3 Tanda Sakit Kepala Omicron, Ini Cara Mengatasinya
Di antara beberapa gejala varian baru Corona, sakit kepala Omicron biasanya muncul sebagai simptom yang signifikan selain tenggorokan gatal.
Seperti yang sudah disampaikan oleh WHO dan pemerintah Indonesia melalui Kemenkes, bahwa varian baru ini memang memiliki gejala yang mirip dengan flu. Tapi setelah memasuki bulan kedua dari lonjakan di gelombang ketiga, cukup banyak laporan mengenai gejala-gejala lebih signifikan yang penderita rasakan.
Salah satu artis yang sempat terpapar Omicron, Luna Maya, juga merasakan beberapa gejala sakit kepala ini. Di antaranya kepala terasa berat sebelum tubuhnya benar-benar terkena flu. Pusing yang ia rasakan hanya berlangsung semalam dengan bantuan paracetamol. Agar lebih memahami gejala ini, mari kita simak penjelasannya di bawah ini.
Sakit kepala Omicron terasa berdenyut
Meski karakter utama dari Omicron adalah flu, namun hal ini juga sering bersamaan dengan pusing atau sakit kepala. Intensitasnya tidak seperti pusing karena kelelahan, sehingga pada banyak penderita perlu menggunakan paracetamol untuk meredakannya.
Selain dengan bantuan obat, istirahat dan asupan bernutrisi juga berpengaruh pada percepatan pemulihan. Yang paling penting bila kita merasa mulai terpapar adalah mengkondisikan diri agar tidak panik dan cemas. Ketahui potensi dan risiko diri sendiri atau orang yang terpapar (punya komorbid, mengkonsumsi obat lain, dan lain-lain), kemudian segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapat arahan yang tepat.
Sakit kepala Omicron berlangsung di dua sisi kepala
Jenis pusing yang kita alami adalah di kedua sisi kepala atau mayoritas bagian kepala. Kondisi ini bisa terjadi hingga 3 hari atau sempat reda dan kambuh lagi pada beberapa penderita. Hal ini bergantung dari kondisi kesehatan kita juga. Pertama apakah kita sudah memiliki kekebalan karena Covid sebelumnya atau vaksin, kedua apakah kita memiliki komorbid atau penyakit bawaan.
Pada pasien komorbid, Omicron bisa berlangsung cukup lama dan intens. Karena itu, pasien dalam kategori ini sebaiknya mendapat pengawasan secara berkala dalam 5-7 hari masa terpapar.
Pusing yang beserta sinus karena ada peradangan
Terjadinya peradangan pada sinus memang termasuk gejala yang umum dalam flu. Akan tetapi, mengingat Omicron ini masih satu famili dengan Covid-19 yang gejalanya kerap bertahan lebih lama, jadi waspadai adanya simptom tersebut. Sinus terjadi akibat peradangan dan seringkali bersamaan dengan pusing yang mengganggu.
Cara mengatasi pusing yang mengganggu
Sakit kepala saat sedang mengalami penyakit apapun pasti sangat mengganggu. Dalam kasus Omicron sendiri, kondisi ini bisa bertahan beberapa hari meski kita sudah minum paracetamol. Namun tidak perlu khawatir, karena dengan mengikuti anjuran resep dari dokter, hal ini bisa kita atasi. Berikut ini beberapa hal yang bisa kita lakukan bila mengalami sakit kepala akibat Omicron:
- Konsumsi paracetamol atau pereda nyeri yang menjadi resep dari dokter. Sebisa mungkin tetap konsultasi online, meski kita memiliki produknya di rumah, agar bisa mendapatkan anjuran minum yang tepat. Terutama bagi mereka yang punya penyakit bawaan dan harus konsumsi obat lainnya.
- Istirahat lebih banyak. Hindari menyambi istirahat dengan bekerja, melihat gadget atau melakukan aktivitas berat. Hal tersebut dapat mempengaruhi lamanya penyembuhan dan intensitas pusing yang kita rasakan.
- Jauhi hal-hal yang menyebabkan stres atau kebisingan. Karena saat pusing dan sakit kepala biasanya saraf akan sangat sensitif pada situasi sekitarnya. Termasuk suara, kilatan cahaya, dan tekanan psikis yang kita alami.
- Konsumsi makanan dan minuman hangat untuk membuat mulut dan tenggorokan lebih nyaman dan asupan tetap terpenuhi.
- Hidrasi cukup dengan mayoritas air putih dan selingan minuman lain seperti teh, sari kacang hijau, jahe hangat dan sejenisnya yang menunjang pemulihan.
- Bila sakit kepala bersamaan dengan demam, kita bisa mengompres untuk membantu menurunkan suhu tubuh. Serta pantau selalu suhu tubuhnya. Bila terjadi perburukan atau tidak ada perbaikan, bisa berkonsultasi dengan dokter melalui online maupun telepon UGD terdekat.
- Menggunakan minyak angin atau obat oles pereda nyeri yang bisa kita oleskan pada kening, pelipis sebelah mata, belakang telinga dan pundak untuk meringankan gejala.
- Cukup minum air putih untuk membantu tubuh lebih cepat sembuh. Hidrasi air putih bisa membantu proses metabolisme dan mencegah dehidrasi selama pemulihan.
Sakit kepala ini pada dasarnya akan mereda, namun dalam situasi penyakit Covid-19 memang masih ada yang butuh waktu lebih lama untuk pulih. Hal tersebut tergantung pada kondisi bawaan masing-masing individu, serta kekebalan terhadap Covid-19 (vaksin maupun pernah terpapar sebelumnya).
GSI Lab membantu penyintas Covid-19 untuk lekas pulih
Dalam masa pandemi ini, kesadaran akan referensi kesehatan makin meningkat. Baik itu tentang penyakitnya, asupan dan metode kesehatan untuk bisa survive. Cara paling akurat untuk bisa memutus penularan adalah dengan swab PCR, tracing dan isolasi. Namun, banyak yang masih kesulitan dan takut melakukan swab test dengan berbagai alasan.
GSI Lab telah membantu banyak penyintas dalam memberikan kepastian kondisi mereka, apakah terpapar atau tidak. Layanan GSI Lab tersedia dengan kecepatan same day atau 24 jam, sehingga kebutuhan masyarakat yang memerlukan swab sebagai syarat administrasi maupun kesehatan bisa terpenuhi dengan cepat. Sehingga banyak orang terbantu untuk bisa memastikan kondisi mereka dengan aman dan nyaman.
BACA JUGA: Penting untuk Diketahui! Begini Efek Omicron Pada Tubuh
GSI Lab juga memahami bahwa swab test tak selalu bisa terjangkau bagi semua kalangan. Karena itu, bila kamu memerlukan PCR namun terkendala biaya, coba simak program swab gratis di sini.
Sedangkan bila ingin menjadi bagian dari kebaikan, meringankan mereka yang sulit menjangkau fasilitas PCR, mari bersama-sama jadi bagian dari pemulihan Indonesia dengan berdonasi di sini.