Sesak Napas Belum Tentu Covid-19, Kenali Gejala Berikut Ini
Sesak napas merupakan tanda dari masalah pernapasan terutama paru-paru. Di masa sekarang ini, banyak yang khawatir sesak napas menjadi pertanda paparan Covid-19.
Namun perlu kita ketahui, ada beberapa penyebab sesak napas selain infeksi Covid-19. Supaya tidak terburu-buru menyimpulkan apalagi panik, mari kita simak ulasan berikut.
Selain itu faktor lingkungan seperti suhu yang dingin dan kualitas udara buruk juga bisa menjadi faktor terjadinya sesak napas pada seseorang
Penyebab sesak napas selain Covid-19
Ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan sesak napas selain terinfeksi Covid-19. Beberapa di antaranya yang berhubungan dengan pernapasan, seperti, asma dan alergi. Misalnya alergi dingin, makanan tertentu, bulu hewan, debu dan sejenisnya yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan akibat ada pembengkakan atau inflamasi.
Asma, bisa dipicu stres, kelelahan, kondisi sekitar dan juga daya tahan tubuh. Ini juga bisa terjadi pada mereka yang memiliki gangguan pada paru-paru.
Yang agak mirip dengan kondisi Covid-19 saat ini adalah sesak napas yang berhubungan dengan anemia atau permasalahan jantung. Di mana ada beberapa kondisi darah tak membawa cukup oksigen. Membuat kita cenderung lemas, letih, pucat dan bisa terjadi sesak napas.
Ada pula yang terpicu oleh asam lambung. Kondisi ini banyak terjadi pada mereka yang memiliki riwayat maag atau bahkan GERD. Asam lambung menyentuh kerongkongan atau bisa juga masuk ke paru-paru. Syaraf paru secara otomatis berusaha memaksanya keluar sehingga saluran udara jadi menyempit. .
Anda perlu memahami betul bagaimana sesak napas pada infeksi pada saat terpapar Covid-19 dan beberapa penyakit lain tersebut. Pada orang yang terinfeksi Covid-19 biasa diawali dengan meriang, demam tinggi, serta nyeri pada sendi, sebelum merasakan sesak napas. Gejala yang paling jelas adalah terjadi anosmia. Kita bisa memastikan dengan melakukan PCR test.
Langkah mengatasi sesak napas
Pertama perhatikan pernapasan kita apakah bisa tertolong lewat hidung atau mulut, ini adalah cara sederhana untuk mengontrol sesak napas. Setelah itu beristirahat dengan duduk dapat merilekskan tubuh dan membuat napas terasa lebih ringan.
Kita juga dapat bersandar pada dinding untuk membantu tubuh agar lebih rileks dan memperlancar jalannya napas. Lebarkan kaku selebar bahu dan letakkan tangan di samping tubuh. Usahakan bahu kita tetap rileks, condongkan tubuh sedikit menghadap ke depan sambil mengayun tangan secara santai.
Kemudian keluarkan secara perlahan napas, sambil mengencangkan otot tubuh. Buang napas melalui mulut dengan bibir mengerucut. Teknik pernapasan diafragma ini lebih menekan pada penghembusan panas dibanding saat menarik napas.
Jika mengalami kebingungan dengan masalah pernapasan yang cukup parah, kita dapat segera meminta pertolongan dokter atau mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. Ada baiknya juga melakukan swab test untuk mendapat hasil yang lebih meyakinkan.