7 Cara Mengatasi Diare yang Melilit

Selain obat, ada cara mengatasi diare secara alami. Keduanya kita butuhkan dengan menyesuaikan tingkat keparahan sakit perut yang terjadi.

Diare biasanya terjadi karena adanya kontaminasi bakteri. Hal ini kemudian membuat beberapa gejala seperti perut yang melilit dan selalu ingin buang air besar. Frekuensi BAB meningkat dan cenderung cair, misalnya dalam satu jam, kita bisa 3 kali lebih bolak-balik ke WC dan sakit perutnya tak kunjung hilang. Selanjutnya hal ini bisa membuat kita merasa lemas dan lesu, karena banyak cairan tubuh berkurang dalam proses kekebalan tubuh melawan bakteri tersebut.

Nah, ada beberapa cara yang bisa lakukan untuk mengatasi diare baik secara alami, maupun menggunakan obat-obatan. Diare relatif lebih cepat penyembuhannya daripada sakit lambung. Meski demikian, tergantung dari tingkat keparahan yang kita alami. Simak tipsnya di sini.

Cara mengatasi diare dengan oralit

Pertama yang bisa kita siapkan dan paling mudah adalah dengan membuat oralit. Campuran air dengan gula dan garam atau larutan air dengan serbuk oralit ini bisa membantu tubuh mendapatkan elektrolit dengan lebih baik. Sebab selama mengalami diare, tubuh jadi kekurangan banyak cairan, karena mekanisme otomatis untuk mengeluarkan sumber penyakitnya.

Oralit mencegah kita jadi lemas dengan cepat dan juga menghindari kekurangan cairan yang bisa menyebabkan peradangan atau demam. Selain oralit, tetap konsumsi air putih dan bila ada kuah makanan yang sifatnya ringan seperti sup atau kuah sayur bening, bisa kita manfaatkan. Konsepnya adalah untuk menjaga asupan cairan dalam tubuh secara bertahap.

Sedangkan cukup minum air putih, membantu tubuh mendapatkan cairan. Hal ini perlu untuk membantu mengeluarkan racun atau bakteri di dalam pencernaan.

Konsumsi obat dengan ekstrak daun jambu atau obat diare

Ketika mengetahui bahwa frekuensi diare meningkat, perlu mengonsumsi obat yang mengandung ekstrak daun jambu. Sebab kandungan zat ini sudah lama menjadi andalan untuk kondisi sakit perut akibat diare. Beberapa obat diare yang tersedia di pasaran, apotik atau warung, ada juga yang mengandung ekstrak daun jambu.

Selain itu, kita juga bisa menggunakan obat diare yang tersedia di apotik. Biasanya dengan kandungan attapulgite yang tidak terlalu memerlukan resep dokter. Kandungan obat ini bisa membantu mengendalikan frekuensi buang air besar dan memadatkan dari yang teksturnya cair, menjadi lebih padat. Namun, efek yang paling cepat kemungkinan adalah mengendalikan frekuensi buang airnya. Pada kondisi yang lebih berat, pemadatan tinja mungkin membutuhkan waktu lebih lama.

Minum air jahe hangat

Jahe belakangan ini menjadi komoditi yang penting dalam perdapuran. Selain untuk bumbu masak, nyatanya kita memerlukan asupan ini untuk bisa menjaga kesehatan dan imunitas. Kandungan dalam jahe terbukti mampu menjadi anti radang. Khasiat ini amat sangat terpakai dalam beragam penyakit seperti Covid-19 dan diare.

Dalam mengatasi perut yang bermasalah, jahe hangat membantu agar perut kita menjadi lebih tenang. Sebab salah satu gejala diare adalah perut berbunyi akibat kontraksi usus yang berlebihan. Selain itu, jahe juga bisa memerangi perkembangan bakteri yang ada di dalam tubuh secara alami.

Konsumsi buah pisang dan pepaya

Cara berikutnya sebenarnya lebih bersifat booster atau penunjang saja, yakni mengonsumsi buah pisang dan pepaya. Buah pisang lebih mudah kita konsumsi ketika tidak banyak berselera makan akibat diare. Selain memberikan asupan, teksturnya sangat ramah bagi perut yang sedang sakit.

Sedangkan buah pepaya mengandung enzim papain yang membantu kinerja sistem pencernaan. Selain itu juga bisa membuat perut lebih kondusif dan mengandung asupan vitamin yang baik. Cara agar kedua buah ini semakin maksimal efeknya adalah dengan mengunyah buah tersebut hingga 32-64 kali. Selain menjadi lebih lembut, juga bisa membantu enzim ptialin dari air ludah untuk membantu pencernaan di dalam usus.

Cara mengatasi diare dengan bahan kunyit

Selain jahe, rimpang lain yang bermanfaat untuk mengatasi kondisi peradangan dan infeksi adalah kunyit. Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung bahan kunyit, tapi hindari yang bersantan, pedas atau asam. Yang cukup aman kita konsumsi adalah makanan seperti soto atau minuman kunyit madu.

Kandungan kunyit adalah zat anti inflamasi. Di negara India misalnya, banyak menggunakan bahan ini untuk berbagai pengobatan. Seperti luka, demam, menguatkan kesehatan ibu hamil dan baru melahirkan atau berbagai penyakit dalam lainnya.

Konsumsi bawang putih

Banyak orang mengetahui betapa istimewanya khasiat bawang putih. Bahkan ada yang berani mengonsumsinya meski masih mentah. Namun, tak perlu memaksakan diri. Bawang putih termasuk bahan yang tidak hilang khasiatnya meski dimasak. Asalkan dengan cara yang benar.

Bawang putih bisa kita olah untuk masakan seperti sup, sembari menghangatkan tubuh dan menenangkan perut. Biasa juga kita kukus atau menggunakan bawang herbal yang banyak tersedia di pasaran untuk pengobatan. Terdapat khasiat antioksidan, anti radang dan anti bakteri dalam bawang putih yang bisa mempercepat pemulihan.

Bila gejala berlanjut, hubungi dokter

Sangat memungkinkan bila ke semua cara tersebut belum benar-benar bisa mengatasi diare dengan baik. Bila dalam 1-2 hari kondisinya tidak membaik, segera periksakan ke dokter. Kemungkinan ada beberapa jenis obat yang lebih efektif untuk mengatasinya. Di antaranya jenis antibiotik atau obat diare yang lebih kuat dari attapulgite, tapi tetap aman sebab penggunaannya berdasarkan anjuran medis.

Agar tidak semakin parah, sementara hindari beberapa jenis makanan yang mungkin mengiritasi perut. Di antaranya adalah kopi, susu, coklat, makanan asam atau pedas. Pilih tekstur makanan yang lebih halus untuk sementara agar memudahkan kinerja pencernaan.

Selain itu, ketahui bahwa seringnya penyebab diare adalah kebersihan makanan atau cara makan yang kurang terjaga. Selalu cuci tangan sebelum makan, serta pastikan makanan bersih.

TanyaDNA