Alasan Medical Check-Up Pasca Isoman Itu Penting
Medical check-up pasca isoman adalah sebuah kegiatan pemeriksaan kesehatan setelah individu menjalani isolasi mandiri. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa individu dapat melanjutkan kegiatan normal tanpa gangguan kesehatan atau risiko menularkan.
Pemeriksaan ini juga membantu menentukan apakah individu memiliki kondisi kesehatan yang memerlukan pengobatan atau perawatan lebih lanjut. Terutama bila yang bersangkutan termasuk komorbid atau memiliki penyakit bawaan.
Namun demikian, masih banyak orang yang ragu akan pentingnya medical check-up pasca isoman ini. Sebab memang MCU rutin sendiri kebanyakan baru kita lakukan bila mengalami sakit tertentu.
Nah, pada pembahasan ini akan memberikan edukasi pentingnya pemeriksaan ini kendati pandemi tidak seperti dulu lagi. Sebab virus terus bermutasi dan dampaknya masih ada di tubuh selama beberapa waktu lamanya setelah terpapar. Berikut ini penjelasannya.
Kenapa medical check up pasca isoman?
Medical check up pasca isoman penting dilakukan untuk mengetahui apakah ada efek samping atau komplikasi yang mungkin timbul sebagai akibat dari isoman yang telah dilakukan.
Secara khusus, melalui medical check up pasca isoman, dokter dapat mengidentifikasi kondisi medis yang mungkin disebabkan oleh isoman atau yang berkontribusi terhadap penyebab atau akibat dari pembedahan ini. Hal ini juga bisa membantu dokter untuk menentukan strategi perawatan dan pengobatan yang tepat untuk mengatasi gejala atau komplikasi yang mungkin terjadi.
Kemungkinan adanya sindrom pasca covid
Sindrom pasca Covid adalah kondisi yang mungkin dirasakan oleh seseorang yang telah menderita penyakit Covid-19. Meskipun individu tersebut sembuh dan tidak lagi mengalami gejala penyakit, mereka dapat mengalami sindrom pasca Covid.
Gejalanya dapat berupa gangguan kognitif, stres berat, gangguan pemulihan fisik, mudah capek, gangguan tidur dan rasa sakit yang beragam. Ada juga berbagai kondisi medis jangka panjang yang mungkin terjadi, terutama bila mengalami Covid-19 generasi awal yang gejalanya berat.
Di antaranya adalah sindrom pernapasan akut berat, miokarditis, penyakit paru obstruktif kronis, ensefalopati dan risiko peningkatan penyakit jantung. Oleh karena itu, kondisi ini baru bisa nampak dengan jelas diagnosanya bila kita melakukan pemeriksaan menyeluruh atau medical check up. Sehingga tidak menimbulkan asumsi atau self diagnose tentang kondisi sendiri.
Mencegah risiko penyakit berat di masa depan
Dengan melakukan medical check up, kita bisa mengetahui bagian tubuh atau sistem mana dari badan kita yang terdampak. Dokter sebagai ekspert atau orang yang lebih ahli, bisa memberikan gambaran dan diagnosa yang lebih tegak. Selain itu, saran medis atau pemeliharaan serta pencegahan akan mengikuti.
Contohnya, bila tadinya kita tidak memiliki masalah dengan paru atau lambung, tetapi setelah menjadi alumni dan gejala ringan, tetap terasa dampaknya pada organ tubuh tersebut. MCU dapat menjadi cara terbaik melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mengetahui apa yang perlu kita lakukan, agar organ yang terdampak tidak makin berat kinerjanya sehingga potensi mengalami penyakit lain.
Cara melakukan isolasi mandiri agar pulih jiwa dan raga
Meski pandemi sekarang tidak seketat tahun 2020-2021 yang lalu, tetapi isolasi mandiri tetap perlu. Sebab merupakan solusi yang tepat untuk mencegah penyebaran virus dan menjaga kesehatan, di tengah maraknya mutasi virus yang lebih cepat menular.
Isolasi mandiri berarti menghindari kontak fisik dengan orang lain dan menjaga jarak melebihi 2 meter sesuai dengan instruksi kesehatan. Ini juga berarti menghindari aktivitas seperti berbelanja, melihat teman, atau berkumpul dalam ruangan.
Hal ini terkesan bakal sangat membosankan, padahal untuk bisa pulih dan sehat, kita perlu senyaman mungkin dan jauh dari tekanan atau stres karena sakit. Nah, agar tidak menjadi beban, ini beberapa cara melakukan isolasi mandiri yang menjaga kestabilan mental dan fisik:
- Temukan ruangan yang nyaman dan bebas dari gangguan. Hindari berada di ruangan yang berbagi dengan orang lain.
- Tetap berhubungan dengan orang-orang terdekat melalui media sosial atau telepon. Ini akan membantu mencegah Anda merasa kesepian.
- Ciptakan rutinitas harian dan tentukan waktu yang Anda gunakan untuk beraktivitas.
- Tetap rileks dan beri afirmasi positif ke diri sendiri agar bisa sembuh.
- Segera hubungi dokter jika merasa sakit atau ada gejala lain yang di luar biasanya.
- Batasi konsumsi informasi atau berita yang semakin membuat kita cemas, takut atau stres.
- Lakukan aktivitas yang menyenangkan dan mengisi waktu luang.
Saat ini, isolasi mandiri jauh lebih mudah dan bisa kita lakukan di rumah. Hanya saja, tetap perlu bersabar, ikuti arahan medis, makan, istirahat dan minum obat secara rutin dan tepat waktu. Bila tidak ada kendala, setelah melakukan pemeriksaan dan medical check-up pasca isoman ulang, kemungkinan tidak akan mengalami efek samping yang berat.
Metode medical check-up pasca isoman
Pemeriksaan pasca isoman biasanya meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium, tes diagnostik, dan pemeriksaan medis lainnya. Pemeriksaan fisik di antaranya adalah pemeriksaan dada, tekanan darah, denyut jantung, dan lain-lain.
Sedangkan uji di laboratorium termasuk tes darah, tes urine, dan tes lainnya. Beberapa tes diagnostik lainnya berupa tes elektrokardiografi, pemeriksaan radiografi, dan pemeriksaan ultrasonografi.
Isoman memang biasanya untuk pasien terpapar yang gejalanya tidak berat. Bila meninjau metode di atas, tampak rumit dan beragam. Jangan khawatir, umumnya sebelum melakukan MCU, kita memerlukan rujukan dari dokter.
BACA JUGA: Serba-serbi Medical Check Up, Manfaat, Prosedur hingga Harganya
Dengan demikian, tidak semua medical check-up pasca isoman di atas perlu kita lakukan. Dokter akan menyarankan prosedur yang paling berkaitan dengan kondisi pasien. Pemeriksaan ini sesuai bagi mereka yang ingin mencegah terjadinya risiko jangka panjang, memiliki kekebalan sistem imun yang rendah serta bagi mereka yang memiliki penyakit bawaan.