Wajib Tahu, Pertolongan Pertama Keracunan Makanan Saat Wisata Kuliner


Saat mencoba berbagai makanan di saat liburan memang menyenangkan. Mulai dari makanan bintang lima hingga kaki lima sudah menjadi agenda wajib saat sedang bepegian maupun liburan.

Namun, bagaimana bila terjadi keracunan makanan saat kita sedang mencoba tempat-tempat baru? Tidak perlu khawatir, berikut adalah pertolongan pertama mengatasi keracunan makanan saat sedang wisata kuliner.

Keracunan makanan saat sedang wisata kuliner atau berlibur tentu saja akan mengacaukan agenda yang telah kamu rencanakan. Tentu saja kamu tidak mau hal ini terjadi dan berlama-lama mengalami sakit. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan saat kamu merasa mengalami keracunan saat mengonsumsi makanan tertentu.

Selalu sediakan penyerap racun

obat norit penyerap racun [sumber gambar]
Saat kamu melaksanakan wisata kuliner di berbagai daerah ada baiknya menyiapkan penyerap racun. Beragam kuliner dan macam-macam makanan khas setiap daerah tentu saja belum tentu kita tahu seperti apa makanan tersebut diproses.

Jika merasa sudah terlanjur keracunan makanan, cobalah meminum penyerap racun tersebut, atau ketika tidak memiliki, cobalah ke apotek terdekat dan beli penyerap racun seperti norit. Fungsi norit sendiri sebagai penyerap racun yang akan dibuang ketika buang air besar. Cukup diminum sekali saat mengalami keracunan dan tidak perlu diminum setiap hari saat berlibur.

Makan bubur polos

[sumber gambar]
Jika sedang mengalami keracunan, perut tidak bisa menerima makanan yang terlalu beragam. Pada saat itu, lambung sedang bekerja membuang racun di pencernaan. Oleh sebab itu saat mengalami keracunan cobalah untuk menkonsumsi bubur polos tanpa isi.

Jika merasa terlalu datar dan sulit dikonsumsi, tambahkan potongan daging ayam yang lembut. Ini akan memudahkan proses penyembuhan saat mengalami keracunan.

Minum banyak air putih

[sumber gambar]
Minum air putih dapat membantu mengeluarkan racun melalui proses buang air kecil ataupun besar. Ini dikarenakan proses pengeluaran cairan tersebut akan menguras cairan tubuh yang ada. Kamu bisa saja mengalami dehidrasi ringan.

Jadi setelah mengonsumsi obat norit usahakan untuk selalu konsumsi air putih yang banyak. Selain mencegah terjadinya dehidrasi, air putih membantu pengeluaran racun dalam tubuh menjadi lebih baik.

Minum air kelapa

[sumber gambar]
Air kelapa mudah ditemui di banyak daerah, terutama jika sedang berlibur di daerah pesisir pantai. Ketika mengonsumsi air kelapa, ternyata ampuh menghilangkan racun di dalam tubuh. Usahakan untuk tidak menambah apapun, termasuk gula. Minum banyak air kelapa juga dapat membantu proses pengeluaran racun dalam tubuh menjadi lebih baik.

Selain air kelapa, banyak juga yang menggunakan susu untuk menetralisir racun. Namun, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui. Beberapa jenis racun makanan dan minuman, seperti sianida, kerang laut, atau ikan buntal, membutuhkan penawar tersendiri. Sehingga bila tidak selesai dengan penawar racun alami, sebaiknya segera menghubungi medis.

Beristirahat

[sumber gambar]
Saat mengalami keracunan tentu saja tubuh akan berusaha keras mengeluarkan racun tersebut. proses ini akan memakan energi yang cukup banyak, oleh sebab itu beristirahat adalah cara ampuh untuk mengembalikan tenaga tersebut. Keracunan biasanya mengakibatkan sakit perut, kram, hingga demam. Kamu perlu banyak istirahat untuk mempercepat proses penyembuhan sehingga dapat beraktivitas secara normal kembali.

Mendatangi rumah sakit

[sumber gambar]
Secara umum keracunan makanan dapat sembuh dalam beberapa hari. Akan tetapi jika kamu merasa dalam waktu panjang tidak merasakan kesembuhan, segera periksakan diri ke rumah sakit terdekat. Atau jika kamu merasakan sakit yang luar biasa saat keracunan, dan merasa keracunan yang cukup parah. Jangan ragu untuk segera mendatangi rumah sakit terdekat saat berlibur dengan membuka maps atau bertanya kepada warga sekitar.

BACA JUGA: Ingin Lakukan Perjalanan Wisata atau Bisnis? Perhatikan 5 Hal Ini

Kuliner di tempat wisata memang selalu tampak menggiurkan. Namun, memang kita perlu menyadari potensi alergen. Seperti udang, seafood, susu atau kacang-kacangan dan beberapa jenis buah. Coba dalam jumlah sedikit dulu, bila sudah merasa aman, baru kita bisa meneruskan santapan kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *