12 Obat Pusing Sesuai dengan Jenis Keluhannya


Memilih obat pusing sebaiknya juga memperhatikan jenis gejala yang kita alami. Misalnya sakit kepala berputar, agak berbeda kebutuhannya dengan sakit kepala akibat stres atau efek terpapar perubahan suhu yang drastis.

Pusing adalah kondisi di mana kepala terasa nyeri atau sakit, dengan tambahan kondisi lain seperti kepala terasa seperti naik lift atau berputar atau bahkan terasa berat. Ada pula yang bersamaan dengan demam. Penyebab pusing pada umumnya adalah aktivitas saraf yang meningkat.

Hal ini terpicu oleh faktor eksternal seperti cuaca atau suhu sekitar dan bisa juga karena kondisi dari dalam (faktor hormonal, infeksi virus, hipertensi, stres dan lain sebagainya). Lantas bagaimana cara memilih obat yang sesuai?

Kenali manfaat obat pusing dari kemasan

Ada banyak sekali merek obat sakit kepala di apotek atau bahkan warung. Namun, tidak semua obat pusing memiliki peruntukan yang sama. Ada beberapa jenis yang umum seperti ibuprofen dan paracetamol yang bisa membantu meredakan rasa sakit. Ada juga kafein yang bisa mengurangi keluhan pada sakit kepala sebelah atau migrain. Atau betahistine, jenis obat untuk keluhan pusing berputar yang juga kita sebut sebagai vertigo.

Pada umumnya, kita bisa mengenali fungsi obat yang memiliki kemiripan ini pada kemasan mereka. Namun, ada juga yang berbentuk strip, sehingga hanya mencantumkan jenis obat, merek dan dosis, tanpa menunjukkan fungsi utama obat tersebut.

Nah, pada poin berikutnya, kita akan membahas tentang beberapa obat pusing dan sakit kepala yang umum kita temui beserta dengan mengenali fungsi spesifiknya sesuai dengan gejala. Dengan demikian, tidak akan salah pilih meski obat-obat tersebut kita beli tanpa menggunakan resep dokter.

Paracetamol untuk meredakan sakit kepala dan nyeri

Paracetamol merupakan salah satu jenis obat yang umum kita jumpai pada apotek, minimarket atau bahkan warung. Pembelian obat ini tidak memerlukan resep dan relatif aman penggunaannya untuk meredakan beberapa keluhan. Antara lain sakit kepala karena efek tegang, pusing, nyeri haid dan keluhan seputar kondisi tersebut, meredakan rasa sakit ringan seperti pada sakit gigi dan meredakan demam.

Obat ini paling banyak penggunaannya sebagai pertolongan pertama pada kondisi-kondisi tersebut. Sebaiknya mengonsumsi paracetamol setelah makan atau tidak dalam kondisi perut kosong. Penggunaannya bisa 1 tablet 500 mg setiap 5-6 jam sekali, atau sesuai dengan petunjuk dokter. Namun bila keluhan sudah berkurang, kita bisa berhenti meminumnya.

Sebaiknya setelah minum obat ini, hindari aktivitas yang dapat menimbulkan risiko tinggi. Misalnya berkendara, berurusan dengan mesin atau alat listrik, bekerja di ketinggian dan sebagainya.

Obat pusing ibuprofen

Pada dasarnya, ibuprofen memiliki fungsi yang mirip dengan paracetamol, yakni mengatasi sakit kepala karena tegang, sakit kepala sebelah dengan level ringan hingga menengah. Hanya saja, ada beberapa kondisi spesifik yang mana obat ini memiliki efektivitas lebih baik. Misalnya dalam meredakan keluhan sakit gigi atau pusing, bisa bekerja dengan lebih tepat sasaran.

Obat ini termasuk golongan NSAID yang memang fungsinya adalah mengurangi rasa sakit dan mencegah peradangan. Mekanismenya adalah menghambat aktivitas siklooksigenasi, yakni enzim yang juga bisa menimbulkan rasa sakit.

Akan tetapi, jika kita memiliki riwayat kondisi khusus yang berkaitan dengan jantung, ginjal atau pendarahan pada lambung, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya atau menghindari penggunaannya. Selain itu, bagi ibu hamil juga tidak menggunakan obat jenis ibuprofen, karena bisa mempengaruhi kondisi janin.

Penggunaan kafein

ilustrasi kafein
Sumber gambar

Konsumsi kopi hitam juga bisa menjadi pereda sakit kepala jenis migrain atau hypnic (pusing berdenyut di dua sisi kepala). Namun tentunya hal ini dengan dosis dan kriteria khusus. Untuk lebih mudahnya, kita bisa menggunakan obat pusing yang sudah mengandung kafein di dalamnya. Lantas, bagaimana bisa kafein meredakan sakit kepala?

Ternyata, senyawa kafein ini memiliki mekanisme mirip dengan obat pereda nyeri. Di mana ia menstimulasi area sistem saraf pusat sehingga dapat menurunkan level sakit kepala. Akan tetapi, bila memiliki keluhan seperti asam lambung dan gangguan pencernaan, sebaiknya memilih alternatif lainnya.

Obat pusing jenis aspirin

Terdapat kandungan salisilat dalam aspirin dan termasuk bisa mengurangi tension headache atau sakit kepala akibat ketegangan. Obat aspirin termasuk golongan non steroid anti inflamasi atau NSAID yang bisa mengatasi migrain dari level sedang ringan sampai menengah. Mekanismenya hampir sama dengan ibuprofen dan menyebabkan penurunan level prostaglandin pada tubuh, yaitu hormon yang mengirim sinyal nyeri atau sakit ke sistem saraf pusat.

Obat jenis aspirin ini bisa kita konsumsi 5-6 jam sekali bila rasa sakit kepala atau pusing berulang. Namun demikian, sebaiknya tidak kita konsumsi 2 kali dalam seminggu. Hal tersebut karena bisa memunculkan rebound headache, yaitu sakit kepala yang berulang.

Indometachin untuk sakit kepala cluster

Termasuk golongan obat NSAID seperti ibuprofen dan aspirin. Namun, untuk mendapatkan obat ini kita perlu menggunakan resep dokter. Hal ini karena secara efektivitas, sebenarnya memerlukan dosis tinggi agar bisa meredakan sakit kepala atau pusing.

Dokterlah yang akan menentukan seberapa besar dosis yang kita bisa gunakan, sesuai dengan gejala dan keparahan kondisi pada pasien. Varian pusing yang bisa terbantu dengan obat ini antara lain sakit kepala karena stres atau tekanan ketika sedang beraktivitas, sakit kepala kronis, atau migrain yang terasa sangat berat bagi penderitanya. Perlu melakukan pemeriksaan dan konsultasi lebih dulu dengan dokter untuk bisa mengetahui detail penyakitnya.

Sumatriptan dengan resep khusus

ilustrasi pusing
Sumber gambar

Sumatriptan mungkin tidak banyak orang yang pernah mendengarnya. Obat pusing ini termasuk sebagai selective serotonin receptor agonists yang bekerja dengan menyempitkan pembuluh darah. Pada dasarnya mekanisme kerjanya hampir sama dengan jenis obat pusing lainnya, tapi penggunaan obat ini memerlukan resep dan pengawasan khusus dari dokter untuk dosis keduanya.

Obat sumatriptan tidak boleh pasien konsumsi lebih dari 10 hari dalam jangka waktu 30 hari. Hal tersebut karena dapat memicu rebound headache semakin sering atau kondisi sakit kepala yang lebih berat. Oleh karena itu, penggunaan obat sumatriptan ini hanya bisa pada penggunaan yang terbatas.

Naproxen

Merupakan jenis obat yang mirip dengan aspirin dan ibuprofen. Obat pusing ini bisa kita dapatkan dengan atau tanpa resep dokter. Untuk efektivitasnya, naproxen lebih berperan pada sakit kepala atau pusing migrain di level ringan hingga sedang.

Namun demikian, naproxen sebenarnya memiliki efektivitas yang sedikit lebih rendah daripada aspirin dan ibuprofen. Biasanya penggunaan obat sakit kepala ini sering kombinasi dengan rangkaian obat lain.

Ketorolac

Merupakan jenis obat pusing yang penggunaannya pada pasien IGD atau rawat jalan dengan jangka waktu paling lama adalah lima hari. Hal tersebut karena format pemberiannya bisa dalam bentuk injeksi dan oral. Injeksi tergolong lebih cepat bekerja daripada dalam bentuk oral.

Selain itu, obat ketorolac ini peruntukannya adalah pada sakit kepala yang bersifat sedang hingga berat. Terdapat efek samping yang mungkin muncul karena daya obat ini. Misalnya rasa mual atau gangguan pencernaan.

Perhatikan, jenis obat pusing untuk kondisi khusus

ilustrasi tensi
Sumber gambar

Selain beberapa obat pusing di atas, ada beberapa obat pusing untuk penggunaan khusus. Misalnya pada pasien dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi, mereka yang mengalami kondisi stres atau depresi dan beberapa situasi lainnya. Berikut ini penjelasannya:

Antidepressan yakni obat pusing untuk mengatasi migrain pada kasus pasien dengan dampak ke psikis dan fisik. Beberapa jenisnya antara lain adalah amitriptyline atau mirtazapine.

Obat untuk masalah tekanan darah, di antaranya adalah metoprolol atau propranolol yang merupakan beta blocker. Ada juga calcium channel blocker seperti verapamil.

Obat untuk sakit kepala jenis vertigo berupa betahistine (untuk gangguan kepala berputar karena gangguan pendengaran, tinitus atau meniere), ada juga meclizine, promethazine hingga lorazepam dan diazepam.

Obat untuk anti kejang, di antaranya adalah valproate dan topiramate. Ini juga berfungsi mencegah migrain dan sakit kepala cluster.

Pemberian obat pusing atau sakit kepala di atas umumnya menggunakan rekomendasi dari dokter, karena penggunaannya tidak boleh sembarangan dan berkaitan dengan kondisi khusus.

BACA JUGA: Sering Bangun Tidur Kepala Pusing, Mungkin Sedang Alami Ini

Itulah sejumlah obat pusing yang perlu kita ketahui secara umum. Pada dasarnya, bila ada keluhan sakit kepala, kita bisa berkonsultasi secara online maupun langsung dengan dokter, sehingga mendapatkan saran pengobatan yang tepat sesuai gejala.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *