8 Cara Mencegah Bullying pada Anak dan Remaja


Orang tua masa kini perlu mengetahui cara mencegah bullying demi kesehatan mental dan perkembangan anak-anak. Pasalnya, hal ini sering terjadi di usia sekolah dan dapat memberikan dampak jangka panjang.

Bullying merupakan aksi penindasan atau penggencetan oleh satu atau sekelompok orang yang merasa memiliki kekuatan atau kekuasaan pada orang yang menjadi objeknya. Seringkali objek ini merupakan mereka yang rentan secara mental (seperti mudah merasa takut, pendiam, punya trauma atau permisif) dan bahkan kondisi ini bisa terdapat pada siapapun.

Aksi ini sangat berbahaya karena bila terjadi pembiaran, dapat terjadi kekerasan yang lebih ekstrem atau kecenderungan bunuh diri. Di sinilah peran orang dewasa terdekat seperti orang tua, guru atau keluarga menjadi sangat penting. Mari kita ulas mengenai bullying ini.

Cara mencegah bullying dengan mendengarkan

ilustrasi bullying
Sumber gambar

Sebenarnya, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah seksama dalam mendengarkan dan mengalokasikan waktu bagi anak atau remaja tersebut. Pada usia ini, mereka mungkin mengatakan yang sejujurnya atau bahkan berbohong. Tentu kita tidak bisa serta merta membela atau mengabaikan.

Cukup dengarkan dengan seksama cerita anak tentang lingkungannya. Artinya, kita memang memperhatikan, memberi respon yang sesuai, bahkan bila perlu, kita ingat hal-hal penting atau nama orang yang ia ceritakan.

Dari hal ini saja, kita sudah memberikan perhatian dan penguatan kepada mereka secara tidak langsung. Sebab ketika ada orang yang mendengarkan mereka, hal ini seperti memberi penerimaan.

Membawa diri sebagai panutan

Menjadi seorang panutan tak berarti punya jabatan tertentu. Sebagai orang tua, kakak, ataupun guru, kita bisa membawa diri dan membiasakan untuk melakukan hal yang baik. Hal ini kemudian akan menjadi contoh bagi anak atau bahkan siapapun yang melihatnya.

Bagaimana kita merespon orang lain, menghargai diri sendiri, menyikapi keadaan, dapat menjadi motivasi dan sumber kepercayaan diri bagi mereka. Hal ini akan menumbuhkan rasa sadar akan nilai diri sendiri, sehingga anak atau remaja tersebut bisa menemukan keberhargaan dirinya.

Gencetan atau bullying sering menyerang mental objeknya, sehingga muncul rasa tidak berharga atau takut. Saat mereka memiliki rasa berharga dan muncul keberanian, maka ada kewaspadaan dan dorongan untuk mempertahankan atau membela diri bila terjadi aksi penggencetan.

Cara mencegah bullying dengan edukasi

Sama seperti ketika anak mulai kritis di masa pubertas, bullying juga merupakan topik yang perlu kita edukasi pada mereka. Hal ini untuk mencegah tumbuh liarnya sikap ingin membully atau shock akibat menjadi korban bully. Kerap kali keduanya terjadi karena kekurangtahuan. Gunakan bahasa yang paling mudah mereka pahami. Selain itu, lakukan interaksi 2 arah untuk mengukur seberapa baik anak atau remaja mengerti tentang bullying.

Mengenali kecenderungan

Setiap anak tumbuh dengan memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang memiliki kecenderungan untuk dominan, ada pula yang sudah berbakat untuk negosiasi dengan lingkungan, namun tak sedikit yang memilih diam karena menghindari masalah. Dan masih banyak lagi kecenderungan lain sebagai pembentuk karakter seseorang.

Sebagai orang tua atau guru, kita perlu memiliki kemampuan untuk mengenali kecenderungan tersebut meski tidak terlalu dalam. Dengan rutin berkomunikasi, interaksi atau pengamatan sehari-hari, kita bisa melihat karakter yang dominan dari seorang anak atau remaja. Sehingga bila terjadi permasalahan dengan satu atau sekelompok orang, kita tidak mudah terbawa masalah dan bisa menjadi penengah yang baik.

Ajari cara mempertahankan diri yang aman

ilustrasi latihan bela diri
Sumber gambar

 

Salah satu cara termudah untuk bisa mempertahankan diri dari situasi bullying adalah lari. Hal ini masih menjadi solusi tercepat dan teraman. Tapi, bagaimana bila kondisi tak memungkinkan dan si anak atau remaja harus menghadapi situasinya sendirian?

Ajari anak cara-cara yang aman untuk bertahan dan melindungi dirinya. Misalnya dengan tidak mudah terpancing untuk emosi, tidak mudah merasa gentar, sedih dan takut dengan ucapan lawan mereka. Atau hal-hal lain yang dapat melatih mereka menguasai keadaan.

Bila kita ingin membekali mereka dengan ilmu bela diri, berikan arahan untuk tidak melakukan sesuatu yang membahayakan. Baik bagi diri mereka maupun orang yang melakukan aksi bullying.

Berkomunikasi dengan pihak yang berwenang

Dalam hal ini bisa merupakan pihak sekolah atau orang dewasa di lingkungan terkait, seperti tempat les, tempat ekskul dan sebagainya. Selain kita mengajari mereka bagaimana cara menyampaikan keluhan dengan benar, sebagai orang tua, pendidik atau keluarga, kita perlu mendampingi mereka.

Masalah bullying seringkali tidak serta merta selesai dengan musyawarah. Oleh karena itu, kita juga perlu menyiapkan diri untuk melakukan komunikasi dan negosiasi dengan telaten sampai menemukan solusi atau titik temu.

Memberikan anak ruang untuk melakukan hobi atau hal yang ia suka

ilustrasi anak melakukan hobi
Sumber gambar

Meski masih usia anak-anak dan remaja, mereka juga perlu menyalurkan kegiatan yang disukai. Hal ini bisa membawa mereka pada pergaulan lebih luas, sekaligus melakukan hobi atau kesukaannya. Selain itu, kegiatan positif dan bermanfaat ini bisa mengalihkan fokus mereka menjadi karya-karya baru bila memungkinkan.

Sesekali, lakukan hal ini bersama-sama dengan mereka. Berikan apresiasi dan pujian tulus atas ide-ide yang mungkin mereka hasilkan dalam kegiatan tersebut. Hal ini dapat membangkitkan rasa optimis terhadap diri sendiri.

Cara mencegah bullying dengan edukasi tentang pergaulan

Yang paling penting pada akhirnya adalah pengetahuan tentang pergaulan. Hal ini akan sangat luas topiknya, bahkan akan terus kita ajarkan hingga mereka dewasa. Namun, kabar baiknya adalah sarananya pun banyak. Misalnya dengan menonton film tentang pertemanan, teamwork, melakukan kegiatan berkelompok, mengenalkan dengan pergaulan baru dan masih banyak lagi.

Itulah beberapa hal yang mungkin terlihat sangat fundamental, tapi berperan besar dalam menekan risiko bullying. Siapapun bisa menjadi pelaku dan korbannya. Bahkan hal ini bisa menerus hingga dewasa bila kita tidak memberikan waktu untuk mendengar atau mendampingi mereka.

BACA JUGA: Anxiety Adalah Gangguan Kecemasan, Begini Penanganannya

Mari mewujudkan generasi yang lebih sehat dengan mencegah bullying bersama-sama.

Pencegahan bullying bisa dilakukan baik pada korban maupun pelaku. Anda bahkan dapat melakukan konseling medis untuk mencegah maupun mengatasi hal ini. Lakukan medical check up psikiatri untuk memperbaiki kondisi mental maupun fisik kedua belah pihak yang terlibat. Libatkan para ahli, seperti psikiater atau psikolog, untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat. Sebab bullying adalah permasalahan kejiwaan yang membutuhkan peran serta berbagai pihak dalam memutus rantainya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *