Pentingnya Cek Fungsi Hati bila Doyan Makanan Berlemak
Melakukan cek fungsi hati bila hobi kulineran kekinian atau sering mengonsumsi makanan pinggir jalan, merupakan tindakan antisipatif yang baik. Makanan berlemak dapat meningkatkan risiko penyakit hati, begitupula virus atau bakteri yang mungkin melekat di dalamnya.
Tak banyak yang menyadari bahwa lemak dapat menumpuk di dalam hati, yang dapat menyebabkan kerusakan. Kebanyakan mengira lemak menumpuk di badan, padahal organ pun bisa terselimuti lemak. Konsumsi lemak berlebih juga dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan perut kembung. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol konsumsi makanan berlemak untuk mencegah kerusakan hati.
Cek fungsi hati merupakan alat untuk mengukur kesehatan hati dan menentukan apakah ada kerusakan dan infeksi pada organ ini. Dari situ kita juga bisa menilai efek dari makanan berlemak yang selama ini mungkin malah kita gemari.
Buat kalian yang senang kulineran dan kurang aktivitas fisik, coba perhatikan beberapa pembahasan seputar kesehatan hati dan pemeriksaannya di bawah ini.
Cek fungsi hati itu apa?
Pemeriksaan fungsi hati adalah tes diagnostik untuk mengukur kinerja hati. Ini bertujuan untuk mengetahui jika organ tersebut mengalami kerusakan atau penyakit. Tes ini melibatkan pengukuran kadar enzim, protein, dan zat lain yang dilepaskan oleh hati.
Prosedur pelaksanaannya dengan dengan memeriksa sampel darah, urin, dan jaringan dari hati. Kendati demikian, tes ini tidak hanya untuk mengidentifikasi penyakit liver, tetapi juga untuk mengukur efektivitas pengobatan yang mungkin sedang pasien jalani atau apakah yang bersangkutan menerima nutrisi yang cukup.
Selain itu, cek fungsi hati adalah prosedur yang juga menjadi bagian dari rutinitas medical check up. Pelaksanaannya dengan tujuan mengevaluasi kesehatan hati dan fungsi organ. Tes-tes tersebut dapat mencakup pemeriksaan darah, ultrasound, MRI, dan biopsi hati.
Hasil tes akan menjadi alat bantu dokter untuk mengetahui apakah fungsi hati masih normal, atau apakah ada masalah kesehatan yang harus segera mendapat penanganan, mengetahui penyebab masalah kesehatan yang mungkin terjadi, dan menyarankan cara untuk mengatasinya.
Mengenal fungsi liver dan kaitannya dengan pola makan kita
Hati adalah salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia. Ini berfungsi sebagai filter, memfasilitasi metabolisme, dan menyediakan nutrisi penting bagi tubuh. Tanggungannya akan semakin berat bila kita pun mengonsumsi dengan pola makan yang tidak karuan. Berikut adalah fungsi-fungsi utama hati bagi tubuh:
- Metabolisme: Hati memproduksi hormon dan enzim yang melakukan berbagai fungsi metabolik. Seperti membantu tubuh dalam mencerna makanan, mengubahnya menjadi energi, dan menyimpan nutrisi yang tubuh butuhkan.
- Detoksifikasi: Hati memfilter darah dari berbagai racun, seperti alkohol dan obat-obatan. Dengan demikian menghilangkan racun dari tubuh melalui sistem pencernaan dan sistem kemih.
- Penyimpanan: Hati menyimpan beberapa nutrisi penting, seperti vitamin A, D, E, dan K, serta asam empedu, sebagai cadangan nutrisi.
- Pembentukan: Hati memproduksi faktor pembekuan darah yang membantu menghentikan pendarahan. Ini juga menghasilkan protein yang membantu membentuk sel darah merah.
- Pengaturan: Hati membantu mengontrol tingkat glukosa darah dan mengatur keseimbangan asam dan basa dalam tubuh. Juga membantu mengatur kadar kolesterol dan trigliserida.
Organ ini melakukan banyak tugas penting, utamanya dalam membersihkan racun-racun dari tubuh. Oleh karena itu, konsumsi makanan dengan nilai gizi yang baik akan membantu meringankan tugasnya dan memelihara kesehatannya lebih lama.
Jenis-jenis gangguan hati
Penyakit dan kelainan hati adalah kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ vital ini. Ini termasuk berbagai macam penyakit seperti hepatitis, hati yang bermasalah, penyakit hati kronis, kerusakan pembuluh darah, dan tumor hati.
Penyakit hati kronis, seperti hepatitis B dan C, dapat menyebabkan kerusakan hati yang menyebabkan gagal hati. Kerusakan pembuluh darah yang terjadi karena aterosklerosis dapat menyebabkan penyumbatan dan menurunkan aliran darah ke hati.
Tumor hati adalah pertumbuhan abnormal yang berkembang dari sel-sel hati dan dapat menyebabkan gangguan pada aliran darah, bengkak, dan juga kanker. Penyakit hati autoimun dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh untuk menyerang hati dan menyebabkan kerusakan.
Penyakit hati lainnya termasuk sirosis, penyakit Gilbert, penyakit Wilson, dan penyakit hemokromatosis. Semua penyakit dan kelainan ini dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk gagal hati, jika tidak diobati dengan benar.
Prosedur cek fungsi hati
Pemeriksaan fungsi hati meliputi berbagai tes laboratorium dan pemeriksaan fisik. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah terdapat masalah pada hati, apa penyebabnya, dan bagaimana masalah tersebut dapat diobati.
Pertama, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai riwayat medis pasien dan gejala yang dialami. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa kondisi kulit dan mata pasien, dan akan memperhatikan tanda-tanda khas masalah hati seperti kulit kuning dan mata yang bengkak.
Bila perlu, dokter memeriksa abdomen untuk mencari tanda-tanda yang menunjukkan adanya masalah. Pemeriksaan ini bisa melibatkan palpasi abdomen untuk mencari tanda-tanda penyakit hati, seperti pembesaran hati atau pembesaran limpa.
Kemudian, dokter akan mengambil contoh darah dari pasien untuk mengetahui kadar enzim hati. Tes ini akan membantu dokter untuk menentukan apakah fungsi hati pasien normal atau tidak. Apabila tes darah menunjukkan bahwa enzim hati pasien berada di luar jangkauan normal, dokter akan mengambil contoh darah untuk mengetahui jenis penyakit yang mendasari.
Sedangkan bilal tes darah menunjukkan masalah dengan hati pasien, dokter juga dapat menyarankan pemeriksaan ultrasound. Ini bisa menunjukkan pembesaran hati atau masalah dengan pembuluh hati.
Pemeriksaan diagnostik lainnya yang dapat memeriksa fungsi hati adalah MRI atau CT scan. Metode tersebut bisa menunjukkan masalah dengan jaringan hati dan membantu dokter untuk menentukan diagnosis.
Cara mencegah kerusakan pada hati
Organ hati merupakan salah satu organ penting yang ada di tubuh manusia. Di mana ia bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan tubuh dengan memproduksi zat yang tepat, membuang zat berbahaya, dan melakukan beberapa fungsi metabolisme lainnya. Agar tetap sehat, ada beberapa cara untuk memelihara kesehatan organ hati.
Pertama, pastikan untuk menjaga berat badan agar tidak berlebih, sebab dapat menyebabkan tekanan pada hati dan merintis faktor terjadinya kerusakan jangka panjang. Juga, jangan minum alkohol secara berlebihan, karena mereka yang sering melakukannya bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang pada hati.
Kedua, konsumsi makanan yang sehat. Makanan yang tinggi serat, rendah lemak, dan rendah kalori dapat membantu menjaga kesehatan organ hati. Juga, pastikan untuk mendapatkan cukup air setiap hari untuk membantu mengurai toksin dari tubuh.
Ketiga, hindari mengonsumsi obat-obatan berbahaya atau berlebihan. Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada hati jika kita konsumsi tidak sesuai aturan atau pengawasan. Jangan mengonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter.
Keempat, jangan lupa untuk berolahraga secara teratur. Olahraga dapat membantu meningkatkan aliran darah ke hati dan memastikan bahwa hati mendapatkan nutrisi dan oksigen yang kita butuhkan.
Kelima, pastikan untuk mendapatkan tes darah secara rutin. Tes darah dapat membantu memantau kesehatan dan memungkinkan dokter untuk mengenali masalah sejak dini.
BACA JUGA: Mengenal Prosedur Medical Check Up dan Manfaatnya
Meski menjaga kesehatan, cek fungsi hati kemungkinan masih kita perlukan. Hal tersebut karena pemeriksaan rutin bisa mencegah potensi gangguan organ lain yang mungkin terjadi karena virus dan bakteri. Mari jaga pola makan dan bila perlu lakukan medical check up atau MCU untuk memastikan kesehatan kita.