8 Gejala Sinusitis yang Mungkin Belum Anda Ketahui


Sinus adalah ruang kosong yang berada di dalam tulang di antara mata, di belakang tulang pipi dan dahi. Tugas sinus adalah memproduksi lendir yang dapat berguna untuk menjaga kelembaban di dalam hidung. Pada gilirannya, kelembaban tersebut dapat melindungi hidung dari debu, alergen, dan polutan. Sama seperti jaringan tubuh lainnya, sinus juga bisa mengalami peradangan atau pembengkakan yang dikenal dengan istilah sinusitis.

Peradangan pada sinus dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur yang menyebabkan saluran sinus tersumbat. Orang dengan alergi tertentu, memiliki riwayat infeksi pernapasan, memiliki polip hidung, memiliki sistem kekebalan yang lemah atau kondisi kesehatan seperti septum menyimpang adalah yang paling berisiko mengalami sinusitis.

Jenis sinusitis

Ada empat jenis infeksi sinus yang diklasifikasikan berdasarkan panjang dan frekuensi infeksi, di antaranya:

  • Sinusitis akut, adalah jenis infeksi sinus yang hanya berlangsung dalam waktu singkat, kurang dari 4 minggu. Infeksi jangka pendek ini dapat merupakan bagian dari pilek atau penyakit pernapasan lainnya.
  • Sinusitis subakut, adalah jenis infeksi sinus yang berlangsung antara 4-12 minggu.
  • Sinusitis akut berulang, adalah jenis sinus akut yang dianggap berulang ketika infeksi terjadi lebih dari empat kali dalam setahun, dengan masing-masing infeksi berlangsung selama 7 hari atau lebih
  • Sinusitis kronis, adalah jenis infeksi sinus yang berlangsung lebih dari 12 minggu dan terus menerus kambuh

Gejala sinusitis

ilustrasi nyeri wajah
Sumber gambar

Walaupun diklasifikasikan menjadi empat, namun gejala sinusitis baik yang berjenis akut, subakut, akut berulang maupun kronis cenderung sama. Delapan gejala umum yang menandai adanya infeksi sinus, di antaranya:

Rasa nyeri pada sinus atau wajah

Gejala paling umum yang dirasakan dari sinusitis adalah rasa nyeri tekan baik pada sinus maupun wajah. Peradangan dan pembengkakan menyebabkan rasa sakit tumpul saat ditekan. Rasa sakit tersebut dapat dirasakan di dahi, di kedua sisi hidung, rahang maupun di antara kedua mata. Nyeri ini juga dapat berkembang menjadi sakit kepala yang cukup mengganggu.

Sakit kepala

Tekanan terus menerus pada sinus dapat berkembang menjadi sakit kepala. Rasa sakitnya paling parah akan dirasakan di pagi hari di mana cairan telah terkumpul sepanjang malam. Sakit kepala dapat memburuk ketika tekanan barometrik di sekitar Anda berubah secara tiba-tiba atau adanya perubahan posisi kepala.

Kulit wajah terasa lembek

ilustrasi kulit wajah lembek
Sumber gambar

Bila biasanya kulit wajah terasa sedikit kenyal, maka saat infeksi sinus terjadi Anda akan merasakan kulit yang cenderung lembek saat disentuh, mirip seperti daging yang tidak segar. Area kulit yang mengalami nyeri tekan seperti pangkal hidung, di bawah mata dan juga di pipi akan terasa lembek saat disentuh dengan tangan.

Hidung berair dan postnasal drip

Pada sinusitis, Anda mungkin akan merasakan keluarnya cairan dari hidung yang bisa berwarna keruh, hijau, maupun kuning. Cairan ini menandakan adanya infeksi pada sinus, di mana cairan tak hanya mengalir melalui hidung namun juga ke bagian belakang tenggorokan (postnasal drip.) Postnasal drip dapat menyebabkan Anda batuk di malam hari dan menyebabkan suara terdengar serak.

Hidung tersumbat

Peradangan pada sinus juga dapat menyebabkan hidung tersumbat, akibatnya Anda tidak dapat bernapas lega. Infeksi juga menyebabkan pembengkakan pada sinus dan saluran hidung yang menyebabkan perasaan penuh. Dalam kondisi ini, penciuman Anda mungkin akan terganggu, suara Anda juga terdengar “engap”.

Iritasi tenggorokan dan batuk

Postnasal drip, atau mengalirnya sebagian cairan sinus ke bagian belakang tenggorokan dapat menyebabkan iritasi. Iritasi jangka panjang memicu batuk yang cenderung memburuk ketika Anda berbaring untuk tidur. Apabila kondisi ini membuat Anda sulit tidur, ada baiknya untuk meninggikan posisi kepala agar mengurangi frekuensi dan intensitas batuk Anda.

Sakit tenggorokan dan suara serak

Iritasi tenggorokan lambat laun akan menyebabkan tenggorokan terasa gatal dan perih. Bila infeksinya berlangsung selama beberapa minggu atau lebih, sakit tenggorokan dapat berkembang dan mengubah suara Anda menjadi serak.

Bau mulut

ilustrasi bau mulut
Sumber gambar

Produksi lendir berlebihan oleh sinus yang mengalami peradangan memicu bau tak sedap di dalam tenggorokan dan mulut. Minum lebih banyak air dan sering berkumur atau membersihkan lidah dapat mengurangi gejala ini.

Bagaimana mengatasi sinusitis?

Pada keluhan sinusitis ringan, dokter mungkin akan menyarankan Anda menggunakan pencuci hidung dekongestan dan saline untuk membantu melegakan pernapasan. Sebaiknya gunakan dekongestan hidung yang telah diresepkan dokter, karena Anda menggunakan dekongestan yang dijual bebas lebih dari tiga hari berisiko menyebabkan sesak napas.

ilustrasi nyeri wajah
Sumber gambar

Antibiotik mungkin juga akan diberikan oleh dokter yang akan diminum selama 10-14 hari. Walaupun gejalanya hilang setelah minum antibiotik, pastikan Anda menghabiskan antibiotik yang sudah diresepkan oleh dokter. Menghentikan konsumsi antibiotik tidak sesuai dosis berisiko menyebabkan resistensi bakteri terhadap obat.

Selain mengonsumsi obat dari dokter, gejala sinusitis juga dapat diringankan dengan beberapa cara yang bisa Anda lakukan di rumah, di antaranya:

  1. Beristirahat cukup
  2. Minum cukup air
  3. Mengompres area dahi yang berhubungan dengan hidung menggunakan handuk hangat untuk meringankan nyeri tekan dan sakit kepala yang dirasakan
  4. Mandi air hangat, menguapi wajah dengan air hangat atau menggunakan humidifier untuk melembabkan udara di ruangan. Cara ini efektif untuk meredakan rasa nyeri dan membantu mengeluarkan lendir

BACA JUGA: 9 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat yang Mudah Dilakukan

Sebagian besar kondisi sinus sangat mudah dirawat sendiri di rumah. Namun, bila gejalanya semakin berkembang dan infeksi terus berulang maka sebaiknya konsultasikan kondisi Anda dengan dokter spesialis THT. Jangan menunda mengunjungi dokter apabila gejala tidak membaik dalam 10 hari atau lebih, ada demam lebih dari 38 derajat yang berlangsung lebih dari 3-4 hari, adanya pembengkakan di sekitar mata dan nyeri tidak hilang walau sudah mengonsumsi pereda nyeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *