Sering Dialami Banyak Orang, Begini Gejala GERD dan Cara Mengatasinya


Belakangan ini Gastroesophageal reflux disease (GERD) populer diperbincangkan banyak orang. Penyakit yang berkaitan dengan asam lambung ini tampaknya telah dialami sebagian besar orang, baik anak-anak maupun orang dewasa dan menimbulkan ketidaknyamanan pada kehidupan sehari-hari. GERD adalah kondisi ketika otot di ujung kerongkongan Anda tidak menutup dengan benar. Hal ini menyebabkan isi perut Anda kembali ke kerongkongan (refluks) dan mengiritasinya.

Cairan lambung yang naik hingga ke kerongkongan bahkan terkadang terasa hingga di bagian belakang mulut. Meninggalkan rasa asam atau pahit yang terkadang disertai dengan “sendawa basah”.

Pada saat refluks asam terjadi, Anda juga akan merasakan sensasi terbakar di dada atau tenggorokan yang dikenal dengan istilah heartburn. Rasa terbakar ini bisa datang kapan saja, tetapi seringkali kondisinya memburuk setelah makan. Bagi sebagian orang, heartburn juga dapat memburuk saat berbaring dan membuat Anda sulit untuk tidur nyenyak.

Heartburn sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang lumrah terjadi, dan mungkin dialami siapa saja. Dalam frekuensi yang jarang, heartburn tidak perlu dikhawatirkan. Namun, ketika Anda mengalami gejalanya lebih dari dua kali seminggu, maka Anda mungkin menderita GERD dan membutuhkan pengobatan atau bahkan pembedahan.

Gejala GERD

ilustrasi tenggorokan terbakar
Sumber gambar

Menurut Mayo Clinic, ada beberapa gejala GERD yang umum dirasakan, di antaranya:

  • Sensasi terbakar di dada terutama setelah makan (heartburn), yang dapat memburuk di malam hari
  • Nyeri dada
  • Kesulitan menelan
  • Regurgitasi makanan atau cairan asam (kembalinya makanan atau cairan asam ke tenggorokan)
  • Sensasi seperti ada yang mengganjal di tenggorokan

Gejala GERD yang berkembang dan tidak segera diatasi dapat memperburuk kondisi Anda. Anda mungkin juga akan mengalami gejala seperti:

  • Batuk kronis
  • Laringitis (sakit tenggorokan)
  • Munculnya asma, atau asma yang memburuk
  • Tidur yang terganggu

Cara mengatasi GERD

GERD tidak membahayakan jiwa, namun tetap dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius. Sehingga saat gejalanya mulai berkembang, sebaiknya Anda segera mendapatkan pengobatan dan perawatan.

Pengobatan dan perawatan GERD tergantung pada seberapa parah gejala Anda telah berkembang. Anda mungkin akan direkomendasikan untuk mengubah pola hidup sehat dan diberi obat oral, namun pada kondisi yang parah tindakan endoskopi maupun pembedahan mungkin diperlukan.

Mengubah gaya hidup dan pola makan

ilustrasi berolahraga
Sumber gambar

Langkah pertama pengobatan dan perawatan yang disarankan untuk meringankan gejala GERD adalah dengan bergaya hidup dan pola makan yang sehat, di antaranya seperti:

  • Menurunkan berat badan apabila Anda kelebihan berat badan atau obesitas
  • Menghindari makanan yang meningkatkan kadar asam di dalam perut seperti minuman atau makanan yang mengandung kafein, minuman dan makanan yang rasanya asam, buah-buahan yang rasanya asam
  • Menghindari makanan yang menurunkan tekanan di kerongkongan seperti makanan berlemak, minuman beralkohol, makanan atau minuman mengandung peppermint
  • Menghindari makanan atau minuman yang mempengaruhi gerakan peristaltik (gerakan otot) di saluran pencernaan seperti kopi, minuman yang terasa asam, minuman beralkohol
  • Menghindari makanan yang memperlambat pengosongan lambung seperti makanan berlemak, gorengan, makanan yang mengandung santan
  • Menghindari makanan dalam porsi terlalu besar, bagi makanan menjadi beberapa porsi kecil dalam sehari
  • Berhenti merokok
  • Tidak langsung berbaring setelah makan
  • Menambah ketinggian bantal saat tidur agar tidak memicu refluks asam

Pengobatan medis

ilustrasi minum obat
Sumber gambar

Selain mengubah gaya hidup dan pola makan menjadi lebih sehat, dokter mungkin juga akan meresepkan beberapa pengobatan untuk meringankan gejala, di antaranya:

Antasida

Obat ini dijual bebas dan biasanya digunakan untuk gejala refluks yang relatif jarang dialami. Antasida sebaiknya dikonsumsi sesuai dengan dosis yang disarankan, karena bila terlalu sering diminum justru dapat memperburuk gejala. Antasida meninggalkan perut dengan cepat, sehingga apabila diminum berlebihan justru dapat meningkatkan produksi asam

Histamine blokers

H2 blockers adalah obat yang dapat membantu menurunkan sekresi asam. Obat ini dapat menyembuhkan erosi pada kerongkongan sekitar 50% sehingga Anda akan kembali lebih nyaman.

Inhibitor proton (PPI)

PPI adalah obat yang berfungsi memblokir tiga jalur utama produksi asam. Obat ini jauh lebih efektif menekan produksi asam dibandingkan H2 blockers. PPI biasanya diberikan untuk menyembuhkan kerusakan saluran esofagus yang parah pada pasien.

Agen prokinetik

Obat ini berfungsi untuk meningkatkan aktivitas otot polos di dalam saluran pencernaan Anda. Obat ini mungkin kurang efektif bila dibandingkan dengan PPI, namun biasanya dokter akan meresepkannya sebagai kombinasi obat penekan asam.

TIF dan terapi endoskopi

Transoral insisi fundoplication (TIF) adalah prosedur untuk mengatasi GERD yang waktu perawatannya lebih singkat, dengan rasa sakit lebih sedikit, serta pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan operasi laparoskopi.

Prosedur ini melibatkan penggunaan alat berbentuk seperti tabung yang berguna sebagai pencitraan gambar, yang disebut endoskop. Dengan prosedur ini, dokter akan menggunakan pinset dan pengencang untuk memperbaiki atau membuat ulang katup yang berfungsi sebagai penghalang alami asam lambung.

Pembedahan

ilustrasi tindakan bedah
Sumber gambar

Ketika pengobatan sudah diberikan, gaya hidup dan pola makan sudah diubah namun kondisi Anda tidak membaik, maka pilihan terakhir yang dapat dicoba adalah pembedahan. Tujuan dari prosedur ini adalah untuk memperkuat penghalang anti-refluks.

Prosedur pembedahan pada GERD dikenal dengan istilah Fundoplikasi Nissen. Di sini, ahli bedah akan membungkus bagian atas perut Anda di sekitar esofagus bagian bawah. Prosedur ini meningkatkan penghalang anti refluks dan memberikan bantuan yang permanen dari refluks.

Pembedahan dilakukan secara laparoskopi, sehingga diharapkan Anda dapat pulih dalam waktu yang singkat.

BACA JUGA: 5 Ciri ciri Asam Lambung Naik ke Paru Paru, Apakah Bisa Sembuh?

GERD tidak hanya mempengaruhi kerongkongan saja. Bila dibiarkan berkembang tanpa pengobatan dan perawatan, refluks asam dapat menyebabkan radang faring (radang pada bagian tenggorokan tepat di belakang mulut) dan laring (kotak suara). Para akhirnya, GERD dapat menyebabkan bronkitis kronis, asma hingga pneumonia. Dapatkan pemeriksaan segera apabila saat ini Anda sudah merasakan gejala-gejalanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *