Protokol Pengukuran Suhu Tubuh Banyak yang Salah dan Sering Dilakukan, Ini Faktanya


Saat ini, mengukur suhu tubuh sudah menjadi protokol kehidupan sehari-hari. Meski sebenarnya bukan sesuatu yang menjadi penentu utama, namun tetap kita butuhkan untuk beberapa lokasi publik. Misalnya pertokoan, mall, tempat kerja, sekolah dan sebagainya.

Sudah sering kita jumpai saat ingin memasuki tempat-tempat publik disediakan alat pengukur suhu atau Thermal gun. Banyak dari pengunjung atau bahkan beberapa dari kita keliru saat mengukur suhu tubuh menggunakan thermo gun yang telah disediakan.

ilustrasi pengecekan suhu tubuh [sumber gambar]
Padahal, faktanya alat pengukur suhu ini tidak boleh dilakukan asal-asalan untuk mengindentifikasi tanda-tanda virus Corona pada seseorang. Menurut tim Pakar Satgas penanganan Covid-19 pengukur suhu memiliki beberapa syarat dan prosedur yang sudah ditetapkan.

Ada dua jenis thermal gun yang banyak digunakan di masyarakat dan penggunaannya tidak boleh tertukar. Penggunaan Thermal gun khusus yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh berbeda dengan yang dipakai untuk mengukur suhu ruangan.

Ini berbahaya karna jika salah memilih kita tidak dapat mengukur tubuh sebenarnya. Terus bagaimana prosedur pengukuran suhu tubuh yang benar? Berikut ulasannya.

Jarak Thermal gun dengan kulit

perhatikan jarak antara alat ke kulit [sumber gambar]
Satu hal yang perlu diperhatikan ketika ingin mengecek suhu tubuh menggunakan Thermal gun adalah jarak antara alat dan kulit. Idealnya pengukuran dilakukan pada jarak 3 sampai 5 centimeter dari alat ke kulit tubuh kita. Ini karena jika jarak terlalu jauh akan terpengaruh oleh suhu ruangan. Tidak juga disarankan untuk menempelkan kulit pada alat pengukur suhu tubuh karena ditakutkan adanya bakteri ataupun virus yang menempel dan dapat menularkannya kepada orang lain

Bagian tubuh yang diarahkan

salah kaprah ukur suhu tubuh pda tangan [sumber gambar]
Banyak terlihat kekeliruan saat menggunakan Thermal gun harus diarahkan pada bagian tubuh yang mana. Tim Pakar Satgas penanganan Covid-19 menyampaikan bahwa sebaiknya ini dilakukan pada core body.

Di antara core body yang dimaksud adalah pada dahi karena mudah dijangkau dan akurat. Selain itu pengukuran suhu tubuh juga bisa dilakukan pada lubang telinga, rongga mulut, ketiak atau dubur. Maka dalam penggunaan di ruang publik, yang paling memungkinkan adalah dahi.

Kesalahan yang masih sering terjadi saat ini adalah pengukuran menggunakan thermo gun di tangan yang sangat kurang efektif. Sayangnya, ini masih sering terjadi di area publik, seperti mall.

Hoaks radiasi Thermal gun merusak otak

hoaks thermal gun merusak otak [sumber gambar]
Dalam kesempatan yang sama, anggota Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-1, Shela Rachmayanti, menyampaikan bahwa Thermal gun tidak merusak otak. Sinar infrared pada alat ini tidaklah menimbulkan efek samping apa-apa terhadap tubuh manusia.

Saat ini telah banyak beredar hoaks atau berita bohong terkait sinar radiasi pada Thermal gun dapat merusak otak jika terkena kepala. Ini menyebabkan banyak orang menggunakan Thermal gun pada bagian tangan mengakibatkan pengecekan tidak akurat.

Semoga ke depannya kita dapat bekerja sama dalam memutus mata rantai virus ini dengan mematuhi protokol yang ada, dan juga tidak mudah termakan isu atau hoaks yang beredar luas pada media sosial. Selalu ingat saring sebelum sharing.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *