Mengenal Penyakit Kulit Berdasarkan 3 Penyebabnya
Mengalami kondisi penyakit kulit kadang bisa menjadi hal lumrah, tapi ada juga yang perlu perhatian khusus. Misalnya jerawat yang umum terjadi, ternyata ada banyak sekali jenisnya.
Jerawat tidak hanya muncul karena makanan, kurang tidur, wajah kurang terjaga kebersihannya, tapi ada juga yang ternyata muncul karena kondisi yang lebih serius. Seperti peradangan atau infeksi. Seringkali, inilah yang membuat pengobatan masalah kulit dengan cara biasa ternyata tidak berhasil.
Nah, karena kebanyakan dari kita masih awam untuk menggali penyebab permasalahan kulit, kali ini kita akan coba melihat penyebab penyakit kulit yang beragam. Bukan hanya jerawat, tapi juga yang dapat membuat kulit kita menggelap, mengeras atau bahkan bernanah.
Risiko penyakit kulit tergantung dari jenisnya
Kulit masing-masing orang juga berbeda sensitivitasnya. Ada kulit yang terkesan ‘badak’, alias tahan melalui segala kondisi dan medan, tapi ada yang memang sangat sensitif sehingga membutuhkan perlakuan khusus. Nah, dari poin ini kita bisa memahami bahwa sebelum menjajaki faktor yang mungkin membuat kulit kita mengalami masalah, lebih perlu kita memahami karakter kulit kita. Apakah termasuk jenis kulit normal, kering, sensitif dan berminyak, semuanya bisa memiliki potensi penyakit kulitnya sendiri-sendiri.
Selain itu, masih ada banyak faktor lainnya seperti kondisi bawaan tubuh. Apakah ada penyakit berat yang berpengaruh pada kondisi kulit? Seperti autoimun, mengalami treatment kemoterapi atau diabetes. Pada poin berikutnya, kita akan jabarkan penyebab umum dan klasifikasi dari penyakit kulit yang sering terjadi
Penyakit kulit yang muncul karena radang
Pernah mendengar istilah dermatitis? Adalah kondisi yang terjadi karena adanya interaksi kulit kita dengan iritan atau alergen. Artinya, kulit mengalami kontak dengan pemicu iritasi atau alergi. Nah, seringnya kita merasakan gejala ini dengan muncul rasa gatal, kemerahan atau pembengkakan.
Dermatitis ini tidak hanya satu, namun ada beberapa jenis pemicunya. Antara lain adalah:
Dermatitis kontak alergi
Ada banyak kasus di mana seseorang tidak bisa menggunakan pakaian dengan bahan tertentu, atau mengalami gatal saat menggunakan aksesoris hingga bahan cat kuku. Padahal, orang lain bisa menggunakannya. Hal ini merupakan tanda alergi dan kemungkinan menimbulkan tanda dermatitis bagi mereka yang mengalaminya.
Dermatitis kontak iritan
Hampir mirip dengan kondisi kontak alergen, namun pada kasus ini lebih karena penggunaan zat tertentu pada suatu bahan. Biasanya sering terjadi pada pemakaian sabun, kosmetik, benda beralkohol atau perawatan kulit. Tanda kemunculannya pun sama, tapi bisa berbeda antara satu orang dengan lainnya. Misalnya kulit menjadi sangat kering, gatal, dan menimbulkan bentol berisi cairan.
Dermatitis atopik atau berupa eksim
Kebanyakan eksim merupakan bawaan sejak bayi. Biasanya berupa rasa gatal, merah dan kering (atau kadang muncul rasa seperti sisik) yang muncul di area lipatan kulit. Misalnya lipatan lengan, lutut belakang atau sekitar leher. Namun gatal ini tak bisa sembarang kita garuk, karena bisa menyebabkan adanya cairan. Kondisi tersebut bisa tiba-tiba muncul dan mereda dengan sendirinya.
Dermatitis seboroik
Dapat terjadi para kulit yang cenderung berminyak. Namun biasanya membuat kulit terasa bersisik dan sedikit ruam. Kondisi ini juga bisa muncul di kulit kepala dan menimbulkan ketombe
Penyakit kulit dari beragam infeksi
Nah, ada beberapa macam infeksi dan penyakit yang dihasilkan, berikut ini adalah penjabarannya.
- Infeksi jamur yang kerap muncul karena kulit sering terkena kelembaban. Penyakit yang sering muncul antaranya adalah panu, kutu air, kurap, infeksi kulit di sekitar selangkangan.
- Infeksi bakteri akibat paparan bakteri atau kotoran yang terjebak di kulit maupun rambut kulit. Misalnya kusta, bisul, folikulitis, selulitis dan impetigo.
- Infeksi virus pada kulit yang sering kita temui seperti campak, aneka jenis cacar, kutil dan herpes.
- Yang terakhir adalah infeksi akibat parasit. Kutu, tungau dan cacing bisa menyebabkan hal ini. Gigitan parasit dapat menyebabkan gatal biasa, tapi ada juga yang menimbulkan gatal hingga inflamasi. Di mana sering mengganggu karena terasa saat kita tidur.
Penyakit kulit karena pengaruh autoimun
Orang dengan keluhan autoimun memang memiliki kondisi khusus. Hal ini karena kekebalan tubuh mereka malah menyerang jaringan yang sehat. Kondisi ini bisa menimbulkan gangguan juga pada kulit. Beberapa di antaranya adalah:
- Vitiligo, yakni munculnya bercak putih pada kulit karena gangguan produksi melanin.
- Skleroderma, di mana terjadi pengerasan pada kulit. Tapi hal ini juga bisa terjadi pada pembuluh darah dan organ
- Penyakit lupus yang mengenai kulit. Menyebabkan kita tidak bisa terkena paparan matahari, karena dapat terjadi ruam.
- Pemfigus, merupakan kondisi penyakit pada kulit yang dapat menimbulkan bentol berair atau lepuhan. Bila sampai pecah akan terasa gatal dan perih.
Cara menangani kondisi kulit yang bermasalah
Berdasarkan kondisi tersebut, dapat kita simpulkan bahwa penyakit kulit bisa terjadi karena adanya faktor pencetus yang berbeda-beda. Sehingga penanganannya akan membutuhkan cara yang berbeda.
Sebagai contoh, apabila kita memiliki kondisi autoimun, maka saat keluhan di atas terjadi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan solusi yang tepat. Sebab autoimun memerlukan perlakuan khusus.
Penyakit kulit dalam skala ringan, biasanya bisa sembuh dengan penggunaan obat-obatan yang dijual bebas. Tapi, bila dalam 2-3 hari gejala tak berkurang, atau bahkan makin parah, sebaiknya segera ke faskes terdekat atau berkonsultasi dengan dokter secara online. Sertakan juga gambar kondisi kulit dengan resolusi foto yang baik, sehingga dokter bisa menganalisa lebih tepat.
Untuk kondisi tertentu, dokter akan memberikan resep berupa antihistamin, antivirus, anti jamur atau kortikosteroid. Sedangkan pada kasus yang lebih serius, dokter bisa menganjurkan tindakan operasi.
Untuk pencegahan, kita perlu memperhatikan kebersihan kulit dan kelembaban area sekitar yang sering kita naungi. Selain itu, usahakan tidak saling meminjam barang yang kita kenakan, karena ada potensi menyebabkan paparan penyakit kulit.
BACA JUGA: Ruam Kulit Omicron, Gejala yang Kerap Terabaikan
Kecuali ada batasan seperti pada pasien auto-imun, mendapat sinar matahari cukup baik pada diri kita maupun ruangan dan barang-barang yang kita miliki, bisa mencegah tumbuhnya patogen dan sumber penyakit.