Cara Mengatasi Dehidrasi dan Doyan Minum Air Putih
Tidak semua cara mengatasi dehidrasi menggunakan air mineral, ada juga yang lebih senang dengan air kelapa atau minuman dingin yang manis dan segar. Sebenarnya hal ini tidak sepenuhnya salah, namun sebaiknya tidak berlebihan.
Dehidrasi merupakan keadaan yang muncul akibat kurangnya konsumsi cairan, sedangkan tubuh kita menggunakan dan mengeluarkan cairan lebih banyak. Hal ini bisa membuat kita merasa haus, mudah lelah, lesu bahkan mood kurang stabil.
Solusi terbaik mengatasi dehidrasi ini adalah konsumsi air mineral atau air putih. Namun tak semua orang memenuhi kebutuhan air putihnya karena rasa yang tawar. Nah, kita bahas yuk tentang dehidrasi dan apa pentingnya mengonsumsi air mineral untuk kualitas kesehatan tubuh.
Cara mengatasi dehidrasi dengan penuhi kebutuhan air
Dehidrasi adalah ketika cairan yang kita keluarkan dalam bentuk kencing dan keringat, jauh lebih banyak daripada yang kita masukkan ke dalam tubuh. Hal ini menyebabkan kita merasa haus, kulit terasa kering, badan lesu, sering salah fokus dan stabilitas emosi serta pikiran bisa terganggu.
Penyebab terjadinya dehidrasi
Kondisi dehidrasi tidak sesederhana haus, karena ketidakseimbangan cairan tubuh juga bisa merupakan dampak dari keadaan tubuh atau berdampak bagi fungsi tubuh lainnya. Ini bisa terjadi karena kita kurang minum, atau tubuh mengeluarkan cairan akibat gangguan kesehatan tertentu. Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan dehidrasi:
- Kurang mengonsumsi air putih atau air mineral. Minuman yang mengandung rasa dan warna bisa menjadi sumber cairan, namun tidak sebaik air putih fungsinya bagi tubuh.
- Beraktivitas dengan intensitas tinggi sehingga mengeluarkan banyak energi dan keringat.
- Mengalami diare atau BAB cair yang frekuensinya berkali kali.
- Dalam kondisi demam, karena merupakan indikator imunitas sedang melawan penyakit sehingga membutuhkan cairan lebih banyak.
- Sedang dalam kondisi hamil atau menyusui.
- Berada di dalam kondisi ruangan atau tempat yang lembab dan panas.
- Mengonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi dan frekuensi yang cukup banyak. Seperti snack, mie instan, atau gorengan.
Ini merupakan penyebab yang paling umum. Namun pada beberapa kondisi usia tertentu, faktor penyebab dehidrasi bisa berbeda. Misalnya pada lansia, ialah karena penurunan fokus dan perhatian, sehingga sering lebih sedikit minum. Atau pada bumil dan menyusui yang mengalami perubahan fisik, sehingga lebih sering buang air kecil.
Gejala tubuh kekurangan cairan
Umumnya, kita mengetahui kalau tubuh butuh cairan karena adanya rasa haus. Sebenarnya, ada beberapa kondisi yang mungkin tak kita sadari sebagai sinyal adanya dehidrasi.
- Merasa haus, tenggorokan kering dan gatal menjadi salah satu gejala dehidrasi paling sering terjadi.
- Merasa sakit pinggang atau pada area pangkal paha. Pada area ini terdapat organ ginjal yang berfungsi menyaring darah.
- Warna urine yang pekat atau keruh. Rasa tidak nyaman saat buang air kecil atau setelahnya.
- Sering merasa lesu, lemas atau mengantuk.
- Mengalami fluktuasi suasana hati dan pikiran. Sementara itu, mudah lupa, tidak konsentrasi atau sering gagal fokus.
- Mulut terasa kering.
- Frekuensi buang air kecil yang sedikit.
Selain gejala di atas, pada beberapa situasi yang lebih kronis, seseorang bisa tak sadarkan diri atau mengalami kejang. Atau mengalami kondisi di mana ritme debaran jantung dan nafas yang tak beraturan.
Mengapa harus air putih sebagai cara mengatasi dehidrasi?
Air putih memiliki kandungan yang netral dan mudah penyerapannya dalam tubuh. Selain itu, tidak membawa kandungan seperti gula, garam atau zat tambahan lain yang perlu penyaringan sehingga memudahkan kinerja organ.
Air putih juga membantu membersihkan sistem pencernaan dan membuang racun. Dengan sifatnya yang murni dan netral, konsumsi air putih lebih mencegah kita dari obesitas dan gula darah tinggi daripada cairan jenis lainnya. Minum air mineral memang bukan satu-satunya solusi untuk masalah haus dan dehidrasi, namun menjadi yang paling bisa kita lakukan dan butuhkan.
Bila kita adalah orang yang masih sulit memenuhi kebutuhan air putih karena rasanya, cobalah minum secara bertahap dari hari ke hari. Misalnya dari 3-4 gelas 200 ml per hari selama satu minggu di rentang jam yang berjauhan. Berikutnya, tingkatkan sesuai kemampuan hingga kita bisa mengonsumsi 8-10 gelas per hari atau sesuai kebutuhan.
Kurangnya konsumsi air putih dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti infeksi saluran kemih, kencing batu, batu ginjal hingga dehidrasi.
Konsumsi air elektrolit
Selain air putih, kita juga akan memerlukan elektrolit. Beberapa sumber cairan elektrolit yang aman dan umum untuk dikonsumsi adalah oralit atau air kelapa. Penggunaan oralit biasanya pada mereka yang sedang sering buang air besar atau diare. Sedangkan air kelapa sangat bermanfaat bagi mereka yang mengalami mabuk perjalanan atau keracunan makanan.
Selain jenis minuman di atas, kita juga bisa mengonsumsi sayuran atau buah yang tinggi kadar airnya. Seperti semangka, lettuce, tomat, jeruk dan masih banyak lagi. Karena selain mengandung air, bahan-bahan tersebut juga mengandung vitamin, mineral penting dan enzim.
Pada beberapa kondisi dehidrasi yang membuat seseorang tidak sadarkan diri, perlu penanganan yang lebih intensif. Jika yang berkaitan merasa keluhannya tak tertahankan seperti sakit kepala berat, muntah hingga tak sadarkan diri, sebaiknya mendapatkan pertolongan di rumah sakit terdekat.
Dehidrasi bagi sebagian orang adalah kondisi biasa atau masih bisa diatasi dengan mudah. Namun, dampak dehidrasi bisa cukup signifikan bila kita tidak menyadari gejalanya atau penanganannya kurang tepat.
BACA JUGA: 7 Manfaat Minum Air Hangat yang Begitu Banyak tapi Sering Diremehkan
Penuhi kebutuhan 8-10 gelas air minum sehari atau sesuai dengan kebutuhan tubuh dan produktivitas. Bila perlu, imbangi dengan elektrolit yang bisa kita dapatkan pada buah dan sayuran. Tetap sehat dan terhidrasi ya.