Tanda-Tanda Kematian Menurut Medis yang Umum Dijumpai
Kematian adalah salah satu hal yang pasti dalam kehidupan, di antara banyak hal yang sifatnya tidak pasti. Kematian pasti menghampiri seseorang, hanya saja tidak ada yang tahu kapan waktunya. Pernahkah Anda merenungkan tentang kematian, termasuk tanda-tanda kematian yang pasti dialami setiap orang?
Sebenarnya secara medis, kematian memiliki beberapa definisi berbeda, entah itu mati otak atau mati batang otak. Kebanyakan orang berpikir bahwa jantung adalah pusat kehidupan sehingga ketika jantung berhenti berdetak, maka itulah tanda-tanda kematian yang pasti.
Padahal, pusat kehidupan manusia berada di otak. Jantung yang berhenti berdetak pun terkadang masih bisa berdetak kembali. Masih ada upaya operasi cangkok jantung dan sebagainya. Berbeda dengan otak, yang menurut pengetahuan terbaru, belum bisa digantikan.
Lalu apa saja tanda-tanda kematian yang bisa diamati pada orang yang sudah meninggal? Secara medis, tanda-tanda kematian dibagi dua, yaitu mati somatik dan seluler. Apa saja itu? Simak penjelasan berikut.
Tanda-tanda kematian somatik

Mati somatik terjadi seketika hingga 2 jam setelah otak berhenti berfungsi. Tanda-tanda kematian somatik merupakan hal yang bisa diamati dalam seketika. Pada tahap ini, beberapa organ masih beraktivitas, namun yang dilakukan adalah aktivitas sisa, dan baru beberapa saat setelahnya benar-benar berhenti. Jadi, jangan heran jika tubuh masih hangat dan otot masih seperti semula.
Tanda-tanda kematian somatik merupakan tanda awal yang digunakan dokter untuk menegakkan diagnosis kematian. Berikut tanda-tanda kematian somatik yang dapat diamati pertama kali:
Henti napas
Tanda paling mudah melihat henti napas adalah dengan melihat ada tidaknya pergerakan di dada dan perut. Anda juga bisa merasakan ada tidaknya hangat napas dari mulut dan hidung, serta mendengarkan dengan saksama suara napas. Henti napas merupakan tanda-tanda kematian yang paling mudah ditemukan, namun ingatlah selalu bahwa tidak semua orang yang mengalami henti napas pasti dinyatakan meninggal.
Ada kalanya Anda perlu memberi bantuan pijat jantung pada orang yang mengalami henti napas. Pada sebagian kasus, henti napas masih bisa tertolong dengan pijat jantung. Misal pada orang pascaoperasi, tenggelam, serangan jantung, dan sebagainya. Daripada meragukan status kematian seseorang, lebih baik Anda memberikan pertolongan pertama terlebih dahulu dalam kasus henti napas.
Henti jantung
Sama seperti henti napas, sebenarnya henti jantung juga bukan kondisi mutlak yang menandakan seseorang meninggal. Untuk melihat adanya henti jantung, Anda bisa meraba pembuluh darah di leher atau meraba jantung seseorang, yaitu pada rongga dada sebelah kiri. Meraba nadi di tangan sebenarnya kurang akurat untuk tanda-tanda kematian.
Pupil melebar
Pernah lihat dokter membawa semacam senter atau penlight? Dokter akan menyinari mata seseorang untuk melihat refleks pupil. Normalnya ketika dihadapkan dengan cahaya terang, pupil (bagian tengah mata) akan mengecil. Pupil yang melebar merupakan tanda bahwa organ tersebut tidak lagi berfungsi dan merupakan tanda-tanda kematian.
Tanda-tanda kematian seluler

Berbeda dengan mati somatik, mati seluler merupakan tanda-tanda kematian yang pasti. Kematian seluler terjadi sejak 2 jam setelah seseorang dinyatakan meninggal, hingga seterusnya. Pada tahap ini, organ tubuh telah berhenti beraktivitas sepenuhnya sehingga tanda yang bisa diamati pun bersifat lebih jelas. Berikut tanda-tanda kematian seluler:
Kaku mayat (rigor mortis)
Pada orang yang sudah meninggal, ATP (energi sisa metabolisme) akan terkumpul di otot sehingga mengakibatkan otot terus berkontraksi dan kaku. Akan tetapi, kaku tersebut perlahan akan menghilang. Kaku mayat mulai terjadi sejak 1 jam setelah kematian dan bisa menetap hingga 18 jam.
Lebam mayat (livor mortis)
Lebam mayat terjadi sekitar 2 jam setelah kematian, dan menetap hingga 8-12 jam. Berbeda dengan memar yang terjadi sewaktu hidup, lebam hanya terjadi ketika seseorang meninggal. Bila memar bisa ditemukan di berbagai tempat, lebam hanya terjadi di bagian terendah tubuh ketika meninggal.
Lebam mayat merupakan sel darah yang terkumpul di bawah karena gravitasi, bukan karena aktivitas sel. Bila seseorang meninggal dalam kondisi telentang, maka lebam akan ditemukan di punggung. Bila meninggal dalam posisi berdiri, maka lebam akan ditemukan di ujung kaki dan tangan.
Penurunan suhu mayat (algor mortis)

Suhu tubuh seseorang yang meninggal akan berubah mengikuti suhu sekitar. Apabila orang tersebut tergeletak di lantai, suhu tubuhnya akan dingin seperti lantai. Sedangkan bila seseorang meninggal di gurun pasir, maka suhu tubuhnya justru akan meningkat.
Pembusukan
Proses pembusukan mulai berjalan sejak 24 jam setelah kematian hingga seterusnya. Proses pembusukan terjadi akibat adanya pelepasan enzim sisa dari dalam tubuh disertai aktivitas mikroorganisme di luar tubuh. Pada tahap ini, bisa ditemukan tanda-tanda kematian seperti tubuh berubah warna, penumpukan gas di tubuh (yang menyebabkan perut menggelembung atau beberapa organ terlepas dari tempatnya), hingga munculnya beberapa mikroorganisme seperti lalat dan belatung.
BACA JUGA: Angin Duduk Sering jadi Penyebab Kematian Mendadak, Begini Penanganannya
Nah, itulah tanda-tanda kematian yang bisa dialami setelah seseorang dinyatakan meninggal. Semoga artikel ini bisa memberi tambahan wawasan bagi Anda dalam hal medis. Ingatlah selalu tentang kematian sehingga Anda bisa menjadi semakin dekat dengan Tuhan.