Tentang Muntah Darah dan 6 Penyebab Umumnya
Mengalami muntah darah seringkali berkaitan dengan kondisi kesehatan yang perlu mendapat perhatian. Bila muntah, artinya kondisi ini bisa saja terjadi karena permasalahan dari pencernaan atau kondisi rusaknya pembuluh darah.
Muntah darah merupakan sinyal tubuh untuk menunjukkan adanya urgensi dengan masalah kesehatan seseorang. Artinya, orang tersebut memerlukan bantuan medis sesegera mungkin. Berbeda dengan batuk darah yang mungkin bisa terjadi karena faktor ringan ataupun serius, muntah darah menunjukkan kerusakan yang lebih besar.
Artikel ini akan membahas seputar kondisi tersebut, agar bisa memberikan gambaran singkat yang jelas mengenai penyebab dan penanganannya.
Apa itu muntah darah?
Mendengar istilah ini, kita sudah bisa membayangkan permasalahan kesehatan tersebut tidaklah ringan. Nama lain kondisi tersebut adalah hematemesis. Di mana muntahan kita merupakan isi lambung bercampur darah yang keluar kembali, atau bahkan hanya darah saja. Tidak semua muntah darah atau hemoragik adalah pendarahan hebat di dalam yang perlu keluar.
Namun, bisa saja merupakan darah yang tertelan akibat cedera atau operasi (misalnya operasi gigi, mimisan atau lainya yang menyebabkan kita menelan darah sendiri). Meski demikian, artinya memang ada hemoragi yang cukup banyak pada tubuh dan hal ini sebaiknya segera kita periksakan ke rumah sakit atau faskes terdekat.
Penyebab hematemesis yang sering terjadi
Ketika kita muntah darah, hal ini menunjukkan adanya masalah pada sistem atau saluran pencernaan. Sebab memuntahkan sesuatu adalah mekanisme dari sistem ini untuk mengeluarkan masalahnya. Sama halnya seperti batuk, yang berusaha mengeluarkan sesuatu dari saluran nafas atau kerongkongan.
Penyebab muntah darah bisa bermacam-macam, akan tetapi seringnya terjadi adalah karena beberapa hal di bawah ini:
Muntah darah karena kondisi tukak lambung parah
Lambung adalah organ yang rawan mengalami tukak atau radang di lapisannya. Ketika mengalami hemoragi, ada rasa nyeri, panas seperti terbakar dan kemudian menyebabkan muntah. Hal ini biasanya mengindikasikan ada kondisi seperti bisul atau permasalahan lainnya yang mempengaruhi pembuluh darah di area tersebut hingga terjadi pendarahan.
Keracunan zat berbahaya
Meski asam lambung bisa menghancurkan zat-zat tertentu, akan tetapi berbeda halnya ketika kita keracunan. Ada beberapa jenis bahan atau zat yang bisa menyebabkan pendarahan di dalam tubuh, seperti misalnya racun arsenik atau korosif. Sebab zat seperti ini bisa sangat merusak jaringan tubuh.
Mengalami GERD kronis
GERD adalah salah satu silent killer terbanyak di dunia. Permasalahan GERD bukan hanya karena terlambat makan, tapi bisa terpicu permasalahan metabolisme lainnya, atau kondisi stres yang tinggi. Pasien yang bersangkutan juga bisa sangat menderita karenanya bila sedang kambuh.
Gastroesophageal reflux disease yang mengiritasi jaringan yang ia lewati, bisa merusak dan mengganggu pembuluh darah di situ dan menyebabkan hemoragi. Bila mengalami masalah ini, artinya penanganan GERD tersebut harus lebih intensif lagi.
Varises esofagus
Selama ini kita memahami bahwa varises ada di permukaan kulit kaki. Nyatanya, pembesaran vena ini bisa terjadi di bagian tubuh lain, dalam hal ini adalah pada esofagus. Bila terjadi masalah bisa menimbulkan pendarahan, meski tidak ada rasa sakit. Umumnya terjadi karena permasalahan pada organ hati (karena kecanduan atau efek alkohol). Bila mengalami kondisi ini, pasien dalam kondisi gawat dan perlu segera mendapat penanganan di rumah sakit.
Adanya kondisi kanker
Ada beberapa jenis kanker yang sebenarnya tidak banyak terjadi, seperti kanker perut dan kanker kerongkongan. Namun apabila kondisi ini terjadi pada seseorang, juga bisa menimbulkan kondisi muntah darah. Gangguan ini sejalan dengan penyakit kanker yang memang bukan gangguan kesehatan biasa.
Umumnya, kanker seperti ini dapat terjadi pada usia di atas 50 tahun. Namun demikian, siapapun dan berapapun usianya, tetap bisa mengalami kondisi ini. Gejala salah satunya adalah berat badan yang turun drastis akibat kehilangan nafsu makan dan mudah merasa kenyang. Di samping itu seringkali merasakan kekambuhan pada masalah pencernaan. Perawatan sangat intensif perlu bagi pasien yang sedang mengalami kondisi ini.
Kelainan darah
Beberapa kondisi kelainan darah seperti leukimia, anemia, trombositopenia atau hemofilia, pada tahapan tertentu bisa juga menyebabkan seseorang mengalami muntah darah. Hal ini berkaitan dengan gangguan pada kondisi darah dan pembuluhnya. Umumnya hal ini dapat terjadi ketika kondisi pasien cukup kronis.
Perlu perawatan dan pemantauan yang intensif untuk membantu individu terkait dalam mengkondisikan dan memulihkan kesehatannya dari beberapa kelainan tersebut.
Faktor risiko muntah darah
Terdapat sejumlah kondisi yang memiliki potensi untuk mengalami muntah darah. Sebagian besar adalah efek dari kondisi yang sudah sangat serius atau kronis. Di antaranya adalah:
- Orang yang memiliki gangguan hati.
- Konsumsi obat-obatan jenis tertentu dalam periode waktu yang lama.
- Memiliki kondisi gangguan atau kelainan darah.
- Sedang menderita penyakit yang menyebabkan muntah berkali-kali atau sangat kuat, hingga dalam waktu yang lama.
- Kondisi keracunan
- Gangguan parah pada organ pencernaan, seperti lambung, usus, ginjal, atau hati.
Gejala hematemesis
Muntah pada dasarnya adalah kondisi reflek dari tubuh untuk mengeluarkan permasalahan. Akan tetapi, kondisi ini juga bisa menunjukkan gejala seperti di bawah ini:
- Output tinja berwarna gelap
- Mual dan perut rasanya aneh atau tidak nyaman
- Mengalami nyeri
Pada kondisi yang lebih parah di mana pasien mengeluarkan banyak darah, bisa tampak kulitnya lebih pucat dan merasa pening atau pusing. Selain itu, permukaan kulit menjadi dingin, detak jantung menjadi tidak teratur, bisa juga membuat tubuh terasa lemas dan hilang kesadaran.
Sebagai sinyal tubuh yang menunjukkan kondisi serius, sebaiknya segerakan mendapat penanganan dari dokter di faskes terdekat atau rujukan. Muntah darah dapat menyebabkan pasien kehilangan cukup banyak darah atau menimbulkan masalah dengan sistem tubuh lainnya.
BACA JUGA: Sering Dialami Banyak Orang, Begini Gejala GERD dan Cara Mengatasinya
Dengan mendatangi rumah sakit dan mendapat pertolongan tim medis, masih ada potensi bagi pasien untuk meredakan gejala bahkan mengalami pemulihan.