Tanda-Tanda Covid Omicron yang Biasanya Dirasakan Para Penderitanya
Waspada terhadap Covid-19 tak hanya sekadar mengenakan masker atau taat prokes. Siapa pun wajib waspada dengan mengetahui tanda-tanda Covid Omicron.
Omicron merupakan penyakit varian dari Covid-19. Jenis ini muncul dan bikin heboh dunia di akhir 2021 lalu. Ketika angka penularan Covid-19 mulai menurun dan orang mulai percaya diri untuk kembali beraktivitas seperti sedia kala, tiba-tiba saja muncul kabar Omicron.
Banyak yang mengatakan bahwa varian Omicron memiliki gejala yang lebih ringan daripada varian-varian Covid-19 sebelumnya. Meski begitu, Omicron memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi. Terbukti di Indonesia, jumlah penderita Covid-19 Omicron begitu cepat dan terus memuncak.
Angka kematian yang merupakan ekor dari Covid-19 varian Omicron tergolong lebih rendah dari jenis lain. Meski sudah banyak masyarakat yang mendapatkan vaksin, Indonesia tetap tidak boleh lengah. Waspada dan disiplin merupakan kunci utama untuk lepas dari pandemi. Pasalnya, masih saja ada pasien yang meninggal akibat virus Corona. Ketahui tanda-tanda Covid Omicron yang biasanya dirasakan para penderitanya supaya bisa lebih aware terhadap penularan penyakit ini.
Sejumlah pakar mengklaim bahwa ciri-ciri Omicron umumnya mirip dengan flu biasa.
Tanda-tanda Covid Omicron menurut ahli kesehatan
Menurut pakar kesehatan, virus Corona merupakan mutasi dari patogen penyebab sakit flu. Karena itu tak heran bila gejala-gejala keduanya sangat mirip. Dr. Erlina Burhan, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), mengamini hal ini. Dalam konferensi pers virtual bertajuk ‘Perkembangan Terkini kasus COVID-19 varian Omicron’ bulan Januari lalu mengatakan bahwa tanda-tanda Covid Omicron akan membuat penderitanya merasakan batuk, pilek, hidung tersumbat kemudian cairan di hidung atau meler, dan juga rasa lesu, lemah, kadang demam yang mirip flu biasa.
Meski begitu, dr. Erlina mengingatkan bahwa ada tanda-tanda Covid Omicron yang tergolong khas. Salah satu yang harus Anda waspadai adalah rasa sakit pada tenggorokan. Varian ini juga memicu sensasi rasa sakit sedang hingga serius.
Secara garis besar, ada tiga kategori tanda-tanda Covid Omicron yang bisa Anda jadikan patokan untuk tetap waspada terhadap penyakit ini.
Tanda-tanda Covid Omicron yang paling umum
Untuk kategori pertama adalah tanda-tanda Covid Omicron yang paling umum terjadi di masyarakat. Seperti yang sudah disebut oleh dr. Erlina Burhan, penderita Omicron kan merasakan gejala-gejala seperti sensasi demam, batuk, kelelahan, hilangnya indera penciuman dan rasa.
Tanda-tanda Covid Omicron yang kurang umum
Selanjutnya di kategori kedua adalah tanda-tanda Covid Omicron yang kurang umum. Di level ini, penderita akan merasakan gejala-gejala tambahan, seperti sakit tenggorokan, nyeri di bagian kepala, diare, tubuh yang terasa sakit, muncul ruam-ruam pada kulit, mata merah, hingga adanya perubahan warna pada jemari tangan dan kaki.
Tanda-tanda Covid Omicron yang serius
Ini adalah tanda-tanda Covid Omicron yang harus segera mendapatkan penanganan medis secara cepat. Bila tidak, jiwa penderitanya bisa terancam karena gejalanya sangat membahayakan kesehatan serta mengganggu fungsi organ-organ tubuh.
Waspada ketika Anda merasa sesak napas atau sulit bernapas, sulit untuk bicara dan menggerakkan tubuh, susah fokus dan kebingungan, hingga muncul rasa sakit pada bagian dada.
Dari pengelompokan tanda-tanda Covid Omicron di atas, masyarakat bisa lebih tahu dan tanggap tindakan apa yang harus mereka lakukan untuk mengobati penyakitnya. Selain itu, sangat disarankan bagi semua orang untuk mendapatkan vaksin, terutama kaum lansia dan komorbid demi menekan gejala-gejala Covid Omicron, atau setidaknya menurunkan level tanda-tanda Covid Omicron agar tidak lebih dari kategori sangat umum.
Bagaimana bila merasakan tanda-tanda Covid Omicron?
Bila Anda merasakan tanda-tanda Covid Omicron, langkah pertama adalah menentukan seberapa parah rasa sakitnya. Bila tergolong berat, segera dapatkan pertolongan dari pihak rumah sakit. Kalau Anda dinyatakan positif dan tanda-tanda Covid Omicron masih terasa ringan atau tanpa gejala, lakukan isolasi mandiri di rumah. Dapatkan juga perawatan lewat obat gratis dan telemedicine.
Untuk mendapatkan dua fasilitas tersebut, lakukan tes PCR di laboratorium yang terhubung dengan sistem New All Record Kementerian Kesehatan. Contohnya adalah GSI Lab, yang memiliki laboratorium tes PCR berstandar Biosafety Level (BSL) 2+ untuk tingkat akurasi dan pemeriksaan yang cepat dan tepat.
Bila hasil tes positif, secara otomatis laboratorium akan melaporkan hasil pemeriksaan ke Kemenkes. Sementara penderita akan mendapatkan pesan dari Kemenkes melalui WhatsApp. Bila tidak mendapatkan pesan, cek NIK secara mandiri di situs isoman.kemkes.go.id. Telemedicine memberi fasilitas konsultasi dan kontrol kesehatan secara online dengan dokter.
Untuk Anda yang ingin tes PCR namun secara biaya tidak mampu, manfaatkan program #SwabAndSaveIndonesia dari GSI. Dengan program ini, siapa pun bisa mendapatkan uji sampel tanpa biaya. Daftarkan diri Anda dengan mengunjungi situs gsilab.id/id/swab-save/.
Panduan melakukan isolasi mandiri di rumah bagi penderita Covid Omicron
Dengan semakin meningkatnya penularan Covid Omicron, perlu adanya urgensi perawatan pasien di rumah sakit atau balai isolasi. Bila merasakan tanda-tanda Covid Omicron level ringan atau tanpa gejala, lakukan isolasi mandiri di rumah sendiri.
Berikut adalah beberapa syarat bagi pasien Covid-19 varian Omicron agar bisa isoman di rumah.
- Usia pasien 45 tahun ke bawah.
- Tidak memiliki komorbid.
- Paham dan tahu cara mendapatkan telemedicine dan berbagai layanan kesehatan.
- Harus komitmen mengisolasi diri secara mandiri hingga dinyatakan 100% aman untuk keluar rumah.
Untuk Anda yang ingin isolasi mandiri, ada ketentuan-ketentuan rumah yang wajib diketahui.
- Pasien yang isolasi mandiri harus terpisah dari anggota keluarga lain. Artinya, tinggal di kamar sendiri, tanpa ada sentuhan atau komunikasi langsung.
- Rumah harus memiliki satu ruangan yang memiliki kamar mandi sendiri, terpisah dari kamar mandi untuk anggota keluarga lainnya.
- Ada akses untuk penggunaan oksimeter.
- Ketersediaan peralatan pendukung pasien selama proses isolasi mandiri.
BACA JUGA: Panduan Isolasi Mandiri Omicron, Jangan Terkecoh Gejala Ringan
Itulah persyaratan dan kelengkapan yang harus Anda miliki bila merasakan tanda-tanda Covid Omicron dan ingin melakukan perawatan secara mandiri di rumah. Dengan langkah tersebut, masyarakat Indonesia bisa menekan penyebaran virus Corona sehingga bisa lebih cepat keluar dari pandemi ini.