sumber lemak nabati. Dengan takaran yang sesuai, bisa mengimbangi kebutuhan lemak pada tubuh kita. 

Imbangi dengan zat dan jenis makanan lain

Kebanyakan orang menyukai karbohidrat dan lauk pauknya, tapi tidak menyadari kandungan apa saja yang sudah masuk ke dalam tubuh. Mulai sekarang, kenali jenis makanan kita termasuk karbohidrat, protein hewani atau nabati, serta vitamin dan mineralnya. 

Kemudian, pelan-pelan belajar melengkapi seluruh komponen tersebut dalam porsi yang seimbang. Jangan lupa sertakan serat dari buah dan sayur karena sangat efektif dalam memenuhi elemen gizi yang kita butuhkan, serta serat larutnya bisa menyerap kolesterol berlebih. 

Aktif bergerak dan olahraga

Setidaknya kita melakukan olahraga 30 menit sehari selama 3 kali seminggu, atau sesuaikan dengan kondisi tubuh. Jika sudah lama tidak berolahraga, mulailah dari durasi pendek dan secara bertahap naikkan durasi workout kita. Tujuannya agar tubuh tidak kaget dan malah terbebani. 

Selain itu, lebih aktif bergerak akan membantu tubuh mengelola energi daripada menumpuknya. Misalnya sesekali jalan kaki setelah terlalu lama duduk, atau memilih naik tangga daripada lift. 

Istirahat cukup

Saat kita kurang istirahat, gaya hidup cenderung tidak teratur. Selain itu akan terjadi gangguan produksi hormon yang kita butuhkan untuk metabolisme. Begadang misalnya, bisa memicu kita makan pada jam di mana tubuh mestinya beristirahat dan melakukan detoks. 

Di sisi lain, istirahat berlebihan tanpa diimbangi gerak aktif, juga bisa memicu penumpukan lemak dan kolesterol. 

Berhenti merokok

Rokok termasuk salah satu faktor yang menambahkan adanya sumbatan di pembuluh darah. Hal ini bisa memicu penyakit jantung yang memperparah kondisi saat kolesterol kita juga tinggi. 

Puasa

Salah satu pola makan yang baik untuk diikuti adalah metode berpuasa atau juga intermittent fasting. Merupakan cara mengendalikan gaya makan yang tidak teratur atau berlebihan. Dengan asupan makanan yang baik, sangat bagus bagi pencernaan, maupun keseluruhan elemen tubuh kita nantinya. 

BACA JUGA: Angin Duduk Sering jadi Penyebab Kematian Mendadak, Begini Penanganannya

Ketahui kadar kolesterol kita sejak dini, karena hal ini bisa membantu untuk hidup lebih bahagia dan mudah di kemudian hari. Selalu jaga pola makan dan hidup kita teratur dan seimbang, agar senantiasa sehat jiwa dan raga. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *